Para teman koin, daripada terus-menerus memperhatikan fluktuasi pasar, lebih baik kita melihat ke depan dalam jangka panjang. Sinyal makro berikut ini mungkin akan mengubah seluruh irama pasar tahun depan.

Analis valas dari HSBC baru-baru ini memberikan analisis kunci: siklus depresiasi dolar AS ini mungkin akan berlanjut dari akhir tahun ini hingga 2026. Dan faktor utama yang menentukan apakah aset digital kita dapat berbagi keuntungan dari ekspansi likuiditas global ini terletak pada data tenaga kerja AS hari Selasa.

Sebagai orang yang telah menjelajahi dunia ini selama delapan tahun, saya secara langsung menyimpulkan: jangan terlalu percaya pada satu berita saja. Tapi ekspektasi bahwa dolar akan terus melemah memang merupakan sinyal yang cukup ramah bagi pasar kripto—asal data non-pertanian hari Selasa tidak menunjukkan kejadian mendadak.

Banyak pemula mungkin bertanya: apa hubungannya antara naik turunnya dolar dan trading koin saya? Nah, saya harus jelaskan logika di baliknya.

**Inti utamanya di sini**: aset kripto secara esensial tetap merupakan aset risiko yang dihitung dalam dolar. Dolar seperti jangkar modal global. Jika jangkar ini menjadi lebih ringan—alias dolar melemah—kemampuan beli relatif dari aset lain secara otomatis akan meningkat. Prediksi HSBC tentang siklus depresiasi dolar sebenarnya mengisyaratkan bahwa likuiditas global mungkin akan perlahan melonggar. Dolar yang melemah biasanya disertai dengan penyesuaian ekspektasi kebijakan moneter Federal Reserve, dan ekspansi likuiditas? Ini adalah hal yang paling dibutuhkan pasar kripto.

Tanpa adanya dana tambahan yang terus-menerus mengalir masuk, proyek yang berpotensi pun hanya bisa bergerak datar dan menghabiskan panasnya di sini. Jadi data tenaga kerja AS hari Selasa sebenarnya adalah "titik ledak terarah" dari gelombang pasar kali ini.