Bulan lalu, seorang teman masih sering mengeluh ke saya soal keuangannya yang seret, katanya punya utang, tiap hari kerja lembur sampai tengah malam, gaji baru cair langsung habis. Waktu itu, tiap malam dia begadang main HP sampai dini hari, nonton berbagai video trading, makin lihat makin gatal pengen coba, tapi pas mau eksekusi malah ciut.
Entah gimana, tiba-tiba dia datang ke saya, bilang pengen coba-coba. Saya juga nggak banyak ngomong, cuma tanya: "Kamu sudah siap kalau sampai rugi semua?" Dia sempat terdiam, terus bilang paling nggak mau coba sekali.
Awalnya kami pakai uang kecil buat tes ombak. Kalau naik, tambah posisi sedikit, kalau turun langsung cabut. Soal cut loss nggak pernah ragu, kalau sudah untung juga nggak serakah.
Paling gila waktu itu, BTC naik tajam, dia masuk dengan 200U. Saya lihat grafiknya terus naik ke 4100U, saya suruh dia keluar. Tapi dia bilang tunggu sebentar lagi, eh ternyata benar tebakan dia—langsung naik jadi 9000U. Dari situ, modal 1700U dia digulung sampai jadi 36 ribu U, semuanya cuma dalam waktu sekitar tiga puluh hari.
Utangnya lunas, dua hari lalu dia kirim foto ke saya, pegang kunci mobil baru. Saya bilang, keren juga kamu, dia ketawa dan bilang: "Lagi hoki, ketemu kamu juga."
Sebenarnya, logika dunia ini nggak pernah berubah. Jangan berharap keajaiban, intinya cuma beberapa hal: tahu timing, bisa baca pasar, berani masuk dan berani keluar.
Kalau sekarang kamu lagi rugi sampai galau, pengen balikin modal tapi takut all-in, sibuk cari "jurus pasti menang"—saya cuma bisa bilang, peluang di pasar selalu ada, tinggal kamu ketemu orang yang memang mau bantu atau cuma mau jadikan kamu ATM.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
BearMarketSurvivor
· 12-11 04:23
Kisah ini terdengar menyenangkan, tetapi jujur saja, masih terlalu banyak unsur keberuntungan. Tiga puluh hari lipat dua puluh kali? Berapa kali harus tepat langkahnya.
Lihat AsliBalas0
rugpull_ptsd
· 12-10 00:37
Keberuntungan? Bro, ini yang disebut keberuntungan ya... Disiplin cut loss itu lebih penting dari apa pun, tapi kebanyakan orang memang nggak bisa melakukannya, harus nunggu sampai margin call baru sadar.
Lihat AsliBalas0
SatoshiLeftOnRead
· 12-10 00:37
Keberuntungan? Bro, itu omong kosong belaka. Disiplin dalam cut loss adalah kuncinya. Kebanyakan orang gagal karena serakah.
Lihat AsliBalas0
SignatureDenied
· 12-10 00:36
Ceritanya disampaikan dengan sangat lancar, tapi kuncinya tetap pada satu kalimat itu—bertemu orang yang tepat. Saya sudah melihat terlalu banyak contoh sebaliknya, satu kesalahan kecil saja bisa mengubah mimpi balik modal menjadi mimpi membayar utang. Cut loss benar-benar adalah sebuah seni, dan kebanyakan orang sama sekali tidak mampu melakukannya.
Lihat AsliBalas0
AirdropHunterXM
· 12-10 00:29
Beruntung bisa bertemu orang baik, tapi kebanyakan orang malah ketemu pemotong... Jujur saja, cut loss itu jauh lebih sulit daripada menggandakan aset.
Biar saya ceritakan kisah nyata di sekitar saya.
Bulan lalu, seorang teman masih sering mengeluh ke saya soal keuangannya yang seret, katanya punya utang, tiap hari kerja lembur sampai tengah malam, gaji baru cair langsung habis. Waktu itu, tiap malam dia begadang main HP sampai dini hari, nonton berbagai video trading, makin lihat makin gatal pengen coba, tapi pas mau eksekusi malah ciut.
Entah gimana, tiba-tiba dia datang ke saya, bilang pengen coba-coba. Saya juga nggak banyak ngomong, cuma tanya: "Kamu sudah siap kalau sampai rugi semua?" Dia sempat terdiam, terus bilang paling nggak mau coba sekali.
Awalnya kami pakai uang kecil buat tes ombak. Kalau naik, tambah posisi sedikit, kalau turun langsung cabut. Soal cut loss nggak pernah ragu, kalau sudah untung juga nggak serakah.
Paling gila waktu itu, BTC naik tajam, dia masuk dengan 200U. Saya lihat grafiknya terus naik ke 4100U, saya suruh dia keluar. Tapi dia bilang tunggu sebentar lagi, eh ternyata benar tebakan dia—langsung naik jadi 9000U. Dari situ, modal 1700U dia digulung sampai jadi 36 ribu U, semuanya cuma dalam waktu sekitar tiga puluh hari.
Utangnya lunas, dua hari lalu dia kirim foto ke saya, pegang kunci mobil baru. Saya bilang, keren juga kamu, dia ketawa dan bilang: "Lagi hoki, ketemu kamu juga."
Sebenarnya, logika dunia ini nggak pernah berubah. Jangan berharap keajaiban, intinya cuma beberapa hal: tahu timing, bisa baca pasar, berani masuk dan berani keluar.
Kalau sekarang kamu lagi rugi sampai galau, pengen balikin modal tapi takut all-in, sibuk cari "jurus pasti menang"—saya cuma bisa bilang, peluang di pasar selalu ada, tinggal kamu ketemu orang yang memang mau bantu atau cuma mau jadikan kamu ATM.
Yang paham pasti akan datang sendiri.