Sebelum menyelami golden crosses dan death crosses, penting untuk memahami konsep moving average (MA). MA adalah garis yang digambar pada grafik harga yang menghitung rata-rata harga suatu aset selama periode waktu tertentu. Misalnya, MA 200 hari mengukur rata-rata harga suatu aset selama 200 hari terakhir. Moving average adalah dasar untuk memahami pola crossover ini.
Penjelasan Golden Cross
Golden cross terjadi ketika moving average jangka pendek melintasi di atas moving average jangka panjang. Biasanya, 50-day MA digunakan sebagai moving average jangka pendek, sementara 200-day MA berfungsi sebagai moving average jangka panjang. Namun, pola ini dapat muncul pada berbagai kerangka waktu, dengan prinsip inti bahwa moving average jangka pendek melampaui moving average jangka panjang.
Golden cross biasanya terjadi dalam tiga fase: pertama, MA jangka pendek berada di bawah MA jangka panjang selama tren menurun; selanjutnya, terjadi pembalikan tren saat MA jangka pendek melintasi di atas MA jangka panjang; akhirnya, tren naik dimulai dengan MA jangka pendek tetap di atas MA jangka panjang. Pola ini sering diinterpretasikan sebagai sinyal bullish karena menunjukkan potensi pergeseran arah tren pasar. Meskipun golden cross konvensional melibatkan MA 50-hari dan 200-hari, sinyal pada kerangka waktu yang lebih tinggi umumnya memberikan indikator yang lebih dapat diandalkan.
Death Cross Dipecahkan
Death cross pada dasarnya adalah kebalikan dari golden cross. Ini terjadi ketika MA jangka pendek melintasi di bawah MA jangka panjang, seperti MA 50 hari yang turun di bawah MA 200 hari. Akibatnya, death cross umumnya dianggap sebagai sinyal bearish.
Polanya juga berkembang dalam tiga tahap: awalnya, Moving Average jangka pendek tetap di atas Moving Average jangka panjang selama tren naik; kemudian, terjadi pembalikan tren saat Moving Average jangka pendek melintasi di bawah Moving Average jangka panjang; akhirnya, tren turun dimulai dengan Moving Average jangka pendek tetap di bawah Moving Average jangka panjang. Secara historis, death cross telah mendahului penurunan ekonomi besar, seperti yang terjadi pada 1929 dan 2008, meskipun mereka juga dapat menghasilkan sinyal palsu, seperti yang terlihat pada 2016.
Golden Cross vs. Death Cross: Perbedaan Utama
Perbedaan utama antara kedua pola ini terletak pada implikasi pasar mereka. Sementara golden cross dianggap sebagai sinyal bullish, death cross diartikan sebagai bearish. Keduanya dapat divalidasi oleh volume perdagangan yang tinggi, dan analis teknis sering memeriksa indikator lain seperti Moving Average Convergence Divergence (MACD) dan Relative Strength Index (RSI) saat menilai konteks crossover. Penting untuk diingat bahwa moving averages adalah indikator lagging tanpa daya prediktif, biasanya memberikan konfirmasi pembalikan tren yang telah terjadi daripada yang masih berkembang.
Strategi Perdagangan Menggunakan Golden dan Death Crosses
Strategi dasar melibatkan membeli pada golden cross dan menjual pada death cross, terutama saat mengamati grafik harian. Namun, mengikuti satu sinyal secara membabi buta jarang menghasilkan hasil yang optimal. Trader harus menggabungkan teknik analisis pasar lainnya untuk pengambilan keputusan yang lebih komprehensif. Sinyal crossover dapat terjadi pada berbagai kerangka waktu, dengan sinyal dari kerangka waktu yang lebih tinggi umumnya dianggap lebih dapat diandalkan, dan konfirmasi volume seringkali meningkatkan kepercayaan pada validitas sinyal.
Selama golden cross, moving average jangka panjang dapat berfungsi sebagai dukungan potensial, sementara dalam death cross, ia mungkin berfungsi sebagai resistance. Banyak trader sukses menggabungkan sinyal crossover dengan indikator teknis tambahan untuk menciptakan sinyal perdagangan yang lebih dapat diandalkan melalui konfluensi.
Kesimpulan
Golden crosses dan death crosses adalah alat populer untuk mengonfirmasi pembalikan tren jangka panjang di berbagai pasar. Meskipun mereka dapat memberikan wawasan berharga, penting untuk menggunakannya bersama dengan metode analisis lain untuk strategi perdagangan yang lebih komprehensif. Seperti semua indikator teknis, mereka harus diterapkan secara bijaksana dan dalam konteks kondisi pasar yang lebih luas.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Memahami Pola Perdagangan: Penjelasan Golden Cross vs Death Cross
Memahami Moving Average
Sebelum menyelami golden crosses dan death crosses, penting untuk memahami konsep moving average (MA). MA adalah garis yang digambar pada grafik harga yang menghitung rata-rata harga suatu aset selama periode waktu tertentu. Misalnya, MA 200 hari mengukur rata-rata harga suatu aset selama 200 hari terakhir. Moving average adalah dasar untuk memahami pola crossover ini.
Penjelasan Golden Cross
Golden cross terjadi ketika moving average jangka pendek melintasi di atas moving average jangka panjang. Biasanya, 50-day MA digunakan sebagai moving average jangka pendek, sementara 200-day MA berfungsi sebagai moving average jangka panjang. Namun, pola ini dapat muncul pada berbagai kerangka waktu, dengan prinsip inti bahwa moving average jangka pendek melampaui moving average jangka panjang.
Golden cross biasanya terjadi dalam tiga fase: pertama, MA jangka pendek berada di bawah MA jangka panjang selama tren menurun; selanjutnya, terjadi pembalikan tren saat MA jangka pendek melintasi di atas MA jangka panjang; akhirnya, tren naik dimulai dengan MA jangka pendek tetap di atas MA jangka panjang. Pola ini sering diinterpretasikan sebagai sinyal bullish karena menunjukkan potensi pergeseran arah tren pasar. Meskipun golden cross konvensional melibatkan MA 50-hari dan 200-hari, sinyal pada kerangka waktu yang lebih tinggi umumnya memberikan indikator yang lebih dapat diandalkan.
Death Cross Dipecahkan
Death cross pada dasarnya adalah kebalikan dari golden cross. Ini terjadi ketika MA jangka pendek melintasi di bawah MA jangka panjang, seperti MA 50 hari yang turun di bawah MA 200 hari. Akibatnya, death cross umumnya dianggap sebagai sinyal bearish.
Polanya juga berkembang dalam tiga tahap: awalnya, Moving Average jangka pendek tetap di atas Moving Average jangka panjang selama tren naik; kemudian, terjadi pembalikan tren saat Moving Average jangka pendek melintasi di bawah Moving Average jangka panjang; akhirnya, tren turun dimulai dengan Moving Average jangka pendek tetap di bawah Moving Average jangka panjang. Secara historis, death cross telah mendahului penurunan ekonomi besar, seperti yang terjadi pada 1929 dan 2008, meskipun mereka juga dapat menghasilkan sinyal palsu, seperti yang terlihat pada 2016.
Golden Cross vs. Death Cross: Perbedaan Utama
Perbedaan utama antara kedua pola ini terletak pada implikasi pasar mereka. Sementara golden cross dianggap sebagai sinyal bullish, death cross diartikan sebagai bearish. Keduanya dapat divalidasi oleh volume perdagangan yang tinggi, dan analis teknis sering memeriksa indikator lain seperti Moving Average Convergence Divergence (MACD) dan Relative Strength Index (RSI) saat menilai konteks crossover. Penting untuk diingat bahwa moving averages adalah indikator lagging tanpa daya prediktif, biasanya memberikan konfirmasi pembalikan tren yang telah terjadi daripada yang masih berkembang.
Strategi Perdagangan Menggunakan Golden dan Death Crosses
Strategi dasar melibatkan membeli pada golden cross dan menjual pada death cross, terutama saat mengamati grafik harian. Namun, mengikuti satu sinyal secara membabi buta jarang menghasilkan hasil yang optimal. Trader harus menggabungkan teknik analisis pasar lainnya untuk pengambilan keputusan yang lebih komprehensif. Sinyal crossover dapat terjadi pada berbagai kerangka waktu, dengan sinyal dari kerangka waktu yang lebih tinggi umumnya dianggap lebih dapat diandalkan, dan konfirmasi volume seringkali meningkatkan kepercayaan pada validitas sinyal.
Selama golden cross, moving average jangka panjang dapat berfungsi sebagai dukungan potensial, sementara dalam death cross, ia mungkin berfungsi sebagai resistance. Banyak trader sukses menggabungkan sinyal crossover dengan indikator teknis tambahan untuk menciptakan sinyal perdagangan yang lebih dapat diandalkan melalui konfluensi.
Kesimpulan
Golden crosses dan death crosses adalah alat populer untuk mengonfirmasi pembalikan tren jangka panjang di berbagai pasar. Meskipun mereka dapat memberikan wawasan berharga, penting untuk menggunakannya bersama dengan metode analisis lain untuk strategi perdagangan yang lebih komprehensif. Seperti semua indikator teknis, mereka harus diterapkan secara bijaksana dan dalam konteks kondisi pasar yang lebih luas.