Pernahkah kamu berpikir, kenapa pinjaman DeFi bisa memicu likuidasi? Kenapa harga spot bisa mengendalikan opsi dengan presisi? Jawabannya mengarah ke satu hal: Oracle (Prekursor/Peramal).
Singkatnya, oracle adalah “mata” blockchain—ia membawa data dunia nyata dari luar chain (harga saham, cuaca, nilai tukar) ke dalam chain, sehingga smart contract bisa “merasakan” dunia. Tanpa oracle, DeFi hanya akan bermain sendiri, tak pernah terhubung ke dunia nyata.
Jaringan Oracle Terdesentralisasi (DON) lebih kuat dari oracle satu titik: beberapa node independen mengambil data, memverifikasi, dan menulis ke chain secara bersamaan, sehingga tidak mudah ditipu oleh satu sumber saja. Inilah langkah kunci Web3 menuju “desentralisasi sejati”.
Proses kerjanya sangat sederhana
Smart contract meminta data → Protokol memilih beberapa node → Masing-masing node mengambil data dari sumber berbeda → Data digabungkan & diverifikasi → Dieksekusi on-chain → Node mendapat reward token asli
Alur ini memastikan data benar dan tidak bisa dimanipulasi.
5 Oracle Wajib Pantau di Dunia Kripto 2025
1. Chainlink (LINK)
Paling luas dan mapan
Chain yang didukung: Ethereum, BNB Chain, Polygon, Arbitrum dan 10+ chain utama lainnya
Jumlah proyek integrasi: 1.900+
Jangkauan TVL: $9 triliun+
Singkatnya, Chainlink adalah “abang besar” di dunia oracle. Aman dan andal, tapi karena sudah sangat mapan, biaya gas dan integrasinya relatif tinggi. Pemula sering kebingungan dengan parameter yang kompleks.
2. Pyth Network (PYTH)
Spesialis data finansial
Fokus: Data pasar keuangan berfrekuensi tinggi
Jumlah sumber data: 380+
Proyek aplikasi: 230+
Keunggulan Pyth adalah cepat dan akurat. Didukung institusi keuangan besar dan penyedia data top, sangat disukai trader DeFi. Kekurangannya, ekosistemnya cukup vertikal dan tidak cocok untuk semua skenario.
3. Band Protocol (BAND)
Jagoan lintas-chain yang fleksibel
Fitur teknis: Delegated Proof of Stake + skrip kustom
Jumlah permintaan historis: 21 juta+
Proyek ekosistem: 36+
Keunggulan Band terletak pada kustomisasi tinggi dan kemampuan lintas-chain. Namun, namanya belum sebesar Chainlink, artinya efek jaringan masih berkembang.
4. API3 (API3)
Penganut desentralisasi sejati
Inovasi inti: Koneksi API langsung ke smart contract, tanpa perantara
Jumlah sumber data: 120+
Tata kelola: voting desentralisasi penuh
API3 membawa konsep “koneksi langsung”—API tradisional tidak perlu lagi perantara, langsung masuk ke chain. Kesan radikal, tapi adopsinya masih tahap awal.
5. Flare Network (FLR)
Pendatang baru interoperabilitas
Teknologi campuran: Kontrak Ethereum + konsensus Avalanche
Chain yang didukung: Ethereum, Cosmos, dsb.
Proyek terintegrasi: 270+
Keunggulan utama Flare adalah mendukung chain non-Turing complete (seperti XRP). Namun, proyek masih tahap pengembangan, uji di lingkungan produksi belum maksimal.
Bagaimana Memilih? Jawab 5 Pertanyaan Ini
Apakah teknologinya aman? Lihat laporan audit, distribusi node, pernah kena hack atau tidak
Apakah ekosistemnya cukup besar? Jumlah proyek, pertumbuhan TVL, kerja sama dengan influencer
Apakah tokennya berguna? Untuk bayar gas, staking, atau sekadar alat fundraising?
Sejauh mana kemampuan lintas-chain? Era sekarang multi-chain, oracle satu chain makin tersisih
Bagaimana biaya dan latensinya? Untuk trader DeFi, beda 0,1 detik saja bisa berpengaruh pada profit
Inti Utama
Perang oracle baru saja mulai. Chainlink memang raja saat ini, tapi tidak selamanya. Pyth menggali dalam di ranah finansial, Band punya imajinasi lintas-chain, API3 bisa jadi arah jangka panjang dengan desentralisasi penuh.
