Ketika para bearish datang mengetuk, Anda menghadapi ujian nyata. Apakah Anda tetap bertahan atau hanya mengikuti arus?
Mudah untuk berbicara keras saat pasar sedang bullish. Tapi ketika harga turun dan ketakutan menyebar, kebanyakan orang menyerah. Pertanyaannya bukan hanya tentang bertahan—tetapi apakah Anda benar-benar memiliki strategi, atau hanya berharap semuanya kembali pulih.
Beberapa trader memanfaatkan penurunan untuk mengakumulasi, melihatnya sebagai peluang. Yang lain panik jual dan menyesal berbulan-bulan kemudian. Pasar tidak peduli dengan perasaan Anda; pasar memberi penghargaan kepada mereka yang tetap pada rencana mereka.
Jadi, apa langkah Anda? Membangun posisi saat sentimen lemah? Atau duduk di pinggir lapangan menunggu kepastian yang tak pernah datang?
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
StealthDeployer
· 3jam yang lalu
Singkatnya, ini hanya tergantung apakah kamu benar-benar punya rencana atau hanya sok keras kepala, kata-kata "di pasar bearish, hati manusia terlihat" sama sekali tidak salah.
Lihat AsliBalas0
0xOverleveraged
· 12-18 05:57
Ujian sejati? Haha, saya sudah menjalani ujian tersebut. Sejujurnya, menjaga rencana ini terdengar mudah, tapi saat tangan gemetar, semuanya lupa.
Lihat AsliBalas0
zkProofInThePudding
· 12-18 05:57
Jujur saja, yang masih ngomong kosong di atas kertas, saat benar-benar turun limit, mereka semua pengecut.
Bertahan apa sih, aku sudah masuk di dasar harga sejak awal.
Pasti banyak lagi orang bodoh yang mulai jualan rugi, pantas saja menyesal.
Aku cuma menunggu saham-saham panik ini, perlahan-lahan aku serap.
Lihat AsliBalas0
SignatureCollector
· 12-18 05:54
Kata-kata terdengar bagus, tapi saat harga turun, tetap saja panik. Lihat mereka yang berteriak-teriak membeli di harga rendah, dua minggu kemudian mereka mulai mencari penampung.
Lihat AsliBalas0
DataPickledFish
· 12-18 05:39
Bagus sekali ucapannya, tapi saat benar-benar jatuh, semua orang panik, saya juga begitu.
---
Pasar bear adalah cermin yang jernih, satu pandangan langsung tahu siapa pemain asli dan siapa penjudi.
---
Ngapain bertahan, saya sudah jual rugi dari dulu haha.
---
Semua yang terkumpul adalah dana besar, apa yang bisa dilakukan oleh investor ritel, gemetaran ketakutan.
---
Saat seperti ini adalah ujian mental, harus punya keteguhan seperti prajurit baja.
---
Bilang tidak takut, jari-jari bergetar, itu saya.
---
Orang yang punya rencana sudah untung besar, kami yang tanpa rencana hanya bisa pasrah.
---
Tunggu dulu, saya rasa harga akan terus turun, jadi sementara ini tidak bergerak.
---
Mau tetap berpegang pada rencana? Rencana saya adalah bertahan hidup sampai melihat pasar bullish berikutnya.
---
Ujian sejati adalah melihat siapa yang paling stabil mentalnya, saya jelas tidak layak.
Ketika para bearish datang mengetuk, Anda menghadapi ujian nyata. Apakah Anda tetap bertahan atau hanya mengikuti arus?
Mudah untuk berbicara keras saat pasar sedang bullish. Tapi ketika harga turun dan ketakutan menyebar, kebanyakan orang menyerah. Pertanyaannya bukan hanya tentang bertahan—tetapi apakah Anda benar-benar memiliki strategi, atau hanya berharap semuanya kembali pulih.
Beberapa trader memanfaatkan penurunan untuk mengakumulasi, melihatnya sebagai peluang. Yang lain panik jual dan menyesal berbulan-bulan kemudian. Pasar tidak peduli dengan perasaan Anda; pasar memberi penghargaan kepada mereka yang tetap pada rencana mereka.
Jadi, apa langkah Anda? Membangun posisi saat sentimen lemah? Atau duduk di pinggir lapangan menunggu kepastian yang tak pernah datang?