Sektor cryptocurrency mencatat lonjakan kerugian finansial yang sangat mengkhawatirkan pada 2025, dengan kerentanan smart contract memicu pencurian dana senilai $2,17 miliar—angka tertinggi sepanjang sejarah. Nilai ini melampaui total kerugian pada 2024, menandakan semakin kompleksnya ancaman siber yang menargetkan teknologi blockchain.
Jenis-jenis kerentanan utama yang dieksploitasi dalam kasus ini menunjukkan pola ancaman yang konsisten di ekosistem:
| Jenis Kerentanan | Dampak Finansial | Persentase dari Total Kerugian |
|---|---|---|
| Access Control Flaws | $953,2 juta | 43,9% |
| Business Logic Errors | $63 juta | 2,9% |
| Reentrancy Attacks | $412 juta | 19,0% |
| Integer Overflow/Underflow | $398 juta | 18,3% |
| Kerentanan Lainnya | $343,8 juta | 15,9% |
Peringkat OWASP Smart Contract Top 10 tahun 2025 menempatkan Access Control Vulnerabilities sebagai ancaman utama—naik dari posisi keempat pada 2023. Pergeseran ini menunjukkan dampak finansial yang semakin besar dari eksploitasi berbasis izin. Kompromi dompet multisig yang semakin sering juga menjadi sorotan, berkontribusi pada kerugian besar di platform cryptocurrency akibat kegagalan keamanan operasional, bukan semata-mata bug kode.
Pakar keamanan memproyeksikan total dana kripto yang dicuri dapat mencapai $4 miliar pada akhir tahun jika tren ini terus berlanjut. Hal ini menegaskan urgensi audit keamanan menyeluruh dan penguatan langkah pertahanan di seluruh ekosistem blockchain.
Sektor cryptocurrency kini menghadapi lonjakan tajam penipuan berbasis AI, dengan laporan Chainabuse mencatat kenaikan 456% dari Mei 2024 hingga April 2025. Pertumbuhan ini menandakan evolusi taktik penipuan yang makin canggih dan sulit dikenali oleh pengguna umum.
| Tahun | Tren | Pendorong Teknologi Utama |
|---|---|---|
| 2024-2025 | Peningkatan penipuan AI sebesar 456% | Teknologi deepfake mutakhir |
| 2020-2024 | Pertumbuhan tahunan 24% | Metode penipuan konvensional |
Penyebab utama lonjakan ini adalah maraknya alat AI yang memudahkan pelaku kejahatan menembus sistem verifikasi identitas tradisional. Menurut Chainalysis, 85% penipuan kripto terbaru menggunakan akun terverifikasi penuh, menandakan identitas buatan AI mampu menembus sistem keamanan. Pendapatan vendor layanan AI melonjak 1.900%, mengindikasikan pesatnya komersialisasi teknologi pendukung penipuan.
Pakar memprediksi tren ini akan terus meningkat sepanjang 2025 seiring makin mudah diakses dan majunya teknologi AI. Fenomena yang sering terjadi meliputi video deepfake dengan tokoh terkemuka mempromosikan proyek palsu, situs phishing berbasis AI yang meniru platform resmi secara sempurna, serta kloning suara untuk menipu eksekutif atau keluarga dalam serangan rekayasa sosial yang meyakinkan. Perkembangan teknologi ini menuntut sistem pertahanan yang sama canggih baik dari sisi pengguna maupun platform.
Pada awal 2025, dunia cryptocurrency diguncang oleh insiden besar ketika ByBit—salah satu exchange terbesar—mengalami "pencurian kripto terbesar dalam sejarah" menurut para ahli. Peretas berhasil membobol salah satu dompet Ethereum offline ByBit, menyebabkan aset senilai sekitar $1,5 miliar raib. Kejadian ini langsung memicu gelombang penarikan dana besar-besaran akibat kekhawatiran pengguna atas risiko insolvensi, meskipun CEO Ben Zhou menegaskan secara publik bahwa "ByBit tetap solvent walaupun kerugian ini tidak dapat dipulihkan."
| Peretasan Exchange Kripto Besar | Jumlah Kerugian | Tahun |
|---|---|---|
| ByBit | $1,5 miliar | 2025 |
| Mt. Gox | $350 juta | 2014 |
| Rekor sebelumnya | $625 juta | 2022 |
Peristiwa ini menegaskan kerentanan mendasar pada platform cryptocurrency terpusat, di mana pengguna harus menyerahkan kepercayaan pada pihak ketiga dalam menjaga aset. Firma analitik blockchain seperti Elliptic melacak perpindahan kripto curian ke berbagai akun untuk tujuan pencucian. Pakar keamanan menilai serangan canggih ini dilakukan oleh aktor ancaman siber dari Korea Utara yang terus membidik platform kripto karena protokol keamanannya lebih lemah dibanding institusi keuangan tradisional. Insiden ini menjadi pengingat bahwa exchange terpusat tetap menjadi target utama peretas, meski langkah keamanan terus berkembang.
Koin KITE adalah cryptocurrency baru di Web3, yang memadukan kelincahan layang-layang dengan nilai koin. Koin ini bertujuan merevolusi transaksi digital dan keuangan terdesentralisasi.
Bittensor (TAO) dinilai sebagai koin kripto AI paling menjanjikan pada 2025, memimpin dengan kapitalisasi pasar tinggi dan inovasi. Kejelasan regulasi serta permintaan institusi mendukung pertumbuhannya.
KITE merupakan blockchain Layer-1 untuk agen AI otonom. Platform ini memungkinkan pengembangan AI terdesentralisasi, identitas terverifikasi, dan tata kelola terprogram. Pengembang dapat meluncurkan agen AI dan memperoleh token KITE berdasarkan tingkat penggunaan.
Per 18-11-2025, harga Kite coin sebesar $0,07 dengan volume perdagangan 24 jam senilai $71.806.795,46.
Bagikan
Konten