Laporan Keuangan Q3 Nvidia Mengguncang: Pendapatan 57 Miliar Dolar, Apakah Gelembung AI Benar-Benar Akan Pecah?

Lihat data di sini

Laporan keuangan Q3 yang baru dirilis oleh Nvidia langsung memecahkan rekor mereka sendiri—pendapatan sebesar 57 miliar dolar, meningkat 62% dibandingkan tahun lalu, dan juga naik 22% dibandingkan kuartal sebelumnya. Yang lebih mencengangkan adalah laba bersih sebesar 31,9 miliar dolar, meningkat 65% dibandingkan tahun lalu.

Namun, ada satu detail yang perlu diperhatikan: pencapaian ini dicapai dalam kondisi tanpa pasar Cina sama sekali. Tahun lalu, pasar Cina menyumbang pendapatan sebesar 17 miliar dolar AS (sekitar 13%), tetapi tahun ini terputus begitu saja. Pengendalian ekspor dari AS + pemeriksaan keamanan dari Cina, membuat Nvidia tidak memiliki suara sama sekali di pasar terbesar kedua di dunia.

Bisnis pusat data adalah sapi perah yang sebenarnya, meraih 51,2 miliar dolar AS dalam satu kuartal, tumbuh 25% secara kuartalan dan 66% secara tahunan.

Di mana pesanan senilai 50 miliar dolar itu?

CEO Huang Renxun bulan lalu mengatakan bahwa Nvidia telah mendapatkan lebih dari 50 miliar dolar AS dalam pesanan GPU Blackwell dan Rubin (hingga 2026). Sekarang yang paling dikhawatirkan pasar adalah: Apakah angka ini masih dapat dipercaya?

Jawabannya dapat diandalkan. Meskipun 30% sudah diserahkan (masih ada 35 miliar USD yang harus direalisasikan), Jensen Huang bersikeras bahwa angka ini dapat dipertahankan. Logikanya adalah: komputasi yang dipercepat, AI generatif, dan AI agen sedang mengalami “transformasi tiga kali lipat”, masing-masing merupakan peluang pasar senilai triliunan.

Apakah gelembung AI akan pecah?

Ini adalah pertanyaan yang baik. Beberapa perusahaan rintisan AI memang memiliki risiko—seperti SoundHound AI dan BigBear.ai, di mana pertumbuhan pendapatan melambat, tetapi valuasi meningkat pesat, sehingga benar-benar terasa ada gelembung.

Namun Nvidia berbeda. Perusahaan ini tidak sedang membangun gelembung, tetapi sedang membangun infrastruktur. Pasar infrastruktur AI diperkirakan akan mencapai 4 triliun dolar AS pada tahun 2030, dan Nvidia sekarang sudah menjadi “raja infrastruktur” di jalur ini.

Keunggulan Nvidia terletak pada: arus kas yang terus menerus (mungkin mencapai 500 miliar dolar dalam beberapa tahun ke depan), peningkatan kinerja GPU yang berkelanjutan, dan ketergantungan mutlak industri. Bahkan jika seluruh pasar AI mengalami penyesuaian, Nvidia sebagai “penjual sekop” tetap dapat bertahan dengan nyaman.

Garis Bawah

Nilai pasar Nvidia telah melampaui 5 triliun dolar, menjadikannya perusahaan terbesar di dunia. Beberapa orang khawatir bahwa valuasi yang terlalu tinggi akan mengalami penyesuaian, tetapi dari sudut pandang jangka panjang, cerita pertumbuhan perusahaan ini masih jauh dari selesai. Dalam jalur infrastruktur AI, sementara ini tidak terlihat ada pesaing.