Setelah rilis notulen rapat terbaru Federal Reserve, hati-hati pasar langsung berdetak kencang. Para pejabat internal saling bertikai keras—lihat saja sikap hawkish yang bersikeras "membuka kebijakan saat ini adalah bunuh diri", sementara dovish mendesak untuk menurunkan suku bunga. Pasar sebelumnya berharap lebih dari 50% kemungkinan penurunan suku bunga pada Desember, kini langsung dipotong menjadi 32,8%. Di saat yang sama, data tenaga kerja AS akan segera muncul, sedikit saja tingkat pengangguran bergerak, seluruh pasar akan ikut bergoyang.

Pasar saham AS belakangan ini berjalan tersendat-sendat, Bitcoin pun menjadi pengikutnya: saat pasar saham terbuka lemah, Bitcoin ikut turun; saat pasar saham tutup, Bitcoin diam-diam rebound sebentar. Saat ini seluruh pasar memperhatikan garis hidup di angka 90.000 dolar, tapi secara makro ekonomi sangat fluktuatif, bahkan sedikit angin saja bisa memicu "serangan balik". Sebelum data final keluar, Bitcoin kemungkinan besar akan tetap berkutat di kisaran 90.000 hingga 94.000 dolar. Ingin menembus ke atas? Harus menunggu sikap tegas dari Federal Reserve dulu.

Kali ini, Bitcoin yang jatuh dari 110.000 ke 90.000 terlihat mengerikan, tetapi data di blockchain ceritakan kisah lain. Para whale hampir tidak bergerak, posisi mereka dari 16,665 juta BTC hanya menyusut menjadi 16,66 juta BTC, hampir tidak terlihat; trader ritel juga hanya menjual sekitar 2.700 BTC, bahkan tidak cukup untuk memicu gelombang. Yang benar-benar menghancurkan pasar adalah para trader high-frequency di bursa: indikator CVD spot terus merah pekat, trader perpetual dan spekulan terus menjual dan menekan, likuidasi berantai seperti domino yang runtuh, semakin dalam penurunan. Lebih parah lagi, dalam lima hari, para penambang membuang 45.000 BTC ke bursa utama, tekanan jual ini menjadi pukulan terakhir bagi pasar.