Obligasi adalah surat utang pemerintah kepada perusahaan atau masyarakat kita. Saya pernah membeli beberapa lembar obligasi pemerintah, dengan suku bunga tetap, lebih aman daripada menyimpan di bank tetapi kadang-kadang keuntungannya bahkan lebih tinggi.

Saat membeli obligasi, saya sebenarnya meminjamkan uang kepada mereka. Kemudian mereka membayar bunga secara berkala ( yang disebut kupon) dan mengembalikan pokok saat jatuh tempo. Misalnya obligasi 1.000 USD dengan suku bunga 5% maka setiap tahun saya menerima 50 USD bunga.

Obligasi memiliki berbagai jenis: obligasi pemerintah, obligasi daerah (dari lokal), obligasi perusahaan... masing-masing memiliki tingkat risiko yang berbeda. Obligasi pemerintah biasanya paling aman, sedangkan obligasi perusahaan menawarkan bunga lebih tinggi tetapi risikonya juga lebih tinggi.

Ciri khas dari obligasi adalah hubungan terbalik dengan suku bunga. Ketika suku bunga naik, harga obligasi turun dan sebaliknya. Inilah alasan mengapa banyak orang memantau pasar obligasi untuk memprediksi tren ekonomi.

Seringkali saya melihat teman-teman saya yang berinvestasi crypto meraih keuntungan yang sangat cepat dan merasa sedikit menyesal, tetapi sebenarnya saya tidur lebih nyenyak daripada mereka. Obligasi tidak memiliki fluktuasi yang gila seperti uang digital, cukup beli dan pegang sampai tanggal jatuh tempo, tidak perlu mengawasi setiap jam.

Dengan situasi ekonomi saat ini, obligasi bisa menjadi pilihan yang baik untuk mendiversifikasi portofolio investasi, terutama ketika ingin menyeimbangkan dengan investasi berisiko tinggi seperti crypto.