Hasil penelusuran BOOK

Sebuah Order Book adalah daftar order terbuka atau beredar untuk pasangan perdagangan tertentu. Semua buku pesanan biasanya berisi informasi yang sama dan berbagi empat komponen mendasar; harga, jumlah, sisi beli, dan sisi jual.

Ke depannya, Proof of Burn berpotensi berkembang sebagai mekanisme konsensus yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pada saat bersamaan, sejalan dengan makin meluasnya penggunaan order book on-chain dan lelang NFT, Point of Bid siap menjadi indikator utama bagi investor dalam menganalisis momentum pasar.

Artikel ini memberikan analisis mendalam tentang tantangan likuiditas yang dihadapi oleh DEX tradisional dan bagaimana generasi baru DEX dengan order book, seperti dYdX dan Antarctic, sedang membangun kembali distribusi kekuatan likuiditas melalui model hibrida, perlindungan privasi, dan stratifikasi likuiditas.

Tantangan utama bagi RWA bukanlah tokenisasi, melainkan membangun infrastruktur likuiditas yang kuat dan berkelanjutan. Artikel ini menegaskan bahwa automated market maker (AMM) tidak ideal sebagai pasar utama untuk RWA; peran terbaik AMM adalah sebagai lapisan pendukung yang memfasilitasi transaksi kecil dan rutin. Likuiditas utama sebaiknya bertumpu pada mekanisme penerbitan dan penebusan, perdagangan berbasis order book, sistem RFQ ("request-for-quote"), serta pelaksanaan lelang secara berkala.

Artikel ini mengulas dinamika persaingan serta struktur likuiditas pada centralized exchanges (CEX) untuk mengidentifikasi peluang pertumbuhan bagi decentralized perpetual contract exchanges (Perp DEX). Analisis dalam artikel ini menyoroti perbedaan mendasar antara model Central Limit Order Book (CLOB) dan model perpetual contract berbasis AMM, dengan fokus pada struktur pasar, mekanisme penemuan harga, agregasi likuiditas, serta strategi pencatatan aset sebagai landasan perbandingan. Dalam situasi pasar saat ini, Perp DEX semakin mendapatkan perhatian dan berada pada posisi strategis untuk memanfaatkan peluang struktural yang muncul.

Hyperliquid menggabungkan CEX dan DeFi untuk menciptakan pasar perdagangan derivatif yang dibangun di atas rantai asli L1 Hyperliquid, menggunakan model perdagangan order book. Titik penjualannya adalah latensi rendah dan throughput tinggi. Saat ini, platform ini mendukung perdagangan kontrak, perdagangan spot, dan perdagangan pra-peluncuran. Pengalaman pengguna mirip dengan CEX. Token mainnet protokol ini belum dirilis, tetapi ada minat airdrop yang tinggi di pasar, dan tren pengembangan terbaru positif, menunjukkan potensi pertumbuhan proyek yang signifikan.

Hyperliquid adalah protokol perdagangan perpetual terdesentralisasi berbasis blockchain L1 sendiri, berfokus pada pengalaman perdagangan order book on-chain. Berbeda dengan model Automated Market Maker (AMM) tradisional, model ini memungkinkan pemrosesan semua pesanan, pembatalan, perdagangan, dan penyelesaian sepenuhnya on-chain, yang sangat meningkatkan transparansi dan keamanan transaksi.

Laporan terbaru dari Gate Research yang berjudul "Hyperliquid's Dark Horse Journey: Unpacking the Rise of the On-Chain Derivatives Dominator" memberikan analisis menyeluruh tentang transformasi pesat Hyperliquid dari penantang menjadi penguasa di pasar derivatif on-chain. Dengan pangsa pasar mencapai 80%, Hyperliquid kini memimpin industri ini. Melalui pengembangan blockchain Layer 1 sendiri, order book bawaan, dan infrastruktur berkecepatan tinggi, Hyperliquid mampu menyediakan pengalaman trading setara bursa terpusat yang menarik banyak trader profesional dan paus. Tingginya aktivitas trading ini tidak hanya menciptakan likuiditas yang dalam, tetapi juga berfungsi sebagai promosi langsung yang efektif di pasar. Dengan airdrop senilai $620 juta dan narasi anti-modal ventura, Hyperliquid sukses meningkatkan pertumbuhan pengguna serta arus masuk likuiditas. Selain itu, peluncuran HyperEVM semakin memperluas ekosistem serta sumber pendapatan, sekaligus memperkokoh posisi Hyperliquid sebagai pemimpin pasar.

