Penipuan Rusia menyerang rubel digital sebelum peluncuran resmi

Para penipu sudah memanfaatkan berbagai skema untuk mengambil keuntungan dari rubel digital Rusia yang baru, jauh sebelum implementasi penuhnya yang dijadwalkan pada bulan September mendatang.

Menurut sumber yang dikutip oleh pers Rusia, akan memerlukan setidaknya satu atau dua tahun untuk mengembangkan mekanisme fungsional agar bank dapat mengembalikan uang digital yang dicuri kepada pemilik sahnya, kewajiban yang mereka miliki berdasarkan hukum.

Para penjahat menggunakan rubel digital sebagai umpan

Penipu selalu cepat memanfaatkan sistem keuangan dan teknologi baru, dan mata uang digital bank sentral Rusia bukanlah pengecualian.

Segera setelah adopsi massalnya dimulai, para penjahat akan menyesuaikan metode mereka, menggunakan rekayasa sosial, pemalsuan antarmuka, dan manipulasi psikologis, menurut penjelasan Vladimir Chernov, analis dari pialang Freedom Finance Global.

Dalam pernyataannya kepada surat kabar Izvestia, ia menjelaskan: “Pendekatan utama tidak akan berfokus pada meretas teknologi, tetapi pada memberikan tekanan psikologis, misalnya, panggilan yang diduga dilakukan oleh karyawan bank, aplikasi atau tautan palsu, dan transfer yang disarankan ke 'akun aman'”.

Meskipun rubel digital masih dalam fase uji coba, penipu sudah menggunakan berbagai skema. Meri Valishvili, profesor asosiasi di Universitas Ekonomi Rusia Plekhanov, menunjukkan bahwa mereka menawarkan kepada calon korban untuk mengubah uang reguler mereka menjadi mata uang digital dengan tarif yang menguntungkan, padahal rubel digital bahkan belum masuk ke sirkulasi massal.

Mereka juga mencoba meyakinkan warga bahwa mentransfer tabungan mereka ke dompet rubel digital adalah wajib, atau bahwa mereka membutuhkan token palsu ini untuk melakukan pembayaran.

Skema lain melibatkan panggilan telepon dari penjahat yang menyamar sebagai karyawan Layanan Pajak Federal, memberi tahu korban tentang denda untuk penghindaran pajak yang hanya dapat dibayar dengan rubel digital.

Bank-bank Rusia harus memulihkan rubel digital yang ditransfer secara penipuan

Transaksi dengan mata uang digital Rusia akan jauh lebih mudah untuk dikendalikan, kata Anatoly Aksakov, ketua Komite Pasar Keuangan Duma Negara.

Para ahli sepakat: desain rubel digital sebagai platform yang sepenuhnya dikendalikan oleh negara memungkinkan pencatatan permanen semua transaksi dan memudahkan identifikasi aliran yang terkait dengan penipuan.

Bank-bank Rusia harus memberikan kompensasi kepada pelanggan mereka atas kerugian yang disebabkan oleh penipu, tegas Aksakov. Mereka akan bertanggung jawab untuk mengembalikan uang digital ketika koin telah ditransfer ke akun yang termasuk dalam daftar hitam oleh Bank Sentral Rusia.

Meskipun melacak transfer rubel digital seharusnya tidak sulit, memulihkan uang dari penerima akan tetap rumit, menurut Alexey Lukatsky, konsultan keamanan siber dari Positive Technologies.

Korban harus menunggu berbulan-bulan, jika tidak bertahun-tahun, untuk keputusan pengadilan. Pada saat yang sama, mekanisme yang memungkinkan bank untuk memulihkan rubel digital yang dikirim ke penipu kemungkinan tidak akan tersedia hingga 2027-2028, menurut perkiraan Chernov.

Para penipu mencuri 6,3 miliar rubel ( hampir 75 juta dolar) dari orang Rusia pada kuartal kedua tahun ini. Undang-undang baru yang diperkenalkan untuk memerangi kejahatan ini telah dikritik karena menghambat penggunaan dan perdagangan cryptocurrency di negara itu.

Uji coba dengan rubel digital dimulai pada tahun 2023 dengan jumlah peserta yang terbatas. Peluncuran penuh, yang awalnya dijadwalkan untuk tahun 2025, dijadwalkan ulang untuk musim gugur mendatang dan akan dilakukan secara bertahap mulai 1 September 2026.