Situasi perdagangan global sedang mengalami perubahan signifikan, dengan prediksi terbaru Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menunjukkan bahwa pertumbuhan perdagangan barang global akan jatuh dari 2,4% menjadi 0,5% tahun depan. Penurunan yang tajam ini terutama disebabkan oleh tiga faktor: kemungkinan kebijakan tarif baru, penumpukan inventaris perusahaan global, dan pendinginan ekonomi secara keseluruhan.
Namun, di tengah kegelapan ini, bidang kecerdasan buatan (AI) justru menunjukkan tanda-tanda kemakmuran. Ekspor semikonduktor dan server meningkat lebih dari 20%, hampir menopang setengah dari perdagangan global. Fenomena ini menunjukkan bahwa dana global sedang mengalir besar-besaran ke bidang AI.
Sementara itu, pasar cryptocurrency juga terpengaruh. Bitcoin (BTC) saat ini berfluktuasi dalam kisaran 119.000 hingga 126.000 dolar AS. Jika pasar tradisional mengalami keruntuhan, dana besar mungkin sementara waktu menganggap cryptocurrency sebagai "alat lindung nilai", tetapi kemungkinan besar, pasar cryptocurrency akan terlebih dahulu mengikuti pasar tradisional dalam mengalami gejolak.
Situasi ini mirip dengan pertandingan tarik tambang "digital VS fisik". Dalam jangka pendek, AI dan aset kripto mungkin menjadi tempat berlindung bagi dana, terutama ketika perdagangan tradisional mengalami penurunan tajam, aset di blockchain justru dapat diuntungkan oleh masuknya likuiditas. Namun, dalam jangka menengah hingga panjang, kita perlu waspada terhadap efek penularan "inflasi tarif". Jika barang-barang sehari-hari mengalami kenaikan harga secara keseluruhan akibat tarif, Federal Reserve mungkin terpaksa menunda penurunan suku bunga, yang pada akhirnya dapat menguras seluruh likuiditas aset berisiko.
Di saat arus perdagangan global surut, apakah cryptocurrency akan menjadi kapal nelayan yang terdampar atau papan selancar? Jawaban untuk pertanyaan ini akan memiliki dampak mendalam pada lanskap keuangan di masa depan. Ke depan, kami akan menganalisis tiga indikator kunci, mengeksplorasi bagaimana memanfaatkan "kode melawan arus" selama periode penyusutan likuiditas, dan memberikan lebih banyak wawasan kepada para investor.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
8 Suka
Hadiah
8
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
zkNoob
· 6jam yang lalu
Trader investor ritel enkripsi jenius
Lihat AsliBalas0
MoonMathMagic
· 10-08 06:52
Penganut btc jangka panjang Semua saja sudah selesai
Lihat AsliBalas0
TrustlessMaximalist
· 10-08 06:50
buy the dip sudah selesai
Lihat AsliBalas0
ProofOfNothing
· 10-08 06:34
Pasar besar telah datang
Lihat AsliBalas0
OnchainDetectiveBing
· 10-08 06:28
Untuk menghasilkan banyak uang, Anda harus bisa bertahan saat turun.
Situasi perdagangan global sedang mengalami perubahan signifikan, dengan prediksi terbaru Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menunjukkan bahwa pertumbuhan perdagangan barang global akan jatuh dari 2,4% menjadi 0,5% tahun depan. Penurunan yang tajam ini terutama disebabkan oleh tiga faktor: kemungkinan kebijakan tarif baru, penumpukan inventaris perusahaan global, dan pendinginan ekonomi secara keseluruhan.
Namun, di tengah kegelapan ini, bidang kecerdasan buatan (AI) justru menunjukkan tanda-tanda kemakmuran. Ekspor semikonduktor dan server meningkat lebih dari 20%, hampir menopang setengah dari perdagangan global. Fenomena ini menunjukkan bahwa dana global sedang mengalir besar-besaran ke bidang AI.
Sementara itu, pasar cryptocurrency juga terpengaruh. Bitcoin (BTC) saat ini berfluktuasi dalam kisaran 119.000 hingga 126.000 dolar AS. Jika pasar tradisional mengalami keruntuhan, dana besar mungkin sementara waktu menganggap cryptocurrency sebagai "alat lindung nilai", tetapi kemungkinan besar, pasar cryptocurrency akan terlebih dahulu mengikuti pasar tradisional dalam mengalami gejolak.
Situasi ini mirip dengan pertandingan tarik tambang "digital VS fisik". Dalam jangka pendek, AI dan aset kripto mungkin menjadi tempat berlindung bagi dana, terutama ketika perdagangan tradisional mengalami penurunan tajam, aset di blockchain justru dapat diuntungkan oleh masuknya likuiditas. Namun, dalam jangka menengah hingga panjang, kita perlu waspada terhadap efek penularan "inflasi tarif". Jika barang-barang sehari-hari mengalami kenaikan harga secara keseluruhan akibat tarif, Federal Reserve mungkin terpaksa menunda penurunan suku bunga, yang pada akhirnya dapat menguras seluruh likuiditas aset berisiko.
Di saat arus perdagangan global surut, apakah cryptocurrency akan menjadi kapal nelayan yang terdampar atau papan selancar? Jawaban untuk pertanyaan ini akan memiliki dampak mendalam pada lanskap keuangan di masa depan. Ke depan, kami akan menganalisis tiga indikator kunci, mengeksplorasi bagaimana memanfaatkan "kode melawan arus" selama periode penyusutan likuiditas, dan memberikan lebih banyak wawasan kepada para investor.