Seorang pejabat senior yang memimpin upaya modernisasi Bank of England baru saja mengungkapkan beberapa kenyataan pahit. Untuk benar-benar memperbaiki model prediksi mereka dan mengalirkan dana ke infrastruktur teknologi yang rapuh, mereka perlu memangkas jumlah tenaga kerja terlebih dahulu.
Coba pikirkan sejenak. Salah satu bank sentral tertua di dunia secara tidak langsung mengakui bahwa sistem mereka sudah begitu usang sehingga menambah jumlah orang tidak akan menyelesaikan masalah. Hambatan utamanya? Teknologi lama yang telah ditambal-tambal selama puluhan tahun.
Rencana restrukturisasi ini berfokus pada dua titik sakit: memperbaiki prediksi ekonomi (yang, jujur saja, akhir-akhir ini memang jadi masalah bagi bank sentral) dan meningkatkan sistem TI yang tampaknya belum mengikuti tuntutan abad ke-21.
Yang mencolok di sini adalah pengakuan itu sendiri. Lembaga keuangan tradisional jarang secara terbuka mengumumkan kelemahan infrastruktur mereka seperti ini. Namun ketika akurasi prediksi Anda dipertanyakan dan server Anda berjalan di atas arsitektur yang lebih tua dari ponsel pintar, pasti ada yang harus diperbaiki.
Pemangkasan pekerjaan ini bukan soal penghematan—katanya ini soal realokasi. Lebih sedikit tenaga kerja, lebih banyak anggaran untuk teknologi. Apakah itu benar-benar akan menghasilkan kebijakan moneter yang lebih baik masih harus dibuktikan. Tapi ini jadi pengingat bahwa bahkan pemain paling mapan di bidang keuangan pun tengah berjuang menghadapi tantangan transformasi digital yang tidak dialami oleh organisasi baru yang berorientasi teknologi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
17 Suka
Hadiah
17
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
OfflineValidator
· 12-11 07:56
Terlalu berlebihan, bank sentral harus memecat orang dan mengganti sistem? Menunjukkan bahwa keuangan tradisional benar-benar buruk
Sejarah panjang tidak berarti teknologi mereka canggih, malah membebani
Crypto seharusnya sudah lama menggantikan mereka
Lihat AsliBalas0
GasFeeSobber
· 12-10 22:36
Wah, bank sentral harus melakukan PHK untuk meningkatkan sistem, ini benar-benar ledakan utang teknologi sejati
Lihat AsliBalas0
PonziDetector
· 12-09 17:54
Langkah Bank Sentral Inggris kali ini benar-benar keterlaluan, sistemnya begitu buruk sampai harus PHK orang demi memperbaikinya? Lucu sekali, inilah wajah asli keuangan tradisional.
Lihat AsliBalas0
MysteryBoxAddict
· 12-09 17:49
Lembaga tradisional masih terus menambal, sementara kita di web3 sudah native, perbedaannya makin besar saja.
Lihat AsliBalas0
MerkleMaid
· 12-09 17:35
Ngakak, bank sentral ngakuin sistem mereka rusak sampai harus PHK karyawan dulu baru bisa dibenerin? Inilah realita keuangan tradisional, masih mau prediksi ekonomi, mending servernya dikeluarin dulu dari zaman batu.
Seorang pejabat senior yang memimpin upaya modernisasi Bank of England baru saja mengungkapkan beberapa kenyataan pahit. Untuk benar-benar memperbaiki model prediksi mereka dan mengalirkan dana ke infrastruktur teknologi yang rapuh, mereka perlu memangkas jumlah tenaga kerja terlebih dahulu.
Coba pikirkan sejenak. Salah satu bank sentral tertua di dunia secara tidak langsung mengakui bahwa sistem mereka sudah begitu usang sehingga menambah jumlah orang tidak akan menyelesaikan masalah. Hambatan utamanya? Teknologi lama yang telah ditambal-tambal selama puluhan tahun.
Rencana restrukturisasi ini berfokus pada dua titik sakit: memperbaiki prediksi ekonomi (yang, jujur saja, akhir-akhir ini memang jadi masalah bagi bank sentral) dan meningkatkan sistem TI yang tampaknya belum mengikuti tuntutan abad ke-21.
Yang mencolok di sini adalah pengakuan itu sendiri. Lembaga keuangan tradisional jarang secara terbuka mengumumkan kelemahan infrastruktur mereka seperti ini. Namun ketika akurasi prediksi Anda dipertanyakan dan server Anda berjalan di atas arsitektur yang lebih tua dari ponsel pintar, pasti ada yang harus diperbaiki.
Pemangkasan pekerjaan ini bukan soal penghematan—katanya ini soal realokasi. Lebih sedikit tenaga kerja, lebih banyak anggaran untuk teknologi. Apakah itu benar-benar akan menghasilkan kebijakan moneter yang lebih baik masih harus dibuktikan. Tapi ini jadi pengingat bahwa bahkan pemain paling mapan di bidang keuangan pun tengah berjuang menghadapi tantangan transformasi digital yang tidak dialami oleh organisasi baru yang berorientasi teknologi.