Dalam perkembangan kecerdasan buatan (AI), model, Daya Komputasi, dan data merupakan tiga pilar utama. Meskipun model dan Daya Komputasi telah menciptakan nilai pasar yang besar, yang benar-benar menjadi kendala dalam pengembangan AI adalah data yang berkualitas tinggi, dapat diverifikasi, dan cocok untuk pelatihan.
Dengan kemajuan teknologi AI, sumber data berkualitas menjadi semakin langka. Meskipun jumlah total data yang dihasilkan manusia sangat besar, data bernilai tinggi yang dapat secara nyata mencerminkan niat dan logika perilaku manusia sangat terbatas, dan sedang cepat habis.
Dalam konteks ini, teknologi blockchain menunjukkan potensi besar. Ia seperti "tambang data" yang belum dikembangkan, tidak hanya dapat mencerminkan perilaku ekonomi manusia dengan akurat, tetapi juga memiliki karakteristik yang sepenuhnya transparan dan dapat dilacak. Namun, data berharga ini saat ini masih tersembunyi dalam catatan transaksi yang tidak terstruktur dan berantakan, sehingga sulit untuk diterapkan secara langsung.
Untuk menyelesaikan masalah ini, sebuah jaringan terbuka bernama Hyperdata Network sedang dibangun. Tujuannya adalah untuk mengubah data fragmentasi di blockchain menjadi data terstruktur berkualitas tinggi yang dapat digunakan oleh AI. Jaringan yang disebut "Sistem Operasi Data Blockchain untuk Era AI" ini mencakup tiga elemen kunci: standar data terbuka yang terpadu, layanan verifikasi keamanan yang dijamin oleh sejumlah besar ETH, serta lapisan ketersediaan data berkecepatan tinggi yang mendukung pemrosesan data besar secara real-time.
Inovasi ini akan memungkinkan data yang sebelumnya terpendam di lapisan dasar blockchain untuk dibersihkan, diverifikasi, dan dirakit, menjadi "bahan bakar" yang dapat digunakan langsung oleh model AI. Perubahan ini membuka kemungkinan baru untuk aplikasi AI, seperti melatih agen perdagangan yang lebih cerdas, mengembangkan aplikasi terdesentralisasi (dApp) yang dapat belajar secara mandiri, serta menyediakan saluran data yang lengkap dan dapat dipercaya untuk model AI.
Inovasi yang mengubah data blockchain menjadi sumber daya yang dapat digunakan oleh AI ini disebut DataFi. Ini bukan hanya platform data, tetapi juga infrastruktur yang menyediakan data yang dapat dipercaya, dapat diprogram, dan kaya sinyal untuk aplikasi asli AI.
Seiring dengan perkembangan teknologi AI yang terus menerus, pentingnya data berkualitas tinggi akan semakin menonjol. Peningkatan struktur dan ketersediaan data blockchain, tanpa diragukan lagi, akan menjadi salah satu faktor kunci yang mendorong perkembangan lebih lanjut dari AI.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
Layer3Dreamer
· 22jam yang lalu
secara teoritis, skema verifikasi L3 hyperdata dapat merevolusi aksesibilitas data cross-chain... bullish af
Lihat AsliBalas0
RunWithRugs
· 22jam yang lalu
Hah, makanan besar bagi pekerja finansial
Lihat AsliBalas0
LiquidatedNotStirred
· 22jam yang lalu
Komunitas Chain play people for suckers sudah bosan, sekarang beralih ke pengolahan data.
Dalam perkembangan kecerdasan buatan (AI), model, Daya Komputasi, dan data merupakan tiga pilar utama. Meskipun model dan Daya Komputasi telah menciptakan nilai pasar yang besar, yang benar-benar menjadi kendala dalam pengembangan AI adalah data yang berkualitas tinggi, dapat diverifikasi, dan cocok untuk pelatihan.
Dengan kemajuan teknologi AI, sumber data berkualitas menjadi semakin langka. Meskipun jumlah total data yang dihasilkan manusia sangat besar, data bernilai tinggi yang dapat secara nyata mencerminkan niat dan logika perilaku manusia sangat terbatas, dan sedang cepat habis.
Dalam konteks ini, teknologi blockchain menunjukkan potensi besar. Ia seperti "tambang data" yang belum dikembangkan, tidak hanya dapat mencerminkan perilaku ekonomi manusia dengan akurat, tetapi juga memiliki karakteristik yang sepenuhnya transparan dan dapat dilacak. Namun, data berharga ini saat ini masih tersembunyi dalam catatan transaksi yang tidak terstruktur dan berantakan, sehingga sulit untuk diterapkan secara langsung.
Untuk menyelesaikan masalah ini, sebuah jaringan terbuka bernama Hyperdata Network sedang dibangun. Tujuannya adalah untuk mengubah data fragmentasi di blockchain menjadi data terstruktur berkualitas tinggi yang dapat digunakan oleh AI. Jaringan yang disebut "Sistem Operasi Data Blockchain untuk Era AI" ini mencakup tiga elemen kunci: standar data terbuka yang terpadu, layanan verifikasi keamanan yang dijamin oleh sejumlah besar ETH, serta lapisan ketersediaan data berkecepatan tinggi yang mendukung pemrosesan data besar secara real-time.
Inovasi ini akan memungkinkan data yang sebelumnya terpendam di lapisan dasar blockchain untuk dibersihkan, diverifikasi, dan dirakit, menjadi "bahan bakar" yang dapat digunakan langsung oleh model AI. Perubahan ini membuka kemungkinan baru untuk aplikasi AI, seperti melatih agen perdagangan yang lebih cerdas, mengembangkan aplikasi terdesentralisasi (dApp) yang dapat belajar secara mandiri, serta menyediakan saluran data yang lengkap dan dapat dipercaya untuk model AI.
Inovasi yang mengubah data blockchain menjadi sumber daya yang dapat digunakan oleh AI ini disebut DataFi. Ini bukan hanya platform data, tetapi juga infrastruktur yang menyediakan data yang dapat dipercaya, dapat diprogram, dan kaya sinyal untuk aplikasi asli AI.
Seiring dengan perkembangan teknologi AI yang terus menerus, pentingnya data berkualitas tinggi akan semakin menonjol. Peningkatan struktur dan ketersediaan data blockchain, tanpa diragukan lagi, akan menjadi salah satu faktor kunci yang mendorong perkembangan lebih lanjut dari AI.