CEO dari sebuah perusahaan dirgantara besar baru-baru ini membagikan refleksi kosmik yang mendalam, mengutip astronom terkenal yang telah meninggal, Carl Sagan.

"Lihat lagi titik itu."

Bintik biru pucat itu? Itu segalanya. Rumah. Kita.

Setiap jiwa yang telah kau hargai, setiap nama yang kau kenal, setiap cerita yang pernah dibisikkan melalui sejarah—semuanya terungkap di atas piksel rapuh yang tergantung dalam sinar matahari itu.

Kebahagiaan dan penderitaan yang terakumulasi selama ribuan tahun, setiap ideologi, setiap perang, setiap momen kemenangan dan keputusasaan... terkompresi menjadi partikel debu yang melayang dalam kegelapan kosmik.

Ini adalah pengingat yang merendahkan: di arsitektur luas ruang angkasa, kita lebih kecil dari yang kita berani bayangkan. Namun entah bagaimana, di panggung kecil ini, kita telah membangun peradaban, memimpikan mimpi yang mustahil, dan menggapai bintang-bintang itu sendiri.

Perspektif terasa berbeda ketika Anda memperbesar cukup jauh.