## Kebenaran di Balik "Polarization" Mata Uang Asia: Yen Menguat karena Kenaikan Suku Bunga, Mengapa TWD Sendiri yang Terpuruk?
Minggu ini, pasar valuta Asia menampilkan cerita yang sangat berbeda. Gubernur Bank Sentral Jepang, Wakatani Kazuo, mengeluarkan sinyal kenaikan suku bunga akhir tahun, mendorong yen melonjak ke level tertinggi baru di 155.39 terhadap 1 dolar AS; harga off-shore Yuan (CNH) juga ikut naik, sementara sempat menembus 7.07 dan mencatat level tertinggi dalam beberapa waktu. Namun, TWD dan Won Korea yang sama-sama di Asia justru tampak suram, terutama TWD terhadap dolar AS yang meskipun dibuka sedikit menguat ke sekitar 31.4, kemudian terus melemah, menyentuh 31.46 dan ditutup di 31.422, turun 1.4 poin. Sebaliknya, performa TWD terhadap Won Korea juga lemah, di balik pola "Kuatnya Jepang, Lemahnya Korea dan Taiwan", apa sebenarnya yang tersembunyi di balik pola ini?
## Mengapa Yuan Diprediksi Menguat Signifikan? ANZ Ramal Naik ke 6.95 pada 2026
Di tengah volatilitas jangka pendek mata uang Asia, laporan riset menarik dari ANZ menyoroti pandangan penting: **Yuan terhadap dolar AS diperkirakan akan naik ke 6.95 akhir tahun depan**, dan menegaskan bahwa ruang penguatan tidak akan secara signifikan melemahkan daya saing ekspor China.
Alur logika laporan ini jelas dan kuat:
Pertama, **perubahan dalam pola selisih suku bunga**. Diperkirakan Bank Sentral China akan menurunkan suku bunga lebih sedikit dibanding Federal Reserve tahun depan, sehingga tekanan selisih suku bunga AS-China berkurang, mematahkan dominasi dolar AS yang telah berlangsung lama.
Kedua, **fundamental ekonomi stabil**. Laporan ini berpendapat bahwa risiko penurunan ekonomi China dapat dikendalikan, ditambah situasi perdagangan AS-China yang diharapkan akan membaik secara bertahap, memberikan dukungan kuat terhadap nilai tukar Yuan.
Selanjutnya, **nilai tukar undervalued memiliki ruang untuk rebound**. Dikatakan bahwa nilai tukar efektif Yuan masih undervalued, dan apresiasi moderat tidak hanya akan meningkatkan daya beli masyarakat dan merangsang konsumsi, tetapi juga relatif terbatas dampaknya terhadap ekspor.
Terakhir, **gelombang pembelian valuta asing mungkin akan muncul**. Jika dolar AS terus melemah, eksportir China memiliki insentif untuk menukar pendapatan devisa mereka ke Yuan, menciptakan kekuatan dukungan nilai tukar tambahan.
ANZ bahkan menyarankan investor untuk menggunakan strategi **menjual forward USD terhadap off-shore RMB selama 6 bulan**, meskipun harus menanggung biaya selisih suku bunga, karena mereka optimis bahwa RMB memiliki potensi penguatan yang kuat dalam enam bulan ke depan.
## Tiga Tantangan Utama yang Membuat TWD Sendiri Lemah: Aliran Dana Asing, Data Tidak Jelas, Exportir Diam Saja
Berbeda dengan kilau Yuan yang bersinar, TWD justru terjebak dalam "tiga tantangan besar".
**Tantangan pertama berasal dari pengaturan aliran dana asing**. Sejak November, kekhawatiran terhadap gelembung saham AI meningkat, dan investor asing memanfaatkan situasi ini untuk mengatur ulang portofolio mereka di pasar saham Taiwan, dengan penjualan bersih selama bulan tersebut mencapai lebih dari 4000 miliar dolar Taiwan. Arus keluar uang ini langsung menekan nilai tukar TWD, yang bulan lalu melemah 6.59 sen, dari angka 30-an ke sekitar 31.4. Data dari pasar valuta asing menunjukkan volume transaksi di Taipei hanya sebesar 5.07 miliar dolar AS, menunjukkan likuiditas yang menurun secara signifikan.
**Tantangan kedua berasal dari dukungan sementara dolar AS**. Meski pasar telah mengantisipasi penurunan suku bunga Fed pada Desember, data minggu ini termasuk data ketenagakerjaan non-pertanian, inflasi, dan pernyataan terbuka Jerome Powell sebelum masa diam Fed, tetap mempengaruhi sentimen dana global. Sebelum data jelas, dolar AS mendapatkan dukungan tertentu, yang kemudian membatasi performa keseluruhan mata uang Asia.
