PMI China yang melebihi ekspektasi mengangkat saham Hong Kong big pump, Bitcoin tertekan oleh jual Whale dan zona AI saham AS yang big dump, turun 4% dalam seminggu | Seluruh pasar menunggu keputusan arah dari Non-farm Payrolls (NFP) AS.
Indeks PMI manufaktur China bulan Agustus secara tak terduga naik menjadi 50,5, kembali memasuki zona ekspansi, secara signifikan meningkatkan sentimen pasar dan meredakan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi akibat tarif AS. Sebagai dampaknya, Indeks Hang Seng melonjak 2,16% pada perdagangan pagi hari Senin, sementara indeks CSI 300 dan indeks Shanghai juga sedikit naik. Namun, ketidakpastian mengenai kebijakan tarif AS dan sentimen hati-hati menjelang data ketenagakerjaan non-pertanian AS (NFP) yang penting minggu ini, masih menekan pasar lainnya di Asia-Pasifik, dengan indeks Nikkei 225 turun 2,03%. Pasar berfokus pada data non-pertanian, karena akan langsung mempengaruhi jalur penurunan suku bunga The Federal Reserve (FED) dan preferensi risiko. Sementara itu, penggabungan ekspektasi penurunan suku bunga The Federal Reserve (FED) dan kenaikan suku bunga Bank Sentral Jepang, dapat menyebabkan penurunan tajam pada dolar/yen, atau memicu penutupan posisi arbitrase yen (Yen Carry Trade), yang selanjutnya dapat mengguncang aset risiko global. Bitcoin turun 4% minggu lalu, tertekan oleh penjualan Whale dan penurunan tajam di zona AI saham AS, dan pergerakan di masa depan masih sangat terkait dengan likuiditas global dan kinerja saham AS.
Data Cina Menjadi Obat Kuat, Saham Hong Kong Memimpin Pasar Asia-Pasifik
Data ekonomi penting dari China telah meningkatkan sentimen pasar, meredakan kekhawatiran bahwa tarif AS akan menyebabkan perlambatan ekonomi. RatingDog Indeks PMI manufaktur komposit China secara tak terduga naik dari 49,5 di bulan Juli menjadi 50,5 di bulan Agustus. Para ekonom sebelumnya memperkirakan PMI ini akan tetap di 49,5. Peningkatan pesanan baru dan pelambatan permintaan eksternal mendorong output manufaktur, membawa PMI di atas ambang batas penting 50. Pada perdagangan pagi hari Senin (1 September), Indeks Hang Seng bereaksi terhadap data ini dengan big pump 2,16%, menjadi 25.619 poin. Pasar saham daratan China juga mendapatkan dorongan, dengan Indeks CSI 300 dan Indeks Komposit Shanghai masing-masing naik 0,30% dan 0,46%.
Ketidakpastian tarif membayangi pasar, menunggu petunjuk dari Non-farm Payrolls (NFP) AS
Sementara itu, ketidakpastian mengenai tarif perdagangan dan suasana hati hati-hati pasar menjelang laporan pekerjaan Non-farm Payrolls (NFP) AS yang sangat dinantikan (5 September) memberikan tekanan pada pasar saham Asia yang lebih luas. Pada 29 Agustus (Jumat lalu), pengadilan banding AS memutuskan bahwa kebijakan tarif Presiden Trump adalah ilegal. Putusan itu dikeluarkan setelah penutupan pasar AS dan menjelang akhir pekan Hari Buruh. Namun, pengadilan banding memperbolehkan pemerintah AS untuk mempertahankan tarif selama periode potensi banding ke Mahkamah Agung. Presiden Trump menolak putusan tersebut, menyebutnya tidak benar. Trump juga memperingatkan bahwa pencabutan tarif akan "membawa bencana total bagi negara. Ini akan membuat kita menjadi lemah secara finansial, dan kita harus kuat." Jika Mahkamah Agung membatalkan putusan pengadilan banding, itu mungkin memutuskan tarif tersebut sah, sehingga memperkuat kekuasaan Presiden Trump untuk secara sembarangan mengenakan tarif. Indeks Nikkei 225 turun 2,03% dalam perdagangan pagi, sementara indeks ASX 200 Australia turun 0,58%.
