Terra: Kejatuhan besar stablecoin algoritmik

Di dunia cryptocurrency, di mana setiap hari terjadi sesuatu yang baru, kisah Terra (LUNA) akan tetap menjadi salah satu yang paling pahit dan mendidik. Saya masih ingat bagaimana saya mengikuti proyek ini – begitu menjanjikan, inovatif, dan kemudian... kehancuran total dalam hitungan hari. Sulit dipercaya.

###Ide cemerlang dengan kesalahan fatal

Terra diciptakan sebagai solusi untuk masalah abadi cryptocurrency – volatilitasnya yang liar. Do Kwon dan Daniel Shin menciptakan sistem yang mereka anggap jenius: stablecoin algoritmik yang terikat pada mata uang riil tanpa jaminan tradisional. Sebagai gantinya – token LUNA, yang seharusnya menyerap fluktuasi harga.

Saya ingat bagaimana banyak ahli mengagumi model ini. Saya sendiri berpikir: "Sial, ini adalah revolusi!" Sistem token ganda terlihat cemerlang – ketika permintaan terhadap stablecoin meningkat, LUNA dibakar dan harganya naik. Dan sebaliknya. Dalam teori – sempurna.

###Jalan Menuju Puncak

Kemitraan dengan Chai, aplikasi pembayaran asal Korea Selatan, tampaknya mengonfirmasi kelayakan proyek tersebut. Saya ingat dengan antusias membaca berita tentang kontrak dengan Washington Nationals. Inilah dia – pengakuan massal! Kripto memasuki dunia nyata!

Ekosistem naik, menciptakan aplikasi seperti Anchor Protocol dengan suku bunga yang tidak nyata sebesar 19,45% per tahun untuk setoran dalam UST. "Ya, ini terlalu baik untuk menjadi kenyataan," pikirku saat itu, tetapi keserakahan mengalahkan suara akal. Dan bukan hanya saya – jutaan orang percaya pada dongeng ini.

###Hancurnya kastil pasir

Dan kemudian Mei 2022. Tuhan, betapa mengerikannya itu. Pertama, fluktuasi kecil UST, kemudian kehilangan pegangan... dan neraka pun terbuka. Mekanisme yang seharusnya menstabilkan segalanya, malah menciptakan spiral mematikan.

LUNA dari $119 hingga nol dalam hitungan hari. $45 miliar menguap seperti asap. Anda bisa bayangkan? Orang-orang kehilangan tabungan mereka secara nyata, tepat di depan mata. Bursa menghentikan perdagangan. Blockchain Terra dihentikan.

Itu seperti tsunami finansial. Bahkan cadangan bitcoin sebesar $2,4 miliar dari Luna Foundation Guard tidak dapat memperbaiki apapun. Saya tidak akan pernah melupakan hari-hari ini – grafik yang jatuh ke dalam jurang, kepanikan di obrolan, keputusasaan para investor.

###Kehidupan setelah mati?

Setelah bencana, muncul Terra Classic (LUNC) dan Terra 2.0 yang baru. Komunitas berusaha menyelamatkan sesuatu dari abu, menerapkan mekanisme pembakaran token, berusaha mengurangi hiper inflasi. Namun, kepercayaan telah hilang selamanya.

Bisa membahas detail teknis dan mekanisme panjang lebar, tetapi pelajaran utamanya sederhana – tidak ada akal algoritmik yang dapat menggantikan jaminan nyata. Ketika kepanikan melanda pasar, semua sistem rumit ini runtuh seperti rumah kartu.

###Pelajaran Pahit

Sejarah Terra bukan sekadar kehancuran finansial. Ini adalah kisah tentang kesombongan manusia, tentang keyakinan bahwa hukum ekonomi dapat ditipu dengan algoritma. Tentang bagaimana pikiran-pikiran cemerlang dapat menciptakan sistem yang terlihat sempurna – hingga ujian serius pertama.

Banyak orang, termasuk saya, terlalu mudah mempercayai proyek ini, terpesona oleh presentasi yang indah dan angka pengembalian yang mengesankan. Kami tidak ingin melihat masalah mendasar dalam arsitektur sistem – karena selama harga naik, tampaknya semuanya berjalan lancar.

Sekarang, ketika saya melihat proyek-proyek "revolusioner" baru, saya teringat LUNA dan mengajukan pertanyaan sederhana: "Apa yang akan terjadi saat pasar mengalami stres ekstrem?" Karena dalam dunia kripto, stres semacam itu bukanlah pengecualian, melainkan aturan. Dan jika sistem tidak dapat bertahan dari badai, itu akan terkutuk.

Industri kripto terus melanjutkan jalannya, tetapi hantu Terra akan membayangi kita untuk waktu yang lama – sebagai pengingat bahwa inovasi tanpa kehati-hatian dapat mengarah pada bencana.