Dalam perkembangan teknologi blockchain yang terus menerus, kita berada di era "multichain universe". Bayangkan, jika di dekat Pulau Bitcoin ditemukan pulau-pulau lain yang kaya sumber daya, penduduknya ingin berdagang, masalah pertama yang perlu mereka selesaikan adalah menemukan sebuah paspor yang diakui oleh semua pulau.

Metafora ini dengan tepat mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh dunia cryptocurrency saat ini. Dengan munculnya berbagai jaringan blockchain, aset pengguna mungkin terdistribusi di banyak platform seperti Ethereum, Solana, dan jaringan lapisan kedua Bitcoin. Dalam hal ini, jika satu dompet khusus dipasang untuk setiap blockchain, jelas akan menambah kesulitan dalam pengelolaan dan biaya penggunaan.

Dalam konteks ini, solusi interoperabilitas lintas rantai muncul. Solusi semacam ini seperti "paspor universal", yang memungkinkan pengguna mengakses aplikasi terdesentralisasi (dApp) di berbagai Blockchain dengan mudah, tanpa perlu menyiapkan alat yang berbeda untuk setiap jaringan.

Bagi pengguna biasa, ini berarti pengurangan biaya manajemen aset yang signifikan. Sementara bagi pengembang, mereka tidak lagi perlu menyesuaikan setiap dompet dan setiap blockchain secara terpisah, cukup dengan mengintegrasikan satu konektor umum, sama dengan menghubungkan seluruh ekosistem.

Melihat ke depan, meskipun kompetisi antara berbagai blockchain mungkin akan meningkat, nilai solusi yang dapat menghubungkan blockchain ini hanya akan semakin tinggi. Mereka mewakili faktor persekutuan terbesar di era multichain, dan merupakan kunci untuk mendorong seluruh ekosistem ke depan.

Dengan terus berkembangnya teknologi blockchain, kita dapat memprediksi bahwa solusi yang dapat memberikan pengalaman pengguna yang mulus dan memfasilitasi aliran aset yang bebas antar jaringan akan memainkan peran yang semakin penting dalam ekonomi digital di masa depan.