GPU terjual habis? Tindakan Lao Huang kali ini membuat pasar heboh.

"Chip Blackwell? Permintaan melebihi pasokan. GPU cloud? Sudah habis terjual. " CEO NVIDIA Jensen Huang baru saja menyerahkan laporan keuangan terbarunya, dan setelah pernyataan itu, mereka yang setiap hari berteriak bahwa gelembung AI akan pecah mungkin perlu berpikir ulang. Yang lebih penting, dampak dari hal ini tidak hanya sekedar saham — seluruh lingkaran aset berisiko harus ikut bergerak.

Mari kita mulai dengan angka. Laporan keuangan Nvidia untuk kuartal ini: pendapatan mencapai 57,01 miliar dolar AS, melonjak 62% dibandingkan tahun lalu. Apa artinya ini? Pendapatan dari divisi pusat data langsung melambung hingga 51,2 miliar dolar AS. Begitu laporan keuangan dirilis, harga saham meloncat lebih dari 6 poin di pasar setelah jam kerja.

Tapi jika kamu hanya melihat pasar saham, maka kamu meremehkan hal ini. Sekarang AI semakin terikat dengan pasar kripto, langkah Nvidia ini bisa menimbulkan reaksi berantai yang cukup besar.

Mari kita buka dan lihat apa yang tersembunyi di dalam laporan keuangan ini:

Mengapa pasar menyebut ini sebagai "kejutan"? Bukan hanya karena datanya menarik, yang lebih penting adalah — itu langsung menanggapi kekhawatiran bahwa "permintaan infrastruktur AI tidak dapat ditahan".

Lihat kurva pertumbuhan. Pendapatan kuartal ketiga tahun fiskal 2026 mencapai 57,01 miliar, meningkat sekitar 62%. Apa ritme ini? Sejak kuartal keempat tahun fiskal 2024, ini adalah pertama kalinya pendapatan Nvidia tidak hanya tidak menurun, tetapi malah meningkat. Kuartal lalu hanya 56% dibandingkan tahun lalu, saat itu pasar masih meragukan apakah pertumbuhan akan padam, tetapi Huang menggunakan buku akuntansinya untuk berbicara: Api AI ini masih menyala, dan bahkan semakin membara.

Pusat data inilah yang benar-benar menjadi pemain kunci. Pendapatan 51,2 miliar dolar AS per kuartal, mendukung hampir sembilan puluh persen pendapatan. Meningkat 66% dibandingkan tahun lalu—coba pikirkan tentang daya ledak ini.