Mengapa laporan non-farm sangat penting? Terkait dengan jalur suku bunga The Federal Reserve (FED)
Laporan pekerjaan non-pertanian AS bulan Juli memicu kekhawatiran tentang pasar tenaga kerja, memperburuk spekulasi mengenai penurunan suku bunga agresif oleh Bank Sentral. Namun, laporan pendapatan dan pengeluaran pribadi Jumat lalu menunjukkan tanda-tanda inflasi yang meningkat, menantang taruhan pada beberapa penurunan suku bunga oleh Bank Sentral. Laporan pekerjaan non-pertanian AS mungkin akan menentukan prospek kebijakan Bank Sentral, yang dapat mempengaruhi selera risiko. Kenaikan tingkat pengangguran dan perlambatan pertumbuhan upah akan menekan pengeluaran konsumen (penggerak kunci ekonomi AS). Dalam keadaan inflasi yang tinggi, memburuknya pasar tenaga kerja juga dapat memicu kembali kekhawatiran tentang stagflasi, meningkatkan ketidakpastian terhadap kebijakan moneter Bank Sentral.
Mengapa Trader Harus Memperhatikan Bank Sentral Jepang dan Yen? Risiko Tutup Posisi Arbitrase yang Potensial
Jalur suku bunga yang mungkin lebih dovish dari The Federal Reserve (FED) sejalan dengan waktu kenaikan suku bunga yang mungkin dilakukan oleh Bank Sentral Jepang (BoJ) pada kuartal keempat. Kombinasi penurunan suku bunga dari The Federal Reserve dan kenaikan suku bunga dari Bank Sentral Jepang dapat menyebabkan penurunan dolar/yen (USD/JPY), dan mungkin memicu penutupan perdagangan arbitrase yen (Yen Carry Trade Unwind). Karena ekspektasi selisih suku bunga akan menyusut (menguntungkan yen), dolar/yen telah turun dari 150,917 pada 1 Agustus menjadi 146,948 pada 1 September. Penurunan lebih lanjut yang signifikan pada nilai tukar dolar/yen dapat memicu panggilan margin (Margin Call) pada posisi aset berisiko, dan memaksa investor untuk menutup perdagangan arbitrase yen, yang selanjutnya akan mendorong yen lebih tinggi. Pada tahun 2024, sebagai respons terhadap pengurangan pembelian obligasi pemerintah Jepang (JGB) oleh Bank Sentral Jepang dan kenaikan suku bunga yang tidak terduga, indeks komposit Nasdaq anjlok 11,2% dari 31 Juli hingga 5 Agustus. Keputusan kebijakan moneter Bank Sentral Jepang pada bulan Juli telah menyebabkan panggilan margin dan penutupan perdagangan arbitrase yen.
Saham berjangka AS sedikit naik tetapi dasar tidak stabil, perhatikan negosiasi perdagangan AS-Tiongkok
Di luar pasar Asia, perhatian beralih ke pasar Amerika, dengan futures pasar saham sedikit naik dalam perdagangan pagi. Data optimis dari China dan harapan untuk mencapai kesepakatan perdagangan antara AS dan China meningkatkan futures saham AS. Kepala perwakilan perdagangan China, Li Chenggang, bertemu dengan pejabat AS minggu lalu untuk membahas syarat perdagangan. Futures Nasdaq 100 E-mini dan S&P 500 E-mini masing-masing naik 17 poin dan 4 poin, sementara futures Dow Jones E-mini naik 45 poin. Namun, karena pasar tetap berhati-hati menjelang rilis data ekonomi penting minggu ini, kenaikan tidak signifikan, membuat futures AS tidak stabil.
