Seorang ahli blockchain terkemuka telah membahas salah satu mitos yang paling persisten seputar cryptocurrency. Mitos ini mengklaim bahwa ratusan transaksi dari hari-hari awal menghapus sebagian dari pasokan cryptocurrency karena masalah teknis.
Memahami Cerita "Koin Hilang"
Kritikus telah lama berargumen bahwa 534 transaksi yang melibatkan pasokan asli 100 miliar koin pada tahun 2012 konon hilang karena kesalahan. Ini menimbulkan pertanyaan tentang dapat tidaknya memverifikasi kepemilikan saat ini.
Dalam sebuah wawancara terbaru, ahli tersebut menjelaskan bahwa semua akun dapat dilacak di blockchain. Meskipun rincian kepemilikan dari setiap akun historis mungkin tidak selalu bersifat publik, sumber dana masih bisa dilacak. Pada saat "kerugian" yang diduga itu, sekitar 99,9% dari semua koin masih dipegang oleh para pencipta asli, yang berarti jumlah koin yang terlibat sangat kecil.
Hari-Hari Awal: Tidak Ada Nilai Pasar
Selama hari-hari awal cryptocurrency pada tahun 2012, koin-koin tersebut sama sekali tidak memiliki nilai pasar. Tim sering memberikan sejumlah uang acak, mereset buku besar beberapa kali selama pengembangan, dan umumnya tidak menyadari pentingnya masa depan dari transaksi awal ini. Konteks ini sangat penting untuk memahami mengapa narasi "koin yang hilang" yang dianggap ada itu menyesatkan.
Mengklarifikasi Kesalahpahaman
Ahli blockchain menjelaskan bahwa meskipun catatan sejarah beberapa transaksi awal hilang, cryptocurrency itu sendiri tidak dihancurkan atau dihapus dari peredaran. Setiap buku besar masih mengandung saldo terkini dari semua akun, dan asal-usul saldo tersebut dapat dilacak ke para pendiri jika berasal dari penciptaan awal.
Satu-satunya elemen yang hilang adalah riwayat transaksi lengkap dari hari-hari awal, yang bisa saja terhapus sepenuhnya jika reset buku besar lain dilakukan kemudian.
Transparansi dan Verifikasi
Untuk ahli blockchain, poin kunci yang dapat diambil adalah bahwa reset buku besar awal ini adalah bagian dari proses pengembangan yang normal, dan jumlah koin yang dipersoalkan tidak memiliki nilai pada saat itu. Mitos "koin yang hilang" lebih merupakan kesalahpahaman tentang sejarah blockchain daripada bukti adanya kesalahan.
Kepemilikan saat ini tetap transparan, dan siapa pun dapat memverifikasinya menggunakan data blockchain publik. Seperti yang dikatakan oleh ahli tersebut, "Semua saldo terlihat, dan diketahui apakah mereka didanai dari para pendiri."
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Menjelajahi Wawasan dan Keahlian di Balik Kepemimpinan Teknis Ripple
Mitos Jangka Panjang Tentang XRP
Seorang ahli blockchain terkemuka telah membahas salah satu mitos yang paling persisten seputar cryptocurrency. Mitos ini mengklaim bahwa ratusan transaksi dari hari-hari awal menghapus sebagian dari pasokan cryptocurrency karena masalah teknis.
Memahami Cerita "Koin Hilang"
Kritikus telah lama berargumen bahwa 534 transaksi yang melibatkan pasokan asli 100 miliar koin pada tahun 2012 konon hilang karena kesalahan. Ini menimbulkan pertanyaan tentang dapat tidaknya memverifikasi kepemilikan saat ini.
Dalam sebuah wawancara terbaru, ahli tersebut menjelaskan bahwa semua akun dapat dilacak di blockchain. Meskipun rincian kepemilikan dari setiap akun historis mungkin tidak selalu bersifat publik, sumber dana masih bisa dilacak. Pada saat "kerugian" yang diduga itu, sekitar 99,9% dari semua koin masih dipegang oleh para pencipta asli, yang berarti jumlah koin yang terlibat sangat kecil.
Hari-Hari Awal: Tidak Ada Nilai Pasar
Selama hari-hari awal cryptocurrency pada tahun 2012, koin-koin tersebut sama sekali tidak memiliki nilai pasar. Tim sering memberikan sejumlah uang acak, mereset buku besar beberapa kali selama pengembangan, dan umumnya tidak menyadari pentingnya masa depan dari transaksi awal ini. Konteks ini sangat penting untuk memahami mengapa narasi "koin yang hilang" yang dianggap ada itu menyesatkan.
Mengklarifikasi Kesalahpahaman
Ahli blockchain menjelaskan bahwa meskipun catatan sejarah beberapa transaksi awal hilang, cryptocurrency itu sendiri tidak dihancurkan atau dihapus dari peredaran. Setiap buku besar masih mengandung saldo terkini dari semua akun, dan asal-usul saldo tersebut dapat dilacak ke para pendiri jika berasal dari penciptaan awal.
Satu-satunya elemen yang hilang adalah riwayat transaksi lengkap dari hari-hari awal, yang bisa saja terhapus sepenuhnya jika reset buku besar lain dilakukan kemudian.
Transparansi dan Verifikasi
Untuk ahli blockchain, poin kunci yang dapat diambil adalah bahwa reset buku besar awal ini adalah bagian dari proses pengembangan yang normal, dan jumlah koin yang dipersoalkan tidak memiliki nilai pada saat itu. Mitos "koin yang hilang" lebih merupakan kesalahpahaman tentang sejarah blockchain daripada bukti adanya kesalahan.
Kepemilikan saat ini tetap transparan, dan siapa pun dapat memverifikasinya menggunakan data blockchain publik. Seperti yang dikatakan oleh ahli tersebut, "Semua saldo terlihat, dan diketahui apakah mereka didanai dari para pendiri."