Seorang komentator terkenal menunjukkan bahwa ketika seorang tokoh masyarakat bergaya debater terlibat dalam kontroversi, reaksi masyarakat sering kali mencerminkan keadaan perpecahan sosial. Ia berpendapat bahwa sikap orang-orang yang mengejek pengalaman orang lain atau membela mereka sangat menjengkelkan. Lebih dari itu, beberapa orang menggunakan alasan 'kami berada dalam keadaan perang' untuk memprovokasi konflik, dan ia menyatakan bahwa ia benar-benar tidak bisa menerima pernyataan semacam itu. Kata-kata ini menyentuh inti dari bagaimana masyarakat kontemporer menangani perbedaan dan menghormati suara yang berbeda. Dalam lingkungan opini yang sangat terpolarisasi, hilangnya dialog yang rasional dan penghormatan terhadap kemanusiaan menjadi pemikiran mendalam.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
6 Suka
Hadiah
6
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ruggedNotShrugged
· 12jam yang lalu
Sejujurnya, pernyataan seperti "kami sedang berperang" ini benar-benar membuat saya muak, itu hanya alasan saja
Lihat AsliBalas0
OffchainWinner
· 12-13 19:52
Sejujurnya, ujaran tentang "status perang" ini yang paling menyebalkan, jelas-jelas bisa diajak bicara dengan baik, mengapa harus saling bertentangan?
Kedua belah pihak sama-sama punya orang gila, tapi di mana orang yang rasional? Kenapa begitu sedikit?
Saya benar-benar tidak menghormati orang yang mengejek orang lain, menghormati itu kenapa begitu sulit?
Ini adalah masalah di dunia kripto, selalu ada yang memandang segala sesuatu hitam-putih, tidak ada yang di tengah.
Ujaranmu memang bagus, tapi yang utama adalah jangan terlalu keras memihak sendiri dulu.
Lihat AsliBalas0
HalfPositionRunner
· 12-13 19:51
Jelasnya, ini tentang apa yang terjadi di masyarakat, hitam atau putih
---
Lagi-lagi ada narasi "kita sedang berperang", benar-benar membuat mual
---
Orang memilih sisi tanpa berpikir, sangat menyedihkan
---
Saya merasa tersentuh saat mengejek pengalaman orang lain
---
Bagaimana akhirnya mengatasi polarisasi ini, rasanya semakin sulit untuk bercakap-cakap dengan baik
---
Kata-kata dari saudara ini cukup menarik, menyentuh poin penting
---
Istilah "keadaan perang" sudah terlalu sering digunakan, semua orang tidak mau berdialog dengan baik
---
Saya paling tidak suka pola pikir yang bersifat hitam putih seperti itu
---
Perpecahan memang nyata, tetapi bukan alasan untuk saling maki tanpa pikir panjang
---
Menghormati perbedaan itu ternyata begitu sulit
---
Seseorang yang kontroversial bisa menembus sifat manusia, benar-benar mencerminkan banyak hal
Lihat AsliBalas0
GateUser-00be86fc
· 12-13 19:43
Intinya sih cuma dua kubu saling mengacuhkan, gak ada yang baru
Status perang? Untuk apa sih bro, emang harus saling berhadap-hadapan?
Dialog rasional? Di zaman ini siapa juga yang percaya sama itu, memilih pihak itu adalah kunci utama
Hal yang seperti ini yang polarizing memang bikin jenuh, bisa ganti topik gak?
Pemikiran "ini atau itu" bener-bener ekstrem, dimana posisi tengahnya?
Mengolok-olok orang memang menjijikkan, tapi kenapa selalu ada aja yang gak bisa tahan?
Fenomena double standard terlalu serius, sendiri di pihak mana apa-apa bisa dibersihkan
Lihat AsliBalas0
DefiSecurityGuard
· 12-13 19:35
⚠️ KRITIS: seluruh diskusi ini memiliki kerentanan fatal—menganggap polarisasi seperti itu sebagai semacam eksploitasi baru padahal jujur saja ini adalah kode kuno yang berjalan di perangkat manusia. sudah melihat pola ini selama bertahun-tahun. jujur saja, retorika "keadaan perang" pada dasarnya adalah penipuan dialog rasional itu sendiri. bendera merah demi bendera merah.
Lihat AsliBalas0
JustAnotherWallet
· 12-13 19:34
Jujur saja, sekarang di internet tidak ada orang yang bisa berbicara dengan tenang, harus berseberangan dan saling menyerang
Jika seseorang mengalami kesulitan, masih ada yang tepuk tangan dan bersorak? Untuk apa itu
Istilah "keadaan perang" ini sudah bosan didengar, tidak bisakah kalian berbicara dengan baik-baik
Kita semua merasa terlalu lelah dengan pertikaian semacam ini, sungguh
Seorang komentator terkenal menunjukkan bahwa ketika seorang tokoh masyarakat bergaya debater terlibat dalam kontroversi, reaksi masyarakat sering kali mencerminkan keadaan perpecahan sosial. Ia berpendapat bahwa sikap orang-orang yang mengejek pengalaman orang lain atau membela mereka sangat menjengkelkan. Lebih dari itu, beberapa orang menggunakan alasan 'kami berada dalam keadaan perang' untuk memprovokasi konflik, dan ia menyatakan bahwa ia benar-benar tidak bisa menerima pernyataan semacam itu. Kata-kata ini menyentuh inti dari bagaimana masyarakat kontemporer menangani perbedaan dan menghormati suara yang berbeda. Dalam lingkungan opini yang sangat terpolarisasi, hilangnya dialog yang rasional dan penghormatan terhadap kemanusiaan menjadi pemikiran mendalam.