Aplikasi yang didorong oleh niat akan menjadi komponen penting dari Decentralized Finance (DeFi) 3.0. Artikel ini memperkenalkan potensi aplikasi yang didorong oleh niat dan menekankan perlunya singkat ketika menjelajahi semua kemungkinan kasus penggunaan. Kemudian membahas beberapa model perdagangan terdesentralisasi populer saat ini: model Central Limit Order Book (CLOB), model Liquidity Provider (LP), Automated Market Maker (AMM) dan model virtual Automated Market Maker (vAMM), dan model hibrida. Setiap model memiliki keuntungan dan kerugiannya sendiri. Artikel ini juga membahas model aggregator dan model solver (didorong oleh niat), mencatat bahwa aplikasi model solver di bidang derivatif masih belum matang tetapi telah membuat kemajuan signifikan di bidang cryptocurrency lainnya. Akhirnya, artikel ini merangkum tiga tantangan utama dalam bidang yang didorong oleh niat: persaingan solver yang mengarah pada sentralisasi, infrastruktur solver yang rapuh untuk niat yang kompleks, dan ambang batas yang tinggi

Jaringan Sei adalah blockchain Layer 1 berkinerja tinggi yang dibangun di atas Cosmos dan didedikasikan untuk DeFi. Ini menawarkan platform perdagangan terdesentralisasi melalui Central Limit Order Book (CLOB) bawaannya, yang memungkinkan pengguna untuk berdagang langsung tanpa perantara. Sei dirancang untuk memaksimalkan kecepatan transaksi dan meminimalkan biaya, menjadikannya lingkungan ideal untuk pertukaran terdesentralisasi (DEX). Upgrade Sei v2 memperkenalkan parallel EVM, meningkatkan kinerja dan pengalaman pengguna, dengan hingga 20.000 transaksi per detik (TPS) dan waktu konfirmasi sekitar 390 milidetik. Ekosistem Sei terus berkembang, menarik dukungan dari pemimpin industri seperti Multicoin Capital dan Coinbase Ventures. Tokenomika Sei mencakup pasokan total 10 miliar token SEI, sebagian besar dialokasikan untuk komunitas dan proyek untuk mendorong partisipasi dan pengembangan. Sei bertujuan untuk menjadi Nasdaq terdesentralisasi, menyediakan infrastruktur yang kuat untuk aplikasi DeFi.

1. Tinjauan Historis: Apa yang Sebenarnya Terjadi?2. Apa Dampaknya?3. Permasalahan Utama: Kelemahan Struktural pada Model Order Book4. Inti Permasalahan: Apa yang Sebenarnya Diberikan Solusi oleh Perpetual Contracts?5. Permasalahan pada Model Oracle6. Basis dan Funding Rate7. Ilusi Kedalaman On-Chain8. Arah Pengembangan Protokol Generasi Baru10. Kesimpulan

Seorang pakar Hyperliquid berhasil mengonversi $6.800 menjadi $1,5 juta dalam waktu dua minggu—tanpa berspekulasi pada arah pasar, melainkan dengan memanfaatkan bot perdagangan frekuensi tinggi yang dikembangkan sendiri dan strategi maker rebate. Artikel ini membahas pendekatan netral pasar yang digunakan, pengelolaan risiko, serta landasan teknisnya. Selain itu, artikel ini menyoroti logika dasar dan risiko yang terkait dengan high-frequency trading.

Artikel ini menyajikan panduan komprehensif bagi pemula agar dapat memantau tren pasar di platform Gate. Dengan mengulas alat serta strategi yang efektif untuk menganalisis tren pasar cryptocurrency, artikel ini memungkinkan pengguna memahami dan mengikuti perkembangan pasar secara cepat dan akurat.

XRP kembali naik ke $3, tetapi volume perdagangan serta indikator teknikal mengindikasikan reli ini kemungkinan hanya koreksi sementara. Akankah penurunan XRP masih berlanjut?

APX Finance, pertukaran terdesentralisasi yang mengkhususkan diri dalam perdagangan futures perpetual dengan fitur-fitur seperti leverage tinggi, slippage nol, dan kolam likuiditas.