Dalam perdagangan Aset Kripto, strategi full margin sering dianggap sebagai pedang bermata dua. Jika digunakan dengan benar, dapat mencapai pertumbuhan dana yang cepat dalam waktu singkat; tetapi jika digunakan dengan salah, dapat menyebabkan akun menjadi nol dalam sekejap.
Baru-baru ini, pengalaman seorang trader memicu pemikiran tentang strategi seluruh akun. Trader tersebut menggunakan semua dana untuk membuka posisi long dengan leverage 10 kali tanpa mengatur stop loss. Akibatnya, hanya dengan fluktuasi harga 3% saja, semua dana hilang. Kasus ini menyoroti pentingnya manajemen posisi, dan bukan sekadar menyalahkan alat leverage itu sendiri.
Untuk mengurangi risiko strategi seluruh posisi, trader berpengalaman menyarankan beberapa poin berikut:
1. Prinsip Alokasi Dana: Setiap transaksi hanya menggunakan 20% dari total dana. Misalnya, jika memiliki akun 10.000USDT, batas transaksi tunggal adalah 2.000USDT. Dengan cara ini, bahkan jika mengalami kerugian 10%, hanya akan mempengaruhi 200USDT, tidak akan memberikan dampak serius pada modal.
2. Pengendalian kerugian tunggal: Batasi kerugian tunggal dalam 3% dari total modal. Misalnya, menggunakan 2,000 USDT untuk membuka posisi dengan leverage 10x, atur titik stop loss 1.5%, kerugian maksimum adalah 300 USDT, tepatnya 3% dari total modal. Tingkat kerugian ini masih dalam batas yang dapat diterima dan tidak akan memberikan tekanan berlebihan pada perdagangan selanjutnya.
3. Pemilihan waktu transaksi: Tetap mengamati selama periode volatilitas pasar, tidak menambah posisi secara buta, hanya berpartisipasi dalam perdagangan saat ada tren yang jelas. Terkadang, tidak bertindak justru adalah strategi ofensif terbaik.
Seorang trader yang dulunya sering mengalami kebangkrutan, setelah menerapkan strategi ini, berhasil menaikkan 5,000USDT menjadi 8,000USDT dalam waktu tiga bulan. Pengalamannya adalah: 'Menaruh seluruh aset bukanlah perjudian, melainkan sebuah keterampilan bertahan hidup.'
Dalam pasar Aset Kripto, tantangan sejati bukanlah menemukan keberanian untuk memberikan segalanya, tetapi belajar bagaimana mencapai keseimbangan antara risiko dan imbalan. Trader yang sukses tidak hanya memerlukan kemampuan pengambilan keputusan yang tegas, tetapi juga kesadaran manajemen risiko yang ketat. Dengan menggunakan strategi all-in secara bijaksana, trader dapat mengendalikan risiko sambil memanfaatkan peluang pasar, mencapai pertumbuhan dana yang stabil.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GasFeeCrybaby
· 10-09 19:38
suckers mati mendadak semalam
Lihat AsliBalas0
GasFeeGazer
· 10-09 16:51
suckers terlalu banyak. Tidak ingin berbicara.
Lihat AsliBalas0
RetiredMiner
· 10-09 16:51
Semua adalah pelajaran yang penuh dengan air mata!
Dalam perdagangan Aset Kripto, strategi full margin sering dianggap sebagai pedang bermata dua. Jika digunakan dengan benar, dapat mencapai pertumbuhan dana yang cepat dalam waktu singkat; tetapi jika digunakan dengan salah, dapat menyebabkan akun menjadi nol dalam sekejap.
Baru-baru ini, pengalaman seorang trader memicu pemikiran tentang strategi seluruh akun. Trader tersebut menggunakan semua dana untuk membuka posisi long dengan leverage 10 kali tanpa mengatur stop loss. Akibatnya, hanya dengan fluktuasi harga 3% saja, semua dana hilang. Kasus ini menyoroti pentingnya manajemen posisi, dan bukan sekadar menyalahkan alat leverage itu sendiri.
Untuk mengurangi risiko strategi seluruh posisi, trader berpengalaman menyarankan beberapa poin berikut:
1. Prinsip Alokasi Dana: Setiap transaksi hanya menggunakan 20% dari total dana. Misalnya, jika memiliki akun 10.000USDT, batas transaksi tunggal adalah 2.000USDT. Dengan cara ini, bahkan jika mengalami kerugian 10%, hanya akan mempengaruhi 200USDT, tidak akan memberikan dampak serius pada modal.
2. Pengendalian kerugian tunggal: Batasi kerugian tunggal dalam 3% dari total modal. Misalnya, menggunakan 2,000 USDT untuk membuka posisi dengan leverage 10x, atur titik stop loss 1.5%, kerugian maksimum adalah 300 USDT, tepatnya 3% dari total modal. Tingkat kerugian ini masih dalam batas yang dapat diterima dan tidak akan memberikan tekanan berlebihan pada perdagangan selanjutnya.
3. Pemilihan waktu transaksi: Tetap mengamati selama periode volatilitas pasar, tidak menambah posisi secara buta, hanya berpartisipasi dalam perdagangan saat ada tren yang jelas. Terkadang, tidak bertindak justru adalah strategi ofensif terbaik.
Seorang trader yang dulunya sering mengalami kebangkrutan, setelah menerapkan strategi ini, berhasil menaikkan 5,000USDT menjadi 8,000USDT dalam waktu tiga bulan. Pengalamannya adalah: 'Menaruh seluruh aset bukanlah perjudian, melainkan sebuah keterampilan bertahan hidup.'
Dalam pasar Aset Kripto, tantangan sejati bukanlah menemukan keberanian untuk memberikan segalanya, tetapi belajar bagaimana mencapai keseimbangan antara risiko dan imbalan. Trader yang sukses tidak hanya memerlukan kemampuan pengambilan keputusan yang tegas, tetapi juga kesadaran manajemen risiko yang ketat. Dengan menggunakan strategi all-in secara bijaksana, trader dapat mengendalikan risiko sambil memanfaatkan peluang pasar, mencapai pertumbuhan dana yang stabil.