Prospek: Data pasar tenaga kerja Amerika Serikat menjadi sorotan
Melihat ke depan, investor harus mempersiapkan diri untuk menghadapi peningkatan volatilitas pasar. JOLTS lowongan pekerjaan, perubahan jumlah pekerjaan ADP, jumlah klaim pengangguran awal, dan laporan pekerjaan non-pertanian akan menjadi fokus pasar tenaga kerja AS. Data pasar tenaga kerja yang lemah dapat meningkatkan ekspektasi terhadap beberapa penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (FED), sehingga meningkatkan sentimen pasar. Di sisi lain, data pekerjaan yang kuat dapat mengindikasikan jalur suku bunga yang lebih hawkish dari The Federal Reserve (FED), sehingga memberikan tekanan pada pasar saham. Bank Sentral Jepang mungkin akan memperhatikan data ini dan sinyal kebijakan dari The Federal Reserve (FED). Jika The Federal Reserve (FED) mengisyaratkan akan menurunkan suku bunga secara agresif, maka masuk akal bagi Bank Sentral Jepang untuk menunda kenaikan suku bunga guna menghindari gejolak pasar.
Analisis Titik Teknikal: Jangka Pendek Positif tetapi Melihat Non-farm Payrolls
Setelah kenaikan di pagi hari, pandangan jangka pendek secara keseluruhan masih bullish. Namun, momentum bullish tergantung pada laporan pekerjaan non-farm yang akan dirilis (5 September).
Indeks Dow Jones: level resistensi melihat puncak 22 Agustus 45,841, 46,000, kemudian 46,500; level support melihat 45,500, 45,000, kemudian rata-rata bergerak indeks 50 hari (44,513). Grafik harian mengeluarkan sinyal harga bullish.
Indeks Nasdaq 100: level resistensi terlihat pada puncak 23.882 dan 24.000 pada 18 Agustus, kemudian 24.500; level dukungan terlihat pada rata-rata bergerak eksponensial 50 hari (23.094), kemudian 23.000. Mengeluarkan sinyal harga bullish.
Indeks S&P 500: level resistance melihat titik tertinggi 28 Agustus 6,523, kemudian 6,750; level support melihat 6,400, titik terendah 20 Agustus 6,363, kemudian garis rata-rata bergerak eksponensial 50 hari (6,332). Mengeluarkan sinyal harga bullish. Apakah data pasar tenaga kerja AS dan juru bicara The Federal Reserve (FED) akan membawa pasar AS ke titik tertinggi baru? Minggu ini bisa jadi kunci.
Dinamika Cryptocurrency: Bitcoin turun 4% minggu lalu, dipengaruhi oleh Whale dan The Federal Reserve (FED)
Minggu lalu, harga Bitcoin mengalami penurunan sekitar 4%. Meskipun hal ini tidak jarang terjadi pada mata uang kripto yang terkenal dengan volatilitasnya, ini jelas mengganggu bagi para investor yang dua minggu lalu menyaksikan harga melonjak di atas 120.000 dolar AS, dan kemudian kembali jatuh ke level 100.000 dolar AS.
Whale jual memicu reaksi berantai
Apa yang menyebabkan penurunan mendadak kali ini? Pengamatan yang cermat menunjukkan adanya dua pukulan dari "Whale" dan pasar saham yang terhuyung-huyung. Titik pemicu awal penurunan harga adalah seorang pemegang besar, yang telah lama memegang Bitcoin. Menurut data dari platform analisis on-chain Lookonchain, "whale" ini memiliki lebih dari 100.000 koin Bitcoin. Pada hari Senin minggu lalu, mereka tiba-tiba mulai menjual posisi di bursa seperti Hyperliquid, dan beralih ke Ethereum (ETH). Penjualan ini berlangsung lebih dari satu hari, menyebabkan harga Bitcoin dari sekitar 114.000 dolar AS turun drastis menjadi 108.600 dolar AS. Untungnya, setelah penyebabnya ditentukan sebagai kejadian sekali saja, pasar mulai stabil dan mulai pulih. Pada malam Kamis, Bitcoin telah naik kembali ke 113.500 dolar AS, hampir kembali ke titik awal sebelum penurunan.
