Baru-baru ini, pemerintah Amerika Serikat kembali menghadapi risiko penutupan, yang menarik perhatian pasar. Namun, menurut analisis terbaru dari Kepala Strategi Teknik LPL Financial, Adam Turnquist, dampak penutupan pemerintah terhadap pasar saham mungkin tidak sebesar yang dibayangkan.

Turnquist dalam laporan terbarunya menunjukkan bahwa sejak pertengahan tahun 1970-an, Amerika Serikat telah mengalami sekitar 50 kali penutupan pemerintah, dengan durasi rata-rata setiap kali berlangsung selama 8 hari. Menariknya, data menunjukkan bahwa pasar saham memiliki tingkat pengembalian rata-rata yang positif dalam 1 bulan dan 3 bulan setelah penutupan pemerintah berakhir.

Ahli ini menjelaskan bahwa meskipun penghentian pemerintah memang membawa ketidakpastian tambahan bagi pasar, berdasarkan pengalaman sejarah, dampak nyata terhadap ekonomi secara keseluruhan relatif terbatas karena penghentian biasanya berlangsung dalam waktu singkat. Yang lebih penting, investor cenderung akan memfokuskan perhatian mereka pada faktor-faktor yang lebih krusial, seperti kondisi keuntungan perusahaan, tren ekonomi makro, dan tidak terlalu memperhatikan gangguan politik jangka pendek seperti ini.

Pandangan ini mengingatkan kita bahwa ketika menghadapi peristiwa politik yang tampak signifikan seperti penghentian pemerintah, investor harus tetap tenang dan lebih memperhatikan indikator inti seperti fundamental ekonomi jangka panjang dan kinerja perusahaan. Bagaimanapun, inilah yang sebenarnya mempengaruhi tren pasar dalam jangka panjang.

Secara keseluruhan, meskipun penghentian pemerintah pasti akan menyebabkan volatilitas pasar dalam jangka pendek, berdasarkan data historis, dampaknya mungkin telah dibesar-besarkan. Bagi investor yang rasional, ini bisa menjadi kesempatan yang baik untuk meninjau kembali strategi investasi dan fokus pada nilai jangka panjang.