M2 adalah salah satu indikator likuiditas yang paling umum digunakan dalam analisis makroekonomi dan riset pasar keuangan. Dalam menilai pertumbuhan ekonomi, inflasi, atau kondisi pendanaan di pasar aset, M2 berperan sebagai “termometer” ekosistem moneter, memberikan wawasan utama terkait likuiditas pasar.
M2, yang dikenal sebagai “broad money supply”, mengukur total jumlah uang dalam suatu perekonomian yang tersedia untuk konsumsi, investasi, atau peredaran.
Secara struktur, M2 berada di antara M1 yang paling likuid (uang tunai dan simpanan giro) dan instrumen keuangan jangka panjang. Dibandingkan dengan M1, M2 memberikan gambaran yang lebih menyeluruh atas jumlah uang yang beredar.
Di sebagian besar negara, M2 biasanya terdiri dari kategori aset berikut:
Kombinasi komponen tersebut mencerminkan profil likuiditas terkini suatu perekonomian.
M2 memegang beberapa peran krusial dalam siklus makroekonomi:
Saat M2 meningkat, modal di pasar bertambah. Kondisi ini memudahkan bisnis memperoleh pembiayaan dan mendorong rumah tangga untuk berbelanja, sehingga umumnya mendorong ekspansi ekonomi.
Jika M2 tumbuh terlalu cepat dan pasokan barang serta jasa tidak seimbang, harga cenderung naik. Karena itu, perubahan M2 dipantau secara ketat sebagai sinyal awal tekanan inflasi.
Bank sentral memantau pertumbuhan M2 untuk menentukan apakah perlu menyesuaikan suku bunga atau mengubah ukuran neraca mereka.
Pertumbuhan M2 yang cepat → Kebijakan kemungkinan diperketat
Pertumbuhan M2 melambat → Stimulus ekonomi mungkin diperlukan
Karena M2 mengukur pasokan modal, M2 berdampak langsung pada harga aset keuangan.
Saat M2 tumbuh, likuiditas pasar meningkat dan lebih banyak dana mengalir ke saham—khususnya sektor yang sensitif terhadap likuiditas seperti teknologi dan saham pertumbuhan.
Tingkat M2 yang tinggi bersama suku bunga rendah biasanya mendukung harga obligasi yang kuat. Sebaliknya, ketika pertumbuhan M2 melambat dan ekspektasi suku bunga naik, obligasi cenderung tertekan.
Aset kripto sebagai investasi berisiko tinggi sangat sensitif terhadap kondisi likuiditas.
M2 meningkat → Investor lebih berani mengambil risiko → Aset kripto biasanya diuntungkan
M2 menurun → Pasar beralih ke aset safe haven → Volatilitas kripto meningkat
Dengan demikian, perubahan M2 secara langsung memengaruhi arus modal antara aset berisiko dan aset safe haven.
Investor perlu melihat M2 dari berbagai perspektif:
Dengan memahami makna inti M2, investor dapat menilai kondisi likuiditas dan mengantisipasi tren harga aset secara lebih akurat.





