Akhir-akhir ini, pasar Aset Kripto memicu perdebatan hangat, terutama mengenai diskusi tentang siklus Bitcoin. Pandangan tradisional percaya bahwa Bitcoin mengikuti siklus bull run setiap empat tahun, tetapi analisis terbaru menunjukkan bahwa siklus ini mungkin diperpanjang hingga lima tahun.
Perubahan ini terutama disebabkan oleh penyesuaian kebijakan fiskal pemerintah AS. Antara tahun 2021-2022, Departemen Keuangan AS memperpanjang rata-rata jangka waktu pembayaran utang negara dari empat tahun menjadi lima tahun, keputusan ini secara langsung mempengaruhi pola siklus pasar Aset Kripto.
Keterkaitan antara pergerakan harga Bitcoin dan indikator ekonomi semakin jelas. Di antara indikator tersebut, indeks ISM dianggap sebagai 'alat pemantau detak jantung' ekonomi, yang menunjukkan pergerakan yang seiring dengan harga Bitcoin. Singkatnya, ketika ekonomi pulih, Bitcoin cenderung naik, sedangkan ketika ekonomi melambat, Bitcoin cenderung turun, dan perubahan suku bunga juga mengikuti pola serupa.
Melihat ke depan, kuartal kedua tahun 2026 dianggap sebagai titik waktu yang krusial. Model ekonom Raoul Pal memperkirakan, panasnya ekonomi mungkin mencapai puncaknya pada pertengahan tahun 2026. Namun, likuiditas pasar mungkin akan mencapai puncaknya lebih awal, mirip dengan mengemudi di mana Anda harus melepaskan pedal gas terlebih dahulu untuk memperlambat laju.
Perlu dicatat bahwa pemulihan pasar sejak 2023 lebih mirip didorong oleh kebijakan daripada kenaikan siklus tradisional. Misalnya, pada Januari 2023, ketika ETF Bitcoin disetujui, meskipun data ISM masih berada di titik terendah, harga Bitcoin tetap mengalami lonjakan besar, yang lebih mirip hasil dari stimulus kebijakan jangka pendek.
Dalam jangka panjang, jika Indeks ISM terus meningkat antara tahun 2024-2025, ini dapat memicu bull run besar yang sebenarnya, mirip dengan tren kenaikan perlahan setelah perpanjangan siklus tahun 2016.
Bagi investor, memperhatikan arah penurunan suku bunga AS dan indeks ISM yang meningkat selama tiga bulan berturut-turut bisa menjadi sinyal penting untuk menilai dimulainya putaran bull run berikutnya. Dalam pasar yang terus berubah ini, menguasai informasi terbaru dan analisis mendalam akan menjadi kunci untuk merumuskan strategi investasi.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Akhir-akhir ini, pasar Aset Kripto memicu perdebatan hangat, terutama mengenai diskusi tentang siklus Bitcoin. Pandangan tradisional percaya bahwa Bitcoin mengikuti siklus bull run setiap empat tahun, tetapi analisis terbaru menunjukkan bahwa siklus ini mungkin diperpanjang hingga lima tahun.
Perubahan ini terutama disebabkan oleh penyesuaian kebijakan fiskal pemerintah AS. Antara tahun 2021-2022, Departemen Keuangan AS memperpanjang rata-rata jangka waktu pembayaran utang negara dari empat tahun menjadi lima tahun, keputusan ini secara langsung mempengaruhi pola siklus pasar Aset Kripto.
Keterkaitan antara pergerakan harga Bitcoin dan indikator ekonomi semakin jelas. Di antara indikator tersebut, indeks ISM dianggap sebagai 'alat pemantau detak jantung' ekonomi, yang menunjukkan pergerakan yang seiring dengan harga Bitcoin. Singkatnya, ketika ekonomi pulih, Bitcoin cenderung naik, sedangkan ketika ekonomi melambat, Bitcoin cenderung turun, dan perubahan suku bunga juga mengikuti pola serupa.
Melihat ke depan, kuartal kedua tahun 2026 dianggap sebagai titik waktu yang krusial. Model ekonom Raoul Pal memperkirakan, panasnya ekonomi mungkin mencapai puncaknya pada pertengahan tahun 2026. Namun, likuiditas pasar mungkin akan mencapai puncaknya lebih awal, mirip dengan mengemudi di mana Anda harus melepaskan pedal gas terlebih dahulu untuk memperlambat laju.
Perlu dicatat bahwa pemulihan pasar sejak 2023 lebih mirip didorong oleh kebijakan daripada kenaikan siklus tradisional. Misalnya, pada Januari 2023, ketika ETF Bitcoin disetujui, meskipun data ISM masih berada di titik terendah, harga Bitcoin tetap mengalami lonjakan besar, yang lebih mirip hasil dari stimulus kebijakan jangka pendek.
Dalam jangka panjang, jika Indeks ISM terus meningkat antara tahun 2024-2025, ini dapat memicu bull run besar yang sebenarnya, mirip dengan tren kenaikan perlahan setelah perpanjangan siklus tahun 2016.
Bagi investor, memperhatikan arah penurunan suku bunga AS dan indeks ISM yang meningkat selama tiga bulan berturut-turut bisa menjadi sinyal penting untuk menilai dimulainya putaran bull run berikutnya. Dalam pasar yang terus berubah ini, menguasai informasi terbaru dan analisis mendalam akan menjadi kunci untuk merumuskan strategi investasi.