Tren 2025: Oracle akan semakin vertikal dan spesifik, bukan satu pihak menguasai semuanya. Investor harus fokus pada oracle yang punya pengaruh di aplikasi yang paling kamu pedulikan (DeFi, NFT, asuransi, RWA).
Perhatikan risiko: Keamanan oracle langsung menentukan keamanan dana DeFi. Salah pilih bukan cuma tidak untung, tapi bisa jadi korban peretasan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
5 Oracle Wajib Diketahui di 2025: Mana yang Benar-benar Menjadi "Connector"?
Pernahkah kamu berpikir, kenapa pinjaman DeFi bisa memicu likuidasi? Kenapa harga spot bisa mengendalikan opsi dengan presisi? Jawabannya mengarah ke satu hal: Oracle (Prekursor/Peramal).
Singkatnya, oracle adalah “mata” blockchain—ia membawa data dunia nyata dari luar chain (harga saham, cuaca, nilai tukar) ke dalam chain, sehingga smart contract bisa “merasakan” dunia. Tanpa oracle, DeFi hanya akan bermain sendiri, tak pernah terhubung ke dunia nyata.
Jaringan Oracle Terdesentralisasi (DON) lebih kuat dari oracle satu titik: beberapa node independen mengambil data, memverifikasi, dan menulis ke chain secara bersamaan, sehingga tidak mudah ditipu oleh satu sumber saja. Inilah langkah kunci Web3 menuju “desentralisasi sejati”.
Proses kerjanya sangat sederhana
Smart contract meminta data → Protokol memilih beberapa node → Masing-masing node mengambil data dari sumber berbeda → Data digabungkan & diverifikasi → Dieksekusi on-chain → Node mendapat reward token asli
Alur ini memastikan data benar dan tidak bisa dimanipulasi.
5 Oracle Wajib Pantau di Dunia Kripto 2025
1. Chainlink (LINK)
Paling luas dan mapan
Singkatnya, Chainlink adalah “abang besar” di dunia oracle. Aman dan andal, tapi karena sudah sangat mapan, biaya gas dan integrasinya relatif tinggi. Pemula sering kebingungan dengan parameter yang kompleks.
2. Pyth Network (PYTH)
Spesialis data finansial
Keunggulan Pyth adalah cepat dan akurat. Didukung institusi keuangan besar dan penyedia data top, sangat disukai trader DeFi. Kekurangannya, ekosistemnya cukup vertikal dan tidak cocok untuk semua skenario.
3. Band Protocol (BAND)
Jagoan lintas-chain yang fleksibel
Keunggulan Band terletak pada kustomisasi tinggi dan kemampuan lintas-chain. Namun, namanya belum sebesar Chainlink, artinya efek jaringan masih berkembang.
4. API3 (API3)
Penganut desentralisasi sejati
API3 membawa konsep “koneksi langsung”—API tradisional tidak perlu lagi perantara, langsung masuk ke chain. Kesan radikal, tapi adopsinya masih tahap awal.
5. Flare Network (FLR)
Pendatang baru interoperabilitas
Keunggulan utama Flare adalah mendukung chain non-Turing complete (seperti XRP). Namun, proyek masih tahap pengembangan, uji di lingkungan produksi belum maksimal.
Bagaimana Memilih? Jawab 5 Pertanyaan Ini
Inti Utama
Perang oracle baru saja mulai. Chainlink memang raja saat ini, tapi tidak selamanya. Pyth menggali dalam di ranah finansial, Band punya imajinasi lintas-chain, API3 bisa jadi arah jangka panjang dengan desentralisasi penuh.
Tren 2025: Oracle akan semakin vertikal dan spesifik, bukan satu pihak menguasai semuanya. Investor harus fokus pada oracle yang punya pengaruh di aplikasi yang paling kamu pedulikan (DeFi, NFT, asuransi, RWA).
Perhatikan risiko: Keamanan oracle langsung menentukan keamanan dana DeFi. Salah pilih bukan cuma tidak untung, tapi bisa jadi korban peretasan.