Perubahan kebijakan Federal Reserve di tahun 2025 memunculkan dampak signifikan di pasar cryptocurrency, khususnya saat angka inflasi mendekati 7,2%. Pada Oktober 2025, ETF Bitcoin mencatat arus masuk bersih lebih dari $46,6 miliar sepanjang tahun meski di tengah kekhawatiran inflasi, mencerminkan keyakinan institusional di tengah ketidakpastian ekonomi.
Korelasi antara aksi Fed dan pergerakan harga SHIB sangat jelas, sebagaimana tercermin pada data pasar berikut:
| Periode | Tindakan Fed | Perubahan Harga SHIB | Reaksi Pasar |
|---|---|---|---|
| 10 Okt 2025 | Pengumuman pemotongan suku bunga | -19,2% | Lonjakan volatilitas langsung |
| 17 Okt 2025 | Laporan inflasi (7,2%) | -2,5% | Kekuatan dolar membatasi kenaikan kripto |
| 29 Okt 2025 | Pernyataan kebijakan | +0,5% | Likuiditas pasar netral |
Saat data inflasi mencapai 7,2%, SHIB langsung mengalami tekanan jual, turun dari 1,0121e-05 menjadi 9,246e-06 dalam 24 jam. Respons ini sejalan dengan pola historis di mana cryptocurrency cenderung bereaksi negatif terhadap laporan inflasi di atas 7%.
Setelah pemotongan suku bunga Fed pada Oktober, likuiditas pasar cenderung netral, bukan pelonggaran berlebih, sehingga menciptakan lanskap perdagangan yang kompleks. Ketika Federal Reserve dihadapkan pada dilema antara pengendalian inflasi dan pertumbuhan ekonomi, burn rate SHIB melonjak tajam, menandakan strategi pelaku pasar dalam merespons ketidakpastian kebijakan moneter di era ekonomi baru ini.
Korelasi Bitcoin dengan pasar tradisional mencapai rekor baru di tahun 2025, dengan korelasi 30 hari antara Bitcoin dan S&P 500 menyentuh 0,85—level tertinggi dalam lima tahun terakhir. Keterkaitan ini menunjukkan bahwa Bitcoin kini semakin bergerak sejalan dengan saham AS daripada berfungsi sebagai kelas aset independen.
Data korelasi mencerminkan perubahan besar dalam perilaku pasar Bitcoin:
| Tahun | Korelasi BTC-S&P 500 | Lingkungan Pasar |
|---|---|---|
| 2025 | 0,85 (rolling 30 hari) | Keterkaitan kuat |
| Tahun sebelumnya | Jauh lebih rendah | Lebih independen |
Pada periode korelasi tinggi, Bitcoin berperilaku layaknya aset risiko tradisional; responsif terhadap faktor makroekonomi dan sentimen pasar global. Perubahan ini menantang narasi lama Bitcoin sebagai alat lindung nilai dari pasar keuangan konvensional.
Data performa turut menegaskan hubungan ini, di mana Bitcoin untuk pertama kalinya tertinggal dari saham AS sepanjang tahun berjalan. Pertumbuhan luar biasa Nvidia mendorong return S&P 500 melampaui Bitcoin dan menandai pergeseran penting dalam performa relatif.
Investor perlu mempertimbangkan penguatan korelasi ini saat merancang strategi diversifikasi portofolio. Data menunjukkan Bitcoin kini mungkin tak lagi menawarkan manfaat diversifikasi yang sama selama gejolak pasar, dan lebih berfungsi sebagai aset high-beta yang mengikuti dinamika sentimen pasar luas.
Kenaikan harga emas sebesar 15% sepanjang 2025 mendorong pergerakan modal masif ke pasar cryptocurrency, terutama aset digital seperti Shiba Inu. Reli logam mulia yang membawa harga ke rekor tertinggi ini memicu efek limpahan, seiring investor mendiversifikasi portofolio dengan instrumen penyimpan nilai alternatif.
UBS Global Wealth Management memperbarui proyeksi harga emasnya, menandakan kekuatan pasar logam mulia masih berlanjut:
| Periode Waktu | Proyeksi Harga Emas |
|---|---|
| Maret 2026 | $3.600 |
| Pertengahan 2026 | $3.700 |
Pola migrasi modal menunjukkan investor tidak meninggalkan safe haven tradisional, melainkan memperluas eksposur risiko mereka. SHIB meraih keuntungan signifikan dari tren ini—CoinDesk mencatat lonjakan 15% setelah pengumuman kemitraan e-commerce besar di Agustus 2025.
Analis finansial menilai fenomena ini dipicu oleh meningkatnya permintaan ETF berbasis emas sekaligus minat yang terus naik pada cryptocurrency sebagai instrumen investasi komplementer. Pembelian oleh bank sentral semakin menegaskan tren ini, mencerminkan kepercayaan institusional terhadap emas dan aset digital tertentu di tengah ketidakpastian ekonomi. Kenaikan bersamaan di kedua pasar menandakan ekosistem keuangan yang makin matang, di mana aset tradisional dan digital saling melengkapi, bukan bersaing.
Sangat kecil kemungkinan SHIB mencapai $1 karena total suplai yang luar biasa besar—lebih dari 589 triliun token. Target yang lebih masuk akal adalah sebagian kecil sen dalam jangka panjang.
Ya, SHIB memiliki nilai. Per 2025, SHIB merupakan aset kripto populer dengan pangsa pasar signifikan dan potensi pertumbuhan, didorong oleh komunitas serta pengembangan ekosistemnya.
Sangat tidak mungkin. Harga Shiba saat ini dan suplai yang sangat besar membuat pencapaian $1 pada 2030 tidak realistis. Minat pasar juga cenderung menurun.
Ya, Shib Coin punya potensi pertumbuhan. Masa depannya tergantung pada tren pasar, dukungan komunitas, dan pengembangan ekosistem. Para ahli memproyeksikan volatilitas tetap tinggi namun peluang keuntungan jangka panjang tetap ada.
Bagikan
Konten