Prediksi Harga Bitcoin Setelah Pemotongan Suku Bunga AS sebesar 25 Basis Poin

Sumber: CryptoNewsNet Judul Asli: Prediksi Harga Bitcoin Setelah Pemotongan Suku Bunga Federal Reserve AS Sebesar 25 Basis Poin Tautan Asli: https://cryptonews.net/news/bitcoin/32122895/ Harga Bitcoin mengalami kenaikan setelah Federal Reserve AS (Fed) memutuskan untuk memotong suku bunga sebesar 25 basis poin untuk ketiga kalinya secara berturut-turut di tahun 2025. Pengurangan ini merupakan bagian dari strategi Fed untuk mendukung pemulihan ekonomi, bertujuan mendorong bisnis dan individu untuk meminjam dengan biaya lebih rendah. Hal ini berdampak langsung pada aset berisiko seperti Bitcoin, yang biasanya meningkat nilainya seiring meningkatnya kepercayaan institusional.

Langkah ini dianggap sebagai perkembangan positif untuk Bitcoin dan pasar cryptocurrency yang lebih luas. Secara historis, suku bunga rendah melemahkan dolar AS dan membuat aset tradisional seperti saham dan obligasi kurang menarik. Akibatnya, lebih banyak pembeli mungkin memilih Bitcoin dan cryptocurrency lain sebagai tempat penyimpanan nilai alternatif. Setelah pengumuman pemotongan suku bunga, harga Bitcoin sempat naik ke $94.044, tetapi pandangan jangka panjang tetap bergantung pada seberapa baik aset ini dapat mengatasi tingkat resistansi utama seperti $100.000.

Reaksi Investor Perusahaan dan Individu terhadap Pemotongan Suku Bunga

Reaksi terhadap pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin ini sebagian besar positif, terutama di kalangan pembeli institusional. Dengan dolar AS kehilangan daya tariknya, Bitcoin menjadi kendaraan investasi yang lebih menarik. Dompet pintar mengakumulasi Bitcoin, menunjukkan kepercayaan institusional yang kuat di bidang cryptocurrency meskipun pasar secara keseluruhan tidak pasti. Posisi terbuka untuk Bitcoin juga menurun secara signifikan, mencapai sekitar $27,5 miliar, menunjukkan bahwa beberapa pembeli fokus pada Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Di sisi ritel, Bitcoin mengalami lonjakan jangka pendek setelah pengumuman. Sementara beberapa investor bereaksi secara optimis, efek “beli rumor, jual berita” yang khas menyebabkan penjualan cepat setelah pemotongan suku bunga dikonfirmasi. Namun, volatilitas jangka pendek ini tidak boleh mengaburkan pandangan bullish jangka panjang untuk Bitcoin, terutama jika lingkungan makroekonomi terus mendukung aset berisiko seperti cryptocurrency.

Analis crypto Michaël van de Poppe menyatakan bahwa Bitcoin “mengikuti tren naik” dan bahwa volatilitas yang mungkin disebabkan oleh keputusan FOMC dapat menimbulkan ketidakpastian, tetapi menambahkan bahwa “jika tetap di atas $91.800, sangat mungkin Bitcoin akan terus naik menuju $100.000 dalam periode mendatang, karena akan menembus puncak dan mulai mendapatkan momentum dari sana.”