Pendiri Bitcoin, Satoshi Nakamoto, mendefinisikan Bitcoin dalam white paper sebagai “mata uang elektronik,” tetapi ketua MicroStrategy, Michael Saylor, mengajukan interpretasi baru—menganggap Bitcoin sebagai “aset.” Teori Saylor bertentangan dengan posisi tradisional yang memandang Bitcoin sebagai mata uang, dan memicu diskusi luas di industri.
Saylor berpendapat: “Bitcoin seperti minyak mentah yang belum diproses adalah aset keras, sementara peran MicroStrategy adalah ‘memurnikannya’ menjadi bentuk aset keuangan.”
Konsep Sistem Keuangan Baru
Dalam konferensi “Bitcoin MENA” di Abu Dhabi, Saylor mengusulkan konsep sistem keuangan berbasis Bitcoin yang baru. Beberapa peserta menilai ini sebagai “konsep bank sentral Bitcoin.”
Penulis “Standar Bitcoin,” ekonom Saeed Amous, mengomentari pandangan Saylor: “Saylor memandang Bitcoin sebagai aset, bukan mata uang, dia menggunakan minyak mentah sebagai metafora Bitcoin.” Dia menjelaskan lebih lanjut: “Seperti Standard Oil memurnikan minyak mentah menjadi produk konsumsi seperti minyak tanah dan bensin, Saylor meningkatkan akses investasi dengan mengubah Bitcoin menjadi berbagai produk keuangan.”
Strategi Bitcoin MicroStrategy
Dalam lima tahun terakhir, MicroStrategy menjadikan Bitcoin sebagai inti strategi keuangannya. Melalui saham perusahaan (MSTR), perusahaan menyediakan alat investasi Bitcoin tidak langsung bagi investor. Saylor menggunakan berbagai instrumen keuangan seperti obligasi konversi dan saham preferen untuk mengumpulkan dana pembelian Bitcoin, dan baru-baru ini menerbitkan berbagai saham preferen permanen (STRK, STRF, STRD, STRC, dll.) kepada investor institusional.
Hingga tanggal 15, MicroStrategy memegang 671.268 Bitcoin. Saylor menafsirkan ini sebagai bukti bahwa “perusahaan dapat menggunakan Bitcoin sebagai jaminan untuk merancang berbagai produk keuangan.”
Perdebatan Esensi
Namun, Amous menekankan bahwa pandangan Saylor tidak mengubah esensi Bitcoin. Dalam wawancara, dia mengatakan: “Pendekatan Saylor secara logis dapat dipahami, tetapi Bitcoin tetaplah mata uang.” Dia menambahkan: “Akhirnya, orang akan memegang Bitcoin, dan ini adalah fungsi uang.”
Amous menunjukkan bahwa pasokan uang global bertumbuh 7-15% setiap tahun, memperkuat struktur ekonomi yang didorong oleh utang. Dia memprediksi: “Seiring pertumbuhan Bitcoin, produk keuangan ‘berbasis mata uang fiat’ ini akan direstrukturisasi berdasarkan Bitcoin.” Dia berpendapat bahwa “Bitcoin akhirnya akan menjadi mata uang cadangan.”
Dia juga menjelaskan lebih jauh: “Perusahaan dan individu perlu memegang Bitcoin untuk mendapatkan kredit biaya rendah. Proses ini secara alami akan menyatu dengan peningkatan volume peredaran Bitcoin, dan akhirnya menjadikan Bitcoin sebagai ‘aset cadangan.’”
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Apakah Bitcoin adalah mata uang atau aset? Perdebatan teori antara Saylor dan Ammous
Sumber: BlockMedia Judul Asli: 세일러 vs 사이페딘 “비트코인은 화폐인가 자산인가” 논쟁 심화 Tautan Asli: https://www.blockmedia.co.kr/archives/1022726
Tabrakan Pandangan
Pendiri Bitcoin, Satoshi Nakamoto, mendefinisikan Bitcoin dalam white paper sebagai “mata uang elektronik,” tetapi ketua MicroStrategy, Michael Saylor, mengajukan interpretasi baru—menganggap Bitcoin sebagai “aset.” Teori Saylor bertentangan dengan posisi tradisional yang memandang Bitcoin sebagai mata uang, dan memicu diskusi luas di industri.
Saylor berpendapat: “Bitcoin seperti minyak mentah yang belum diproses adalah aset keras, sementara peran MicroStrategy adalah ‘memurnikannya’ menjadi bentuk aset keuangan.”
Konsep Sistem Keuangan Baru
Dalam konferensi “Bitcoin MENA” di Abu Dhabi, Saylor mengusulkan konsep sistem keuangan berbasis Bitcoin yang baru. Beberapa peserta menilai ini sebagai “konsep bank sentral Bitcoin.”
Penulis “Standar Bitcoin,” ekonom Saeed Amous, mengomentari pandangan Saylor: “Saylor memandang Bitcoin sebagai aset, bukan mata uang, dia menggunakan minyak mentah sebagai metafora Bitcoin.” Dia menjelaskan lebih lanjut: “Seperti Standard Oil memurnikan minyak mentah menjadi produk konsumsi seperti minyak tanah dan bensin, Saylor meningkatkan akses investasi dengan mengubah Bitcoin menjadi berbagai produk keuangan.”
Strategi Bitcoin MicroStrategy
Dalam lima tahun terakhir, MicroStrategy menjadikan Bitcoin sebagai inti strategi keuangannya. Melalui saham perusahaan (MSTR), perusahaan menyediakan alat investasi Bitcoin tidak langsung bagi investor. Saylor menggunakan berbagai instrumen keuangan seperti obligasi konversi dan saham preferen untuk mengumpulkan dana pembelian Bitcoin, dan baru-baru ini menerbitkan berbagai saham preferen permanen (STRK, STRF, STRD, STRC, dll.) kepada investor institusional.
Hingga tanggal 15, MicroStrategy memegang 671.268 Bitcoin. Saylor menafsirkan ini sebagai bukti bahwa “perusahaan dapat menggunakan Bitcoin sebagai jaminan untuk merancang berbagai produk keuangan.”
Perdebatan Esensi
Namun, Amous menekankan bahwa pandangan Saylor tidak mengubah esensi Bitcoin. Dalam wawancara, dia mengatakan: “Pendekatan Saylor secara logis dapat dipahami, tetapi Bitcoin tetaplah mata uang.” Dia menambahkan: “Akhirnya, orang akan memegang Bitcoin, dan ini adalah fungsi uang.”
Amous menunjukkan bahwa pasokan uang global bertumbuh 7-15% setiap tahun, memperkuat struktur ekonomi yang didorong oleh utang. Dia memprediksi: “Seiring pertumbuhan Bitcoin, produk keuangan ‘berbasis mata uang fiat’ ini akan direstrukturisasi berdasarkan Bitcoin.” Dia berpendapat bahwa “Bitcoin akhirnya akan menjadi mata uang cadangan.”
Dia juga menjelaskan lebih jauh: “Perusahaan dan individu perlu memegang Bitcoin untuk mendapatkan kredit biaya rendah. Proses ini secara alami akan menyatu dengan peningkatan volume peredaran Bitcoin, dan akhirnya menjadikan Bitcoin sebagai ‘aset cadangan.’”