Harga gula sedikit rebound pada hari Senin—kontrak Maret NY naik 0,27%, gula putih ICE London naik 0,19%—tetapi jangan terjebak oleh kenaikan jangka pendek. Gambaran besarnya sangat bearish.
Kisah Nyata: Terlalu Banyak Gula Datang
Berikut yang sedang terjadi:
Ekspor India menyusut. Kementerian pangan India baru saja memotong kuota ekspor dari 2 MMT menjadi 1,5 MMT untuk 2025/26. Ini terdengar bullish, bukan? Tapi sebenarnya ini adalah pedang bermata dua. Pemerintah ingin mengalihkan lebih banyak tebu ke produksi etanol daripada penggilingan gula—artinya lebih sedikit gula yang masuk ke pasar, tetapi juga tanda bahwa India sendiri memiliki banyak hasil pertanian.
Masalah sebenarnya? Surplus global sangat besar. Organisasi Gula Internasional (ISO) memperkirakan surplus 1,625 juta MT pada 2025-26, sebuah perubahan total dari defisit 2,916 juta MT tahun lalu. Itu dipicu oleh tiga negara:
Brasil (produsen terbesar di dunia): Meningkatkan estimasi output 2025/26 menjadi 45 MMT dari 44,5 MMT. Produksi Pusat-Selatan bulan Oktober melonjak 16,4% y/y menjadi 2,068 MT. Pabrik-pabrik menghancurkan lebih banyak tebu untuk gula (46,02% vs 45,91% tahun lalu).
India (dunia #2): Asosiasi Pabrik Gula India baru saja menaikkan estimasi produksinya untuk 2025/26 menjadi 31 MMT dari 30 MMT—naik 18,8% y/y. Mengapa? Hujan monsun yang melimpah (937,2 mm, 8% di atas normal) dan luas lahan yang ditanam lebih besar.
Thailand (dunia #3): Output diperkirakan mencapai 10,5 MMT pada 2025/26, lonjakan 5% y/y.
Produksi global menuju rekor tertinggi sepanjang masa. USDA memprediksi produksi gula global 2025/26 akan meningkat 4,7% y/y menjadi 189,318 juta MT—sebuah rekor. Sementara itu, konsumsi global hanya tumbuh 1,4% menjadi 177,921 MMT. Selisihnya? Stok akhir meningkat 7,5% y/y menjadi 41,188 MMT.
Garis Bawah
Gula mencapai level terendah dalam 5 tahun di awal November karena suatu alasan. Dukungan jangka pendek dari pemotongan ekspor India tidak akan mengalahkan surplus struktural. Dengan Brasil meningkatkan produksi, panen melimpah India mulai memasuki pasar, dan Thailand meningkatkan output, harga kemungkinan akan tetap tertekan. Pasar sedang memperkirakan kelebihan gula, dan fundamental mendukungnya.
Traders: Perhatikan pergerakan break-out di bawah level rendah terbaru jika proyeksi pasokan terus meningkat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Mengapa Pasokan Gula Global Akan Meledak (Dan Apa Artinya untuk Harga)
Harga gula sedikit rebound pada hari Senin—kontrak Maret NY naik 0,27%, gula putih ICE London naik 0,19%—tetapi jangan terjebak oleh kenaikan jangka pendek. Gambaran besarnya sangat bearish.
Kisah Nyata: Terlalu Banyak Gula Datang
Berikut yang sedang terjadi:
Ekspor India menyusut. Kementerian pangan India baru saja memotong kuota ekspor dari 2 MMT menjadi 1,5 MMT untuk 2025/26. Ini terdengar bullish, bukan? Tapi sebenarnya ini adalah pedang bermata dua. Pemerintah ingin mengalihkan lebih banyak tebu ke produksi etanol daripada penggilingan gula—artinya lebih sedikit gula yang masuk ke pasar, tetapi juga tanda bahwa India sendiri memiliki banyak hasil pertanian.
Masalah sebenarnya? Surplus global sangat besar. Organisasi Gula Internasional (ISO) memperkirakan surplus 1,625 juta MT pada 2025-26, sebuah perubahan total dari defisit 2,916 juta MT tahun lalu. Itu dipicu oleh tiga negara:
Produksi global menuju rekor tertinggi sepanjang masa. USDA memprediksi produksi gula global 2025/26 akan meningkat 4,7% y/y menjadi 189,318 juta MT—sebuah rekor. Sementara itu, konsumsi global hanya tumbuh 1,4% menjadi 177,921 MMT. Selisihnya? Stok akhir meningkat 7,5% y/y menjadi 41,188 MMT.
Garis Bawah
Gula mencapai level terendah dalam 5 tahun di awal November karena suatu alasan. Dukungan jangka pendek dari pemotongan ekspor India tidak akan mengalahkan surplus struktural. Dengan Brasil meningkatkan produksi, panen melimpah India mulai memasuki pasar, dan Thailand meningkatkan output, harga kemungkinan akan tetap tertekan. Pasar sedang memperkirakan kelebihan gula, dan fundamental mendukungnya.
Traders: Perhatikan pergerakan break-out di bawah level rendah terbaru jika proyeksi pasokan terus meningkat.