Perubahan besar dalam perspektif dari pemain terbesar Wall Street. Larry Fink, CEO yang memimpin manajer aset terbesar di dunia, baru saja mengakui bahwa ia salah soal Bitcoin dan ruang kripto secara umum. Ini bukan sekadar eksekutif acak yang menarik kembali komentarnya—kita bicara tentang orang yang menjalankan kerajaan senilai $10 triliun yang dulu pernah menyepelekan aset digital. Perubahan sikapnya? Cukup signifikan jika mengingat bagaimana uang institusional mengikuti sinyal dari para pemimpin ini. Ironinya tidak hilang bagi siapa pun yang masih ingat skeptisisme dari kalangan keuangan tradisional beberapa tahun lalu. Sekarang suara-suara yang sama justru menyanyikan lagu yang berbeda sepenuhnya.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GasGuzzler
· 12-03 22:08
Tunggu, Larry ini beneran berubah pendapat? Dulu ngotot nggak ngakuin Bitcoin, sekarang malah begini... Beginilah Wall Street, ke mana angin bertiup, ke situ mereka ikut.
Lihat AsliBalas0
StakeOrRegret
· 12-03 22:07
ngl larry berbalik arah benar-benar sangat ironis, masih ingat ekspresinya waktu itu...
Lihat AsliBalas0
LongTermDreamer
· 12-03 22:02
Bro, tiga tahun lalu mereka masih memaki kita sebagai penipu, sekarang malah tunduk dan mengakui kekalahan... Inilah yang aku maksud dengan teori siklus, orang-orang keuangan tradisional memang begitu, begitu arah angin berubah langsung berlutut.
Lihat AsliBalas0
FlashLoanKing
· 12-03 21:42
Perubahan arah Larry ini benar-benar bukan hal sepele, bahkan bos dari kerajaan bernilai puluhan triliun pun sudah melunak, apakah investor ritel setelah ini masih mau bertahan atau tidak?
Perubahan besar dalam perspektif dari pemain terbesar Wall Street. Larry Fink, CEO yang memimpin manajer aset terbesar di dunia, baru saja mengakui bahwa ia salah soal Bitcoin dan ruang kripto secara umum. Ini bukan sekadar eksekutif acak yang menarik kembali komentarnya—kita bicara tentang orang yang menjalankan kerajaan senilai $10 triliun yang dulu pernah menyepelekan aset digital. Perubahan sikapnya? Cukup signifikan jika mengingat bagaimana uang institusional mengikuti sinyal dari para pemimpin ini. Ironinya tidak hilang bagi siapa pun yang masih ingat skeptisisme dari kalangan keuangan tradisional beberapa tahun lalu. Sekarang suara-suara yang sama justru menyanyikan lagu yang berbeda sepenuhnya.