**Tantangan ketiga terkait kekurangan pembelian jangka pendek**. Memasuki awal bulan, eksportir tidak terburu-buru menukar devisa mereka, sehingga tren jangka pendek TWD hampir sepenuhnya bergantung pada sentimen keluar masuk dana asing. Tanpa adanya pembelian nyata, nilai tukar cenderung melemah dan berfluktuasi mengikuti arus keluar dana asing.
Sebaliknya, performa TWD terhadap Won Korea juga tidak optimis, keduanya menghadapi tekanan dari dolar AS yang kuat dan penarikan dana asing secara bersamaan.
## Tiga Pengamatan Kunci untuk Masa Depan: 31.5 adalah Batas Perlindungan Jangka Pendek
Dalam memproyeksikan tren TWD ke depan, pelaku pasar umumnya fokus pada tiga variabel utama berikut.
**Arah aliran dana asing menentukan kenaikan atau penurunan**. Jika tekanan jual di pasar saham Taiwan berkurang dan dana asing mulai masuk, TWD berpeluang kembali menguat. Ini adalah faktor paling langsung untuk membalikkan keadaan.
**Efek pemimpin di antara mata uang Asia**. Jika Yen terus menguat karena ekspektasi kenaikan suku bunga, ini bisa memicu sentimen penguatan di beberapa mata uang Asia lainnya, tetapi TWD dan Won Korea tetap harus memperbaiki fundamental mereka sendiri agar bisa mengikuti secara efektif.
**31.5 adalah level psikologis jangka pendek**. Secara umum, pasar valuta memperkirakan TWD akan berfluktuasi di antara 31.3 dan 31.5, dengan 31.5 sebagai level support dan resistance penting. Jika melewati level ini ke bawah, tekanan depresiasi lebih lanjut mungkin akan terjadi.
## Bagaimana Strategi Investasi? Kerangka Tiga Tipe Investor
Menghadapi pola pasar valuta yang kompleks, investor harus menerapkan strategi berbeda sesuai karakter mereka.
**Investor yang memegang aset dolar AS** harus memantau pernyataan Jerome Powell dan data ekonomi, terutama indikator ketenagakerjaan dan inflasi. Jika ekspektasi penurunan suku bunga kembali meningkat akibat data, dolar bisa melemah, dan saat itu menyesuaikan posisi akan menjadi pilihan yang lebih rasional.
**Lembaga yang peka terhadap tren pasar negara berkembang** dapat memperhatikan peluang Yuan. Jika mengikuti analisis ANZ, mereka bisa menggunakan rekening valuta asing bank atau produk keuangan terkait untuk secara bertahap menempatkan posisi Yuan, guna menangkap potensi penguatan jangka menengah-panjang. Strategi ini cocok untuk investor yang memiliki ekspektasi penguatan Yuan dalam waktu menengah.
**Perusahaan ekspor-impor dan investor harian** harus memanfaatkan karakter fluktuasi interval TWD terhadap dolar AS. Saat mendekati 31.5, melakukan penukaran devisa saat harga rendah bisa menjadi momen yang baik untuk operasional ekspor-impor atau investasi jangka menengah, sekaligus mengunci posisi rendah dan menghindari risiko depresiasi lebih lanjut.
## Penutup: Pasar Valuta Selalu Menguji Kemampuan Manajemen Ekspektasi
Inti dari pasar valuta adalah "perdagangan berdasarkan ekspektasi". Sinyal kenaikan suku bunga saja sudah cukup membuat Yen melambung, dan arus keluar dana bisa membuat TWD sendirian yang melemah. Pandangan ke depan dari institusi sudah menyiapkan skenario penguatan Yuan tahun depan. Di era di mana polaritas mata uang Asia semakin nyata, investor dan perusahaan hanya bisa tetap waspada terhadap kebijakan bank sentral, perubahan aliran dana, dan fluktuasi data ekonomi yang halus agar tetap stabil di tengah gelombang pasar valuta global.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
## Kebenaran di Balik "Polarization" Mata Uang Asia: Yen Menguat karena Kenaikan Suku Bunga, Mengapa TWD Sendiri yang Terpuruk?
Minggu ini, pasar valuta Asia menampilkan cerita yang sangat berbeda. Gubernur Bank Sentral Jepang, Wakatani Kazuo, mengeluarkan sinyal kenaikan suku bunga akhir tahun, mendorong yen melonjak ke level tertinggi baru di 155.39 terhadap 1 dolar AS; harga off-shore Yuan (CNH) juga ikut naik, sementara sempat menembus 7.07 dan mencatat level tertinggi dalam beberapa waktu. Namun, TWD dan Won Korea yang sama-sama di Asia justru tampak suram, terutama TWD terhadap dolar AS yang meskipun dibuka sedikit menguat ke sekitar 31.4, kemudian terus melemah, menyentuh 31.46 dan ditutup di 31.422, turun 1.4 poin. Sebaliknya, performa TWD terhadap Won Korea juga lemah, di balik pola "Kuatnya Jepang, Lemahnya Korea dan Taiwan", apa sebenarnya yang tersembunyