Baru-baru ini, data ekonomi Australia menunjukkan hasil yang mengejutkan, memicu perhatian pasar terhadap arah kebijakan moneter Reserve Bank of Australia (RBA). Diketahui bahwa pada bulan Agustus, tingkat tahunan indeks harga konsumen Australia (CPI) naik menjadi 3,0%, meningkat dari 2,8% pada bulan Juli. Sementara itu, rata-rata inflasi yang diratakan sedikit menurun, dari 2,7% menjadi 2,6%.
Meskipun pasar kerja pada bulan Agustus menunjukkan kinerja yang biasa-biasa saja, konsumsi rumah tangga tetap menunjukkan momentum yang kuat, yang semakin menonjolkan ketahanan ekonomi Australia. Menghadapi situasi ekonomi yang kompleks ini, Standard Chartered Bank memperkirakan bahwa Reserve Bank of Australia mungkin akan memilih untuk mempertahankan suku bunga kas pada 3,60% dalam pertemuan pada 30 September.
Analis Standard Chartered menunjukkan bahwa perkiraan dasar mereka adalah Reserve Bank of Australia kemungkinan akan menurunkan suku bunga lagi sebesar 25 basis poin pada kuartal keempat, mengatur suku bunga kas terminal menjadi 3,35%. Namun, kenaikan CPI yang tidak terduga pada bulan Agustus, ditambah dengan tren pemulihan ekonomi yang kuat, jelas meningkatkan kemungkinan penahanan penurunan suku bunga pada kuartal keempat.
Yang perlu diikuti adalah, data CPI kuartal ketiga yang dijadwalkan dirilis pada 29 Oktober akan menjadi faktor kunci yang mempengaruhi keputusan suku bunga masa depan Bank Sentral Australia. Data ini akan memberikan penilaian tekanan inflasi yang lebih komprehensif kepada bank sentral, yang pada gilirannya akan memandu penyesuaian kebijakan moneter selanjutnya.
Saat ini, ekonomi Australia menghadapi tantangan ganda berupa tekanan inflasi dan kebutuhan pertumbuhan ekonomi. Reserve Bank of Australia perlu mencari titik keseimbangan antara menekan inflasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi saat merumuskan kebijakan moneter. Dalam beberapa bulan ke depan, pasar akan mengikuti perubahan data ekonomi Australia, serta interpretasi dan respons bank sentral terhadap data tersebut.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
DeadTrades_Walking
· 14jam yang lalu
Makan dolar Australia tidak rugi, ikut posisi long.
Lihat AsliBalas0
SerumSurfer
· 14jam yang lalu
又该get on boardkoin Australia了
Lihat AsliBalas0
BlockchainThinkTank
· 14jam yang lalu
Data naik jelas, tetapi hati-hati untuk bullish, perlu waspadai potensi inflasi.
Lihat AsliBalas0
NFTBlackHole
· 14jam yang lalu
RBA melakukan hal yang begitu rumit untuk apa, membuat kepala pusing.
Lihat AsliBalas0
GmGnSleeper
· 15jam yang lalu
Ah, naik lagi~
Lihat AsliBalas0
CryptoAdventurer
· 15jam yang lalu
Optimis itu omong kosong, tidak ada gunanya. Big pump dan big dump yang bikin seru.
Baru-baru ini, data ekonomi Australia menunjukkan hasil yang mengejutkan, memicu perhatian pasar terhadap arah kebijakan moneter Reserve Bank of Australia (RBA). Diketahui bahwa pada bulan Agustus, tingkat tahunan indeks harga konsumen Australia (CPI) naik menjadi 3,0%, meningkat dari 2,8% pada bulan Juli. Sementara itu, rata-rata inflasi yang diratakan sedikit menurun, dari 2,7% menjadi 2,6%.
Meskipun pasar kerja pada bulan Agustus menunjukkan kinerja yang biasa-biasa saja, konsumsi rumah tangga tetap menunjukkan momentum yang kuat, yang semakin menonjolkan ketahanan ekonomi Australia. Menghadapi situasi ekonomi yang kompleks ini, Standard Chartered Bank memperkirakan bahwa Reserve Bank of Australia mungkin akan memilih untuk mempertahankan suku bunga kas pada 3,60% dalam pertemuan pada 30 September.
Analis Standard Chartered menunjukkan bahwa perkiraan dasar mereka adalah Reserve Bank of Australia kemungkinan akan menurunkan suku bunga lagi sebesar 25 basis poin pada kuartal keempat, mengatur suku bunga kas terminal menjadi 3,35%. Namun, kenaikan CPI yang tidak terduga pada bulan Agustus, ditambah dengan tren pemulihan ekonomi yang kuat, jelas meningkatkan kemungkinan penahanan penurunan suku bunga pada kuartal keempat.
Yang perlu diikuti adalah, data CPI kuartal ketiga yang dijadwalkan dirilis pada 29 Oktober akan menjadi faktor kunci yang mempengaruhi keputusan suku bunga masa depan Bank Sentral Australia. Data ini akan memberikan penilaian tekanan inflasi yang lebih komprehensif kepada bank sentral, yang pada gilirannya akan memandu penyesuaian kebijakan moneter selanjutnya.
Saat ini, ekonomi Australia menghadapi tantangan ganda berupa tekanan inflasi dan kebutuhan pertumbuhan ekonomi. Reserve Bank of Australia perlu mencari titik keseimbangan antara menekan inflasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi saat merumuskan kebijakan moneter. Dalam beberapa bulan ke depan, pasar akan mengikuti perubahan data ekonomi Australia, serta interpretasi dan respons bank sentral terhadap data tersebut.