Ngomong jujur, meski agak malu, dulu saya juga termasuk tipe nekat yang bawa uang lima juta langsung terjun ke dunia kripto.
Waktu itu benar-benar nggak ngerti apa-apa, di mata saya koin utama dan koin sampah nggak ada bedanya. Di grup ada yang teriak "koin ini bisa naik sepuluh kali lipat", saya langsung all in ikut-ikutan. Pernah ngejar koin kecil tak dikenal yang tiba-tiba naik, juga pernah ngotot bertahan waktu LUNA anjlok—modal jutaan akhirnya amblas sampai beli es teh saja mikir dua kali, perasaan kayak gitu pasti yang pernah ngalamin paham banget.
Sekarang, berkat strategi yang relatif stabil, saya bisa dapat penghasilan pasif. Setelah menoleh ke belakang, baru sadar: semua ‘lubang’ itu diisi pakai uang beneran. Makanya saya pengen banget ngobrol sama teman-teman yang baru masuk tentang tiga aturan bertahan hidup ini.
**Aturan Satu: Modal itu nyawa kamu, jangan pakai uang kebutuhan buat spekulasi**
Dulu motto saya "yang penting selamat dulu, baru mikir untung". Awal-awal, habis gajian langsung masuk semua, sampai tagihan pinjaman hampir nggak bisa dibayar baru sadar. Akhirnya saya bikin tiga aturan ketat buat diri sendiri:
- Selalu pakai uang dingin saja (misal gaji delapan juta, cuma pakai delapan ratus ribu, sama sekali nggak pakai utang) - Disiplin cut loss 5% (trading harian, kalau harga turun dari MA 5 hari langsung keluar, trading menengah, kalau turun dari MA 20 hari langsung bersih-bersih) - Bagi portofolio jadi tiga bagian (tiga puluh persen di koin utama buat fondasi, lima puluh persen buat trading, dua puluh persen simpan dana darurat)
Yang bisa bertahan lama di pasar, itulah pemenang sejati.
"Ngejar bottom malah nyangkut di tengah"—hal kayak gini saya udah sering alami. Pernah satu koin dari Rp100 turun ke Rp30, saya pikir ini kesempatan emas langsung masuk, ternyata malah lanjut jatuh ke Rp5 baru benar-benar mentok. Dari situ saya belajar: tren turun itu nggak ada batasnya.
Kalau mau cuan, harus belajar baca sinyal: di bear market tunggu minimal tiga hari berturut-turut candle hijau sebelum masuk; di bull market jangan FOMO, sabar nunggu koreksi ke support baru masuk; kalau volume nggak sejalan sama kenaikan harga, biasanya bandar lagi jualan, lebih baik ambil untung.
Jangan pernah ngelawan arus pasar.
**Aturan Tiga: Indikator secukupnya, alat sederhana juga bisa paham market**
Pemula paling sering salah karena pasang indikator kebanyakan di chart, akhirnya malah bingung sendiri. Sekarang saya cuma pakai tiga hal: candle 15 menit buat lihat ritme jangka pendek, MACD golden cross/dead cross buat cari sinyal beli/jual, dan volume buat cek validitas breakout.
Bukan soal banyaknya alat, tapi seberapa paham dan terbiasa kita pakainya. Daripada sibuk pelajari model rumit tiap hari, lebih baik kuasai indikator dasar sampai refleks.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ValidatorVibes
· 6jam yang lalu
luna benar-benar menyaring tangan yang lemah, ngl... tapi kerangka "tiga aturan" ini agak melewatkan sudut pandang tata kelola. seperti ya, ukuran posisi itu penting, tapi tidak ada yang membahas bagaimana tokenomik protokol sebenarnya menentukan hadiah validator dan insentif keamanan jaringan. di situlah keunggulan sebenarnya—memahami mekanisme konsensus mengalahkan mengejar teknikal setiap saat.
Lihat AsliBalas0
BlockchainRetirementHome
· 6jam yang lalu
Aduh, LUNA itu benar-benar membuat banyak orang hancur, saya juga salah satu yang bertahan, sekarang kalau dipikir-pikir jadi takut.
Sangat benar, stop loss itu seperti tali penyelamat, yang malu untuk dieksekusi sudah jadi suckers.
Menangkap falling knife itu paling gila, saya punya seorang fren yang masih buy the dip, sekarang akunnya sudah rebahan.
Semakin banyak indikator yang ditumpuk, semakin bingung otak, tetap yang sederhana dan brutal adalah yang paling efektif.
Lima ribu k untuk semua itu terlalu nyata, siapa yang belum melakukannya, hanya saja ada yang selamat dan ada yang tidak.
Pembagian posisi tiga ini saya sudah pelajari, rasanya ada sedikit cara.
Lihat AsliBalas0
OnlyOnMainnet
· 6jam yang lalu
Haha, ngakak banget, waktu LUNA itu aku juga ikut, bener-bener rugi parah sampe bikin ragu sama hidup sendiri.
Lihat AsliBalas0
UnluckyLemur
· 6jam yang lalu
Lagi-lagi cerita "saya selamat dari pelajaran pahit berdarah air mata" seperti ini... Tapi harus diakui, gelombang LUNA waktu itu memang membuat banyak orang mendapatkan pelajaran hidup, mereka yang all-in saat itu sekarang bagaimana ya?
Lihat AsliBalas0
fren.eth
· 6jam yang lalu
Kakak saya benar-benar tidak salah, memang kalimat "turun tidak ada batasnya" itu menyentuh saya, pelajaran yang sangat berharga.
Lihat AsliBalas0
MetaverseVagrant
· 6jam yang lalu
Bro, artikel ini tidak salah, hanya saja terlalu banyak omong kosong. Saya sangat merasakan bagian tentang semua 5.000 k, sekarang masih teringat dan tangan saya bergetar.
Ngomong jujur, meski agak malu, dulu saya juga termasuk tipe nekat yang bawa uang lima juta langsung terjun ke dunia kripto.
Waktu itu benar-benar nggak ngerti apa-apa, di mata saya koin utama dan koin sampah nggak ada bedanya. Di grup ada yang teriak "koin ini bisa naik sepuluh kali lipat", saya langsung all in ikut-ikutan. Pernah ngejar koin kecil tak dikenal yang tiba-tiba naik, juga pernah ngotot bertahan waktu LUNA anjlok—modal jutaan akhirnya amblas sampai beli es teh saja mikir dua kali, perasaan kayak gitu pasti yang pernah ngalamin paham banget.
Sekarang, berkat strategi yang relatif stabil, saya bisa dapat penghasilan pasif. Setelah menoleh ke belakang, baru sadar: semua ‘lubang’ itu diisi pakai uang beneran. Makanya saya pengen banget ngobrol sama teman-teman yang baru masuk tentang tiga aturan bertahan hidup ini.
**Aturan Satu: Modal itu nyawa kamu, jangan pakai uang kebutuhan buat spekulasi**
Dulu motto saya "yang penting selamat dulu, baru mikir untung". Awal-awal, habis gajian langsung masuk semua, sampai tagihan pinjaman hampir nggak bisa dibayar baru sadar. Akhirnya saya bikin tiga aturan ketat buat diri sendiri:
- Selalu pakai uang dingin saja (misal gaji delapan juta, cuma pakai delapan ratus ribu, sama sekali nggak pakai utang)
- Disiplin cut loss 5% (trading harian, kalau harga turun dari MA 5 hari langsung keluar, trading menengah, kalau turun dari MA 20 hari langsung bersih-bersih)
- Bagi portofolio jadi tiga bagian (tiga puluh persen di koin utama buat fondasi, lima puluh persen buat trading, dua puluh persen simpan dana darurat)
Yang bisa bertahan lama di pasar, itulah pemenang sejati.
**Aturan Dua: Ikuti tren, jangan nekat nangkap pisau jatuh**
"Ngejar bottom malah nyangkut di tengah"—hal kayak gini saya udah sering alami. Pernah satu koin dari Rp100 turun ke Rp30, saya pikir ini kesempatan emas langsung masuk, ternyata malah lanjut jatuh ke Rp5 baru benar-benar mentok. Dari situ saya belajar: tren turun itu nggak ada batasnya.
Kalau mau cuan, harus belajar baca sinyal: di bear market tunggu minimal tiga hari berturut-turut candle hijau sebelum masuk; di bull market jangan FOMO, sabar nunggu koreksi ke support baru masuk; kalau volume nggak sejalan sama kenaikan harga, biasanya bandar lagi jualan, lebih baik ambil untung.
Jangan pernah ngelawan arus pasar.
**Aturan Tiga: Indikator secukupnya, alat sederhana juga bisa paham market**
Pemula paling sering salah karena pasang indikator kebanyakan di chart, akhirnya malah bingung sendiri. Sekarang saya cuma pakai tiga hal: candle 15 menit buat lihat ritme jangka pendek, MACD golden cross/dead cross buat cari sinyal beli/jual, dan volume buat cek validitas breakout.
Bukan soal banyaknya alat, tapi seberapa paham dan terbiasa kita pakainya. Daripada sibuk pelajari model rumit tiap hari, lebih baik kuasai indikator dasar sampai refleks.