AI saham menarik pasar, keterkaitan aset berisiko meningkat
Saat Bitcoin pulih, ancaman baru yang tidak terduga muncul. Perusahaan kecerdasan buatan (AI) dan pusat data yang memimpin kenaikan pasar saham AS sepanjang tahun merilis laporan keuangan kuartal kedua yang mengecewakan. Laporan tersebut menyebutkan kekhawatiran tentang utang yang tinggi dan penurunan profitabilitas.
CoreWeave (CRWV) setelah laporan kuartal kedua harga sahamnya big dump 33.1%.
Marvell Technology (MRVL) turun sekitar 19% karena kinerja departemen pusat datanya tidak memenuhi ekspektasi pasar.
Bahkan pemimpin pasar NVIDIA (NVIDIA, NVDA), meskipun mencatat pendapatan kuartal kedua yang rekor, tetap tidak terhindar, turun 3,32% seiring menyebarnya sentimen negatif.
Penurunan saham AI menyebabkan indeks Nasdaq turun 1,32%, ini adalah penurunan terparah sejak big dump yang dipicu oleh data pekerjaan pada 1 Agustus. Karena sejak Juni, Bitcoin menunjukkan korelasi tinggi dengan indeks Nasdaq, harganya turun 3,72%. Serangkaian peristiwa ini menunjukkan betapa eratnya keterkaitan antara aset berisiko saat ini.
Kemana Arah Pasar Bitcoin Selanjutnya? Perhatikan Lelang Obligasi AS dan Non-farm Payrolls (NFP) AS
Dengan Bitcoin yang berjuang untuk maju, prediksi pasar menunjukkan perbedaan. Beberapa analis masih optimis, memprediksi pemulihan yang cepat, sementara yang lain khawatir akan jatuh lebih lanjut ke level 100.000 dolar. Banyak yang memperkirakan harga akan menemukan dukungan di sekitar 107.000 dolar, tetapi beberapa pesimis memperingatkan bahwa jika tren penurunan berlanjut, bisa mengalami penurunan mendalam hingga 92.000 dolar. Sentimen pesimis ini berasal dari kurangnya momentum naik Bitcoin baru-baru ini dibandingkan dengan Ethereum, yang mendapatkan lebih banyak perhatian pasar. Meskipun juga turun 6,31% minggu lalu, sentimen pasar dan momentum naik Ethereum tetap kuat. Ketakutan 'Unstaking' di kalangan investor Ethereum tampaknya sempat sangat umum, tetapi sekarang tampaknya telah banyak mereda. Ketua Bitmine, perusahaan DAT Ethereum, Tom Lee bahkan mengklaim bahwa ETH bisa mencapai 5.500 dolar dalam beberapa minggu dan mencapai 10.000 hingga 12.000 dolar pada akhir tahun. Ini memerlukan kenaikan luar biasa sebesar 100% dari harga perdagangan saat ini 4.483 dolar dalam empat bulan.
Minggu depan, dua peristiwa ekonomi makro dapat memengaruhi pasar. Pertama adalah lelang obligasi AS pada hari Selasa, di mana hampir 290 miliar dolar obligasi jangka pendek akan masuk ke pasar. Ini dapat merugikan likuiditas dan memberikan tekanan lebih lanjut pada Bitcoin. Kedua adalah data ketenagakerjaan non-pertanian AS pada hari Jumat dan data tingkat pengangguran. Jika NFP di bawah 60 ribu yang lemah, ini dapat meningkatkan ekspektasi untuk penurunan suku bunga yang berkelanjutan, yang mungkin dapat mendukung aset berisiko seperti Bitcoin.
Peristiwa minggu lalu membuktikan bahwa harga Bitcoin sekarang lebih terkait dengan likuiditas global dan pasar AS yang lebih luas dibandingkan dengan faktor-faktor internalnya sendiri. Dalam periode volatilitas tinggi yang potensial ini, investor harus tetap berhati-hati.
