Akhir-akhir ini, muncul tren yang mengkhawatirkan di bidang investasi berkelanjutan. Beberapa pertukaran yang fokus pada energi surya dan energi angin, termasuk ETF, mengumumkan penutupan, fenomena ini mengungkapkan perubahan signifikan dalam iklim investasi.
Menurut statistik, hanya pada bulan Agustus, 5 ETF terkait lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) telah mengumumkan likuidasi, sehingga total jumlah dana ESG yang ditutup tahun ini mencapai 21. Yang lebih mengkhawatirkan, saat ini sudah ada 74 ETF ESG yang terpaksa ditutup, sementara 50 dana lainnya menghadapi bahaya karena ukuran aset di bawah 50 juta dolar.
Tren ini menunjukkan bahwa meskipun keberlanjutan dan energi bersih tetap menjadi fokus perhatian global, minat investor terhadap dana tema ini tampaknya sedang menurun. Analisis menunjukkan bahwa ketika semua faktor dipertimbangkan, sekitar setengah dari ETF ESG pada akhirnya mungkin akan ditutup.
Fenomena ini memicu diskusi di industri tentang efektivitas strategi investasi ESG. Beberapa ahli berpendapat bahwa ini mungkin mencerminkan pendinginan terhadap spekulasi berlebihan di pasar mengenai konsep ESG, di mana para investor mulai mengevaluasi kinerja nyata dan nilai jangka panjang dari dana-dana ini dengan lebih rasional.
Namun, ada juga pandangan yang menganggap bahwa ini hanyalah proses penyesuaian alami pasar. Seiring semakin banyak investor menyadari seriusnya perubahan iklim, di masa depan mungkin akan muncul alat investasi ESG yang lebih akurat dan efektif.
Bagaimanapun, tren ini jelas telah membangunkan lonceng peringatan di bidang investasi berkelanjutan, mengingatkan investor dan manajer dana untuk lebih berhati-hati dalam mengevaluasi strategi investasi ESG, memastikan bahwa mereka dapat mencapai keseimbangan antara pengembalian finansial dan dampak lingkungan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
15 Suka
Hadiah
15
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
Frontrunner
· 5jam yang lalu
Main dan lari, jual saat harga tinggi
Lihat AsliBalas0
PortfolioAlert
· 6jam yang lalu
Berlari sangat cepat, Cut Loss sudah berakhir ya.
Lihat AsliBalas0
BearMarketSage
· 6jam yang lalu
play people for suckers siapa ini
Lihat AsliBalas0
HodlNerd
· 6jam yang lalu
analisis perilaku menunjukkan siklus pasar klasik. hype esg mati = peluang akumulasi jujur
Akhir-akhir ini, muncul tren yang mengkhawatirkan di bidang investasi berkelanjutan. Beberapa pertukaran yang fokus pada energi surya dan energi angin, termasuk ETF, mengumumkan penutupan, fenomena ini mengungkapkan perubahan signifikan dalam iklim investasi.
Menurut statistik, hanya pada bulan Agustus, 5 ETF terkait lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) telah mengumumkan likuidasi, sehingga total jumlah dana ESG yang ditutup tahun ini mencapai 21. Yang lebih mengkhawatirkan, saat ini sudah ada 74 ETF ESG yang terpaksa ditutup, sementara 50 dana lainnya menghadapi bahaya karena ukuran aset di bawah 50 juta dolar.
Tren ini menunjukkan bahwa meskipun keberlanjutan dan energi bersih tetap menjadi fokus perhatian global, minat investor terhadap dana tema ini tampaknya sedang menurun. Analisis menunjukkan bahwa ketika semua faktor dipertimbangkan, sekitar setengah dari ETF ESG pada akhirnya mungkin akan ditutup.
Fenomena ini memicu diskusi di industri tentang efektivitas strategi investasi ESG. Beberapa ahli berpendapat bahwa ini mungkin mencerminkan pendinginan terhadap spekulasi berlebihan di pasar mengenai konsep ESG, di mana para investor mulai mengevaluasi kinerja nyata dan nilai jangka panjang dari dana-dana ini dengan lebih rasional.
Namun, ada juga pandangan yang menganggap bahwa ini hanyalah proses penyesuaian alami pasar. Seiring semakin banyak investor menyadari seriusnya perubahan iklim, di masa depan mungkin akan muncul alat investasi ESG yang lebih akurat dan efektif.
Bagaimanapun, tren ini jelas telah membangunkan lonceng peringatan di bidang investasi berkelanjutan, mengingatkan investor dan manajer dana untuk lebih berhati-hati dalam mengevaluasi strategi investasi ESG, memastikan bahwa mereka dapat mencapai keseimbangan antara pengembalian finansial dan dampak lingkungan.