Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa pengeluaran konsumen tertinggal jauh di belakang output produksi di beberapa ekonomi? Jawabannya lebih sederhana dari yang Anda pikirkan. Ketika rumah tangga biasa akhirnya menyimpan sebagian kecil dari kue ekonomi yang mereka bantu buat—lebih kecil daripada di tempat lain di dunia—konsumsi secara alami tetap tertekan. Ini adalah matematika dasar: kurangnya uang di saku orang biasa berarti kurangnya daya belanja.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
8
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
AirdropDreamBreaker
· 10jam yang lalu
Ini kan ketidakseimbangan distribusi kekayaan, jelas saja orang miskin tidak punya uang, jadi bagaimana mereka bisa berbelanja?
Lihat AsliBalas0
RadioShackKnight
· 11jam yang lalu
Jadi, intinya adalah kesenjangan antara kaya dan miskin, orang-orang di lapisan bawah tidak bisa mendapatkan kenaikan gaji, kemampuan konsumsi mereka bisa bagus sampai mana?
Lihat AsliBalas0
BoredWatcher
· 11jam yang lalu
Intinya adalah orang miskin terlalu miskin, tidak punya uang untuk dibelanjakan.
Lihat AsliBalas0
GasFeeTherapist
· 11jam yang lalu
Intinya adalah orang miskin tidak punya uang, apa yang aneh dari itu?
Lihat AsliBalas0
LiquidationAlert
· 11jam yang lalu
Sederhananya, itu berarti kesenjangan antara kaya dan miskin terlalu besar. Orang biasa tidak punya uang, bagaimana mereka bisa berbelanja? Logika ini tidak salah.
Lihat AsliBalas0
LuckyBlindCat
· 11jam yang lalu
Singkatnya, distribusi kekayaan terlalu tidak merata, yang di bawah tidak cukup makan sedangkan yang di atas terlalu kenyang, dalam struktur seperti ini, sangat aneh jika konsumsi bisa meningkat.
Lihat AsliBalas0
FreeMinter
· 11jam yang lalu
Jadi intinya adalah orang miskin semakin miskin, tidak ada gunanya memproduksi lebih banyak.
Lihat AsliBalas0
GasFeeVictim
· 11jam yang lalu
Intinya adalah distribusi kekayaan yang tidak merata, orang miskin semakin miskin dan masih berharap mereka akan berbelanja? Lucu sekali.
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa pengeluaran konsumen tertinggal jauh di belakang output produksi di beberapa ekonomi? Jawabannya lebih sederhana dari yang Anda pikirkan. Ketika rumah tangga biasa akhirnya menyimpan sebagian kecil dari kue ekonomi yang mereka bantu buat—lebih kecil daripada di tempat lain di dunia—konsumsi secara alami tetap tertekan. Ini adalah matematika dasar: kurangnya uang di saku orang biasa berarti kurangnya daya belanja.