Penutup
Pasar berada pada titik persimpangan dari berbagai variabel makro: pemulihan sementara data ekonomi Tiongkok, permainan hukum kebijakan tarif AS, panduan akhir antara The Federal Reserve (FED) dan Non-farm Payrolls (NFP), serta risiko penutupan posisi arbitrase yang mungkin muncul akibat perbedaan kebijakan moneter antara Bank Sentral Jepang dan AS. Bitcoin dan aset kripto lainnya telah terintegrasi dalam volatilitas sistem keuangan tradisional, dan pergerakannya tidak lagi terisolasi. Bagi para trader, kunci minggu ini terletak pada kekuatan data pasar tenaga kerja AS, yang akan menjadi faktor penentu ritme kebijakan The Federal Reserve (FED), dan selanjutnya mempengaruhi ekspektasi likuiditas global dan preferensi risiko. Meskipun struktur teknis pasar jangka pendek cenderung bullish, semuanya harus menunggu keputusan dari Non-farm Payrolls (NFP), sehingga hati-hati dalam beroperasi adalah yang terbaik.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
PMI China yang melebihi ekspektasi mengangkat saham Hong Kong big pump, Bitcoin tertekan oleh jual Whale dan zona AI saham AS yang big dump, turun 4% dalam seminggu | Seluruh pasar menunggu keputusan arah dari Non-farm Payrolls (NFP) AS.
Indeks PMI manufaktur China bulan Agustus secara tak terduga naik menjadi 50,5, kembali memasuki zona ekspansi, secara signifikan meningkatkan sentimen pasar dan meredakan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi akibat tarif AS. Sebagai dampaknya, Indeks Hang Seng melonjak 2,16% pada perdagangan pagi hari Senin, sementara indeks CSI 300 dan indeks Shanghai juga sedikit naik. Namun, ketidakpastian mengenai kebijakan tarif AS dan sentimen hati-hati menjelang data ketenagakerjaan non-pertanian AS (NFP) yang penting minggu ini, masih menekan pasar lainnya di Asia-Pasifik, dengan indeks Nikkei 225 turun 2,03%. Pasar berfokus pada data non-pertanian, karena akan langsung mempengaruhi jalur penurunan suku bunga The Federal Reserve (FED) dan preferensi risiko. Sementara itu, penggabungan ekspektasi penurunan suku bunga The Federal Reserve (FED) dan kenaikan suku bunga Bank Sentral Jepang, dapat menyebabkan penurunan tajam pada dolar/yen, atau memicu penutupan posisi arbitrase yen (Yen Carry Trade), yang selanjutnya dapat mengguncang aset risiko global. Bitcoin turun 4% minggu lalu, tertekan oleh penjualan Whale dan penurunan tajam di zona AI saham AS, dan pergerakan di masa depan masih sangat terkait dengan likuiditas global dan kinerja saham AS.
Data Cina Menjadi Obat Kuat, Saham Hong Kong Memimpin Pasar Asia-Pasifik
Data ekonomi penting dari China telah meningkatkan sentimen pasar, meredakan kekhawatiran bahwa tarif AS akan menyebabkan perlambatan ekonomi. RatingDog Indeks PMI manufaktur komposit China secara tak terduga naik dari 49,5 di bulan Juli menjadi 50,5 di bulan Agustus. Para ekonom sebelumnya memperkirakan PMI ini akan tetap di 49,5. Peningkatan pesanan baru dan pelambatan permintaan eksternal mendorong output manufaktur, membawa PMI di atas ambang batas penting 50. Pada perdagangan pagi hari Senin (1 September), Indeks Hang Seng bereaksi terhadap data ini dengan big pump 2,16%, menjadi 25.619 poin. Pasar saham daratan China juga mendapatkan dorongan, dengan Indeks CSI 300 dan Indeks Komposit Shanghai masing-masing naik 0,30% dan 0,46%.
Ketidakpastian tarif membayangi pasar, menunggu petunjuk dari Non-farm Payrolls (NFP) AS
Sementara itu, ketidakpastian mengenai tarif perdagangan dan suasana hati hati-hati pasar menjelang laporan pekerjaan Non-farm Payrolls (NFP) AS yang sangat dinantikan (5 September) memberikan tekanan pada pasar saham Asia yang lebih luas. Pada 29 Agustus (Jumat lalu), pengadilan banding AS memutuskan bahwa kebijakan tarif Presiden Trump adalah ilegal. Putusan itu dikeluarkan setelah penutupan pasar AS dan menjelang akhir pekan Hari Buruh. Namun, pengadilan banding memperbolehkan pemerintah AS untuk mempertahankan tarif selama periode potensi banding ke Mahkamah Agung. Presiden Trump menolak putusan tersebut, menyebutnya tidak benar. Trump juga memperingatkan bahwa pencabutan tarif akan "membawa bencana total bagi negara. Ini akan membuat kita menjadi lemah secara finansial, dan kita harus kuat." Jika Mahkamah Agung membatalkan putusan pengadilan banding, itu mungkin memutuskan tarif tersebut sah, sehingga memperkuat kekuasaan Presiden Trump untuk secara sembarangan mengenakan tarif. Indeks Nikkei 225 turun 2,03% dalam perdagangan pagi, sementara indeks ASX 200 Australia turun 0,58%.
Mengapa laporan non-farm sangat penting? Terkait dengan jalur suku bunga The Federal Reserve (FED)
Laporan pekerjaan non-pertanian AS bulan Juli memicu kekhawatiran tentang pasar tenaga kerja, memperburuk spekulasi mengenai penurunan suku bunga agresif oleh Bank Sentral. Namun, laporan pendapatan dan pengeluaran pribadi Jumat lalu menunjukkan tanda-tanda inflasi yang meningkat, menantang taruhan pada beberapa penurunan suku bunga oleh Bank Sentral. Laporan pekerjaan non-pertanian AS mungkin akan menentukan prospek kebijakan Bank Sentral, yang dapat mempengaruhi selera risiko. Kenaikan tingkat pengangguran dan perlambatan pertumbuhan upah akan menekan pengeluaran konsumen (penggerak kunci ekonomi AS). Dalam keadaan inflasi yang tinggi, memburuknya pasar tenaga kerja juga dapat memicu kembali kekhawatiran tentang stagflasi, meningkatkan ketidakpastian terhadap kebijakan moneter Bank Sentral.
Mengapa Trader Harus Memperhatikan Bank Sentral Jepang dan Yen? Risiko Tutup Posisi Arbitrase yang Potensial
Jalur suku bunga yang mungkin lebih dovish dari The Federal Reserve (FED) sejalan dengan waktu kenaikan suku bunga yang mungkin dilakukan oleh Bank Sentral Jepang (BoJ) pada kuartal keempat. Kombinasi penurunan suku bunga dari The Federal Reserve dan kenaikan suku bunga dari Bank Sentral Jepang dapat menyebabkan penurunan dolar/yen (USD/JPY), dan mungkin memicu penutupan perdagangan arbitrase yen (Yen Carry Trade Unwind). Karena ekspektasi selisih suku bunga akan menyusut (menguntungkan yen), dolar/yen telah turun dari 150,917 pada 1 Agustus menjadi 146,948 pada 1 September. Penurunan lebih lanjut yang signifikan pada nilai tukar dolar/yen dapat memicu panggilan margin (Margin Call) pada posisi aset berisiko, dan memaksa investor untuk menutup perdagangan arbitrase yen, yang selanjutnya akan mendorong yen lebih tinggi. Pada tahun 2024, sebagai respons terhadap pengurangan pembelian obligasi pemerintah Jepang (JGB) oleh Bank Sentral Jepang dan kenaikan suku bunga yang tidak terduga, indeks komposit Nasdaq anjlok 11,2% dari 31 Juli hingga 5 Agustus. Keputusan kebijakan moneter Bank Sentral Jepang pada bulan Juli telah menyebabkan panggilan margin dan penutupan perdagangan arbitrase yen.
Saham berjangka AS sedikit naik tetapi dasar tidak stabil, perhatikan negosiasi perdagangan AS-Tiongkok
Di luar pasar Asia, perhatian beralih ke pasar Amerika, dengan futures pasar saham sedikit naik dalam perdagangan pagi. Data optimis dari China dan harapan untuk mencapai kesepakatan perdagangan antara AS dan China meningkatkan futures saham AS. Kepala perwakilan perdagangan China, Li Chenggang, bertemu dengan pejabat AS minggu lalu untuk membahas syarat perdagangan. Futures Nasdaq 100 E-mini dan S&P 500 E-mini masing-masing naik 17 poin dan 4 poin, sementara futures Dow Jones E-mini naik 45 poin. Namun, karena pasar tetap berhati-hati menjelang rilis data ekonomi penting minggu ini, kenaikan tidak signifikan, membuat futures AS tidak stabil.
Prospek: Data pasar tenaga kerja Amerika Serikat menjadi sorotan
Melihat ke depan, investor harus mempersiapkan diri untuk menghadapi peningkatan volatilitas pasar. JOLTS lowongan pekerjaan, perubahan jumlah pekerjaan ADP, jumlah klaim pengangguran awal, dan laporan pekerjaan non-pertanian akan menjadi fokus pasar tenaga kerja AS. Data pasar tenaga kerja yang lemah dapat meningkatkan ekspektasi terhadap beberapa penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (FED), sehingga meningkatkan sentimen pasar. Di sisi lain, data pekerjaan yang kuat dapat mengindikasikan jalur suku bunga yang lebih hawkish dari The Federal Reserve (FED), sehingga memberikan tekanan pada pasar saham. Bank Sentral Jepang mungkin akan memperhatikan data ini dan sinyal kebijakan dari The Federal Reserve (FED). Jika The Federal Reserve (FED) mengisyaratkan akan menurunkan suku bunga secara agresif, maka masuk akal bagi Bank Sentral Jepang untuk menunda kenaikan suku bunga guna menghindari gejolak pasar.
Analisis Titik Teknikal: Jangka Pendek Positif tetapi Melihat Non-farm Payrolls
Setelah kenaikan di pagi hari, pandangan jangka pendek secara keseluruhan masih bullish. Namun, momentum bullish tergantung pada laporan pekerjaan non-farm yang akan dirilis (5 September).
Dinamika Cryptocurrency: Bitcoin turun 4% minggu lalu, dipengaruhi oleh Whale dan The Federal Reserve (FED)
Minggu lalu, harga Bitcoin mengalami penurunan sekitar 4%. Meskipun hal ini tidak jarang terjadi pada mata uang kripto yang terkenal dengan volatilitasnya, ini jelas mengganggu bagi para investor yang dua minggu lalu menyaksikan harga melonjak di atas 120.000 dolar AS, dan kemudian kembali jatuh ke level 100.000 dolar AS.
Whale jual memicu reaksi berantai
Apa yang menyebabkan penurunan mendadak kali ini? Pengamatan yang cermat menunjukkan adanya dua pukulan dari "Whale" dan pasar saham yang terhuyung-huyung. Titik pemicu awal penurunan harga adalah seorang pemegang besar, yang telah lama memegang Bitcoin. Menurut data dari platform analisis on-chain Lookonchain, "whale" ini memiliki lebih dari 100.000 koin Bitcoin. Pada hari Senin minggu lalu, mereka tiba-tiba mulai menjual posisi di bursa seperti Hyperliquid, dan beralih ke Ethereum (ETH). Penjualan ini berlangsung lebih dari satu hari, menyebabkan harga Bitcoin dari sekitar 114.000 dolar AS turun drastis menjadi 108.600 dolar AS. Untungnya, setelah penyebabnya ditentukan sebagai kejadian sekali saja, pasar mulai stabil dan mulai pulih. Pada malam Kamis, Bitcoin telah naik kembali ke 113.500 dolar AS, hampir kembali ke titik awal sebelum penurunan.
AI saham menarik pasar, keterkaitan aset berisiko meningkat
Saat Bitcoin pulih, ancaman baru yang tidak terduga muncul. Perusahaan kecerdasan buatan (AI) dan pusat data yang memimpin kenaikan pasar saham AS sepanjang tahun merilis laporan keuangan kuartal kedua yang mengecewakan. Laporan tersebut menyebutkan kekhawatiran tentang utang yang tinggi dan penurunan profitabilitas.
Penurunan saham AI menyebabkan indeks Nasdaq turun 1,32%, ini adalah penurunan terparah sejak big dump yang dipicu oleh data pekerjaan pada 1 Agustus. Karena sejak Juni, Bitcoin menunjukkan korelasi tinggi dengan indeks Nasdaq, harganya turun 3,72%. Serangkaian peristiwa ini menunjukkan betapa eratnya keterkaitan antara aset berisiko saat ini.
Kemana Arah Pasar Bitcoin Selanjutnya? Perhatikan Lelang Obligasi AS dan Non-farm Payrolls (NFP) AS
Dengan Bitcoin yang berjuang untuk maju, prediksi pasar menunjukkan perbedaan. Beberapa analis masih optimis, memprediksi pemulihan yang cepat, sementara yang lain khawatir akan jatuh lebih lanjut ke level 100.000 dolar. Banyak yang memperkirakan harga akan menemukan dukungan di sekitar 107.000 dolar, tetapi beberapa pesimis memperingatkan bahwa jika tren penurunan berlanjut, bisa mengalami penurunan mendalam hingga 92.000 dolar. Sentimen pesimis ini berasal dari kurangnya momentum naik Bitcoin baru-baru ini dibandingkan dengan Ethereum, yang mendapatkan lebih banyak perhatian pasar. Meskipun juga turun 6,31% minggu lalu, sentimen pasar dan momentum naik Ethereum tetap kuat. Ketakutan 'Unstaking' di kalangan investor Ethereum tampaknya sempat sangat umum, tetapi sekarang tampaknya telah banyak mereda. Ketua Bitmine, perusahaan DAT Ethereum, Tom Lee bahkan mengklaim bahwa ETH bisa mencapai 5.500 dolar dalam beberapa minggu dan mencapai 10.000 hingga 12.000 dolar pada akhir tahun. Ini memerlukan kenaikan luar biasa sebesar 100% dari harga perdagangan saat ini 4.483 dolar dalam empat bulan.
Minggu depan, dua peristiwa ekonomi makro dapat memengaruhi pasar. Pertama adalah lelang obligasi AS pada hari Selasa, di mana hampir 290 miliar dolar obligasi jangka pendek akan masuk ke pasar. Ini dapat merugikan likuiditas dan memberikan tekanan lebih lanjut pada Bitcoin. Kedua adalah data ketenagakerjaan non-pertanian AS pada hari Jumat dan data tingkat pengangguran. Jika NFP di bawah 60 ribu yang lemah, ini dapat meningkatkan ekspektasi untuk penurunan suku bunga yang berkelanjutan, yang mungkin dapat mendukung aset berisiko seperti Bitcoin.
Peristiwa minggu lalu membuktikan bahwa harga Bitcoin sekarang lebih terkait dengan likuiditas global dan pasar AS yang lebih luas dibandingkan dengan faktor-faktor internalnya sendiri. Dalam periode volatilitas tinggi yang potensial ini, investor harus tetap berhati-hati.
Penutup
Pasar berada pada titik persimpangan dari berbagai variabel makro: pemulihan sementara data ekonomi Tiongkok, permainan hukum kebijakan tarif AS, panduan akhir antara The Federal Reserve (FED) dan Non-farm Payrolls (NFP), serta risiko penutupan posisi arbitrase yang mungkin muncul akibat perbedaan kebijakan moneter antara Bank Sentral Jepang dan AS. Bitcoin dan aset kripto lainnya telah terintegrasi dalam volatilitas sistem keuangan tradisional, dan pergerakannya tidak lagi terisolasi. Bagi para trader, kunci minggu ini terletak pada kekuatan data pasar tenaga kerja AS, yang akan menjadi faktor penentu ritme kebijakan The Federal Reserve (FED), dan selanjutnya mempengaruhi ekspektasi likuiditas global dan preferensi risiko. Meskipun struktur teknis pasar jangka pendek cenderung bullish, semuanya harus menunggu keputusan dari Non-farm Payrolls (NFP), sehingga hati-hati dalam beroperasi adalah yang terbaik.