Belakangan ini, sebuah aset digital baru yang bernama "Phoenix" (FH) menarik perhatian para penggemar Aset Kripto. Total penerbitan aset ini dibatasi pada 2000 koin, menonjolkan kelangkaannya.
Mekanisme perdagangan Phoenix memiliki karakteristik yang unik. Setiap transaksi akan menghasilkan pajak sebesar 6%, di mana kedua belah pihak menanggung masing-masing 3%. Distribusi pajak ini juga dirancang dengan cermat: 0,5% digunakan untuk penghancuran permanen, guna meningkatkan sifat deflasi aset; 2,5% akan disuntikkan ke dalam pool likuiditas, untuk memberikan imbalan kepada pemegang jangka panjang.
Untuk mencegah konsentrasi aset yang berlebihan, Phoenix juga menetapkan batasan maksimal 20 koin untuk setiap dompet. Langkah ini membantu mendorong distribusi aset yang lebih luas, yang berpotensi meningkatkan likuiditas dan stabilitas pasar.
Tim pendiri Phoenix tampaknya mengambil pendekatan yang pragmatis. Mereka tidak terlalu menekankan fitur teknologi yang kompleks atau strategi pemasaran yang megah, melainkan fokus pada promosi pasar yang praktis. Sikap yang realistis ini mungkin akan memenangkan beberapa investor.
Namun, seperti semua aset digital yang baru muncul, investor perlu tetap berhati-hati saat mempertimbangkan untuk berpartisipasi. Meskipun desain Phoenix terlihat sederhana dan jelas, prospek pengembangan jangka panjangnya masih perlu diuji oleh pasar. Investor harus memahami risiko terkait secara menyeluruh dan membuat keputusan yang bijaksana berdasarkan strategi investasi mereka.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Belakangan ini, sebuah aset digital baru yang bernama "Phoenix" (FH) menarik perhatian para penggemar Aset Kripto. Total penerbitan aset ini dibatasi pada 2000 koin, menonjolkan kelangkaannya.
Mekanisme perdagangan Phoenix memiliki karakteristik yang unik. Setiap transaksi akan menghasilkan pajak sebesar 6%, di mana kedua belah pihak menanggung masing-masing 3%. Distribusi pajak ini juga dirancang dengan cermat: 0,5% digunakan untuk penghancuran permanen, guna meningkatkan sifat deflasi aset; 2,5% akan disuntikkan ke dalam pool likuiditas, untuk memberikan imbalan kepada pemegang jangka panjang.
Untuk mencegah konsentrasi aset yang berlebihan, Phoenix juga menetapkan batasan maksimal 20 koin untuk setiap dompet. Langkah ini membantu mendorong distribusi aset yang lebih luas, yang berpotensi meningkatkan likuiditas dan stabilitas pasar.
Tim pendiri Phoenix tampaknya mengambil pendekatan yang pragmatis. Mereka tidak terlalu menekankan fitur teknologi yang kompleks atau strategi pemasaran yang megah, melainkan fokus pada promosi pasar yang praktis. Sikap yang realistis ini mungkin akan memenangkan beberapa investor.
Namun, seperti semua aset digital yang baru muncul, investor perlu tetap berhati-hati saat mempertimbangkan untuk berpartisipasi. Meskipun desain Phoenix terlihat sederhana dan jelas, prospek pengembangan jangka panjangnya masih perlu diuji oleh pasar. Investor harus memahami risiko terkait secara menyeluruh dan membuat keputusan yang bijaksana berdasarkan strategi investasi mereka.