Pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin? Pejabat Federal Reserve ini menjadi cemas.

Direktur Federal Reserve, Stephen Milun, baru-baru ini kembali mengetuk meja—langsung menyuarakan keinginan untuk menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin, setidaknya harus turun 25 basis poin. Logikanya sederhana: efek kebijakan moneter ini memiliki lag 12 hingga 18 bulan, jika tidak bertindak sekarang, menunggu data ekonomi memburuk baru bertindak, itu sudah terlambat, bukankah itu seperti berlayar mencari pedang di perahu yang tenggelam?

Tapi masalahnya, Milun tidak sekali ini menyampaikan pendapat. Pada pertemuan September lalu, dia memberikan suara menentang, mendukung penurunan besar suku bunga; pada Oktober juga ikut memberikan suara, hasilnya hanya menurunkan 25 basis poin. Lebih menarik lagi, Gubernur Federal Reserve Kansas City, Shmidt, juga memberikan suara menentang, tetapi alasannya justru sebaliknya—dia merasa seharusnya tidak menurunkan sama sekali. Di internal Federal Reserve, situasinya memang begitu rumit.

Pernyataan Jerome Powell akhir-akhir ini juga cukup halus, secara jujur menunjukkan "pendapat tidak seragam". Ada yang khawatir inflasi masih di atas 2%, belum turun, ada juga yang takut pasar tenaga kerja tiba-tiba ambruk. Apakah akan ada penurunan lagi di bulan Desember? Probabilitasnya sekitar 63%, tetapi angka ini mulai menurun sejak Oktober.

Sikap Milun sangat jelas: data sudah ada di depan mata, inflasi menurun, pasar tenaga kerja melambat, semakin lama ragu-ragu, sama saja mempermainkan ekonomi. Tapi kembali lagi, pola Federal Reserve yang "melihat dan menunggu" memang seperti itu. Bagi pasar kripto, ketidakpastian dan fluktuasi ekspektasi penurunan suku bunga adalah variabel yang benar-benar perlu diperhatikan.