Lanskap AI di salah satu pasar teknologi terbesar di dunia tampaknya mengarah pada paradoks yang menarik. Meskipun ambisi sangat tinggi dan investasi terus mengalir, jalur menuju profitabilitas yang berarti terlihat sangat sempit dan terbentang dalam jangka waktu yang panjang.
Apa yang kita lihat bukanlah kurangnya inovasi atau kemampuan—jauh dari itu. Tantangannya terletak pada realitas ekonomi: biaya infrastruktur yang sangat besar, persaingan sengit yang menekan harga, dan waktu yang dibutuhkan untuk memonetisasi aplikasi AI dalam skala besar. Para pelopor awal menghabiskan banyak modal demi merebut pangsa pasar, namun margin yang berkelanjutan masih sulit dicapai.
Hal ini menciptakan situasi unik di mana kemajuan teknologi melampaui kematangan model bisnis. Perusahaan mungkin dapat menunjukkan demo dan proyek percontohan yang mengesankan, tetapi kesulitan mengubah inovasi tersebut menjadi aliran pendapatan yang konsisten. Kesenjangan antara pencapaian teknis dan hasil finansial bisa bertahan bertahun-tahun.
Bagi investor dan pelaku di ekosistem teknologi yang lebih luas, ini penting. Biaya infrastruktur AI memengaruhi segalanya, mulai dari layanan cloud hingga jaringan komputasi terdesentralisasi. Jika margin keuntungan tetap sangat tipis, itu akan mengubah cara kita memandang integrasi AI di berbagai industri—termasuk sektor baru seperti AI terdesentralisasi dan aplikasi machine learning on-chain.
Jalan di depan? Panjang, berliku, dan mungkin kurang menguntungkan dibandingkan dengan hype yang ada. Setidaknya dalam jangka pendek.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SchrodingerGas
· 12-03 12:35
Narasi khas gelembung teknologi... bakar uang demi mendapatkan pangsa pasar, pada akhirnya siapa yang bisa bertahan juga belum tentu. Biaya on-chain ini terutama sangat menyakitkan, biaya gas saja sudah hampir membuat orang mundur, masih berharap margin yang berkelanjutan apalagi.
Lihat AsliBalas0
AlwaysAnon
· 12-03 12:27
ngl ini memang masa-masa gelembung klasik, teknologinya luar biasa tapi belum menghasilkan uang, modal sedang menari gila-gilaan dalam permainan bakar uang
Lihat AsliBalas0
SleepyValidator
· 12-03 12:25
Teknologinya memang hebat, tapi benar-benar tidak bisa menghasilkan uang... Inilah sisi kejam dari kenyataan.
Lihat AsliBalas0
DisillusiionOracle
· 12-03 12:21
Setuju, teknologinya canggih tapi kalau nggak bisa menghasilkan uang ya tetap saja... Demo semenarik apa pun tetap percuma.
Lihat AsliBalas0
GmGnSleeper
· 12-03 12:18
ngl ini memang kenyataannya, demo memang bagus dilihat, tapi kalau mau benar-benar menghasilkan uang tetap harus menunggu... biaya infrastruktur yang tinggi masih sulit ditanggung
Lihat AsliBalas0
BoredApeResistance
· 12-03 12:10
Sejujurnya, gelombang AI kali ini hanyalah ajang bakar uang, demonya memang mengesankan tapi monetisasinya benar-benar sulit.
Lanskap AI di salah satu pasar teknologi terbesar di dunia tampaknya mengarah pada paradoks yang menarik. Meskipun ambisi sangat tinggi dan investasi terus mengalir, jalur menuju profitabilitas yang berarti terlihat sangat sempit dan terbentang dalam jangka waktu yang panjang.
Apa yang kita lihat bukanlah kurangnya inovasi atau kemampuan—jauh dari itu. Tantangannya terletak pada realitas ekonomi: biaya infrastruktur yang sangat besar, persaingan sengit yang menekan harga, dan waktu yang dibutuhkan untuk memonetisasi aplikasi AI dalam skala besar. Para pelopor awal menghabiskan banyak modal demi merebut pangsa pasar, namun margin yang berkelanjutan masih sulit dicapai.
Hal ini menciptakan situasi unik di mana kemajuan teknologi melampaui kematangan model bisnis. Perusahaan mungkin dapat menunjukkan demo dan proyek percontohan yang mengesankan, tetapi kesulitan mengubah inovasi tersebut menjadi aliran pendapatan yang konsisten. Kesenjangan antara pencapaian teknis dan hasil finansial bisa bertahan bertahun-tahun.
Bagi investor dan pelaku di ekosistem teknologi yang lebih luas, ini penting. Biaya infrastruktur AI memengaruhi segalanya, mulai dari layanan cloud hingga jaringan komputasi terdesentralisasi. Jika margin keuntungan tetap sangat tipis, itu akan mengubah cara kita memandang integrasi AI di berbagai industri—termasuk sektor baru seperti AI terdesentralisasi dan aplikasi machine learning on-chain.
Jalan di depan? Panjang, berliku, dan mungkin kurang menguntungkan dibandingkan dengan hype yang ada. Setidaknya dalam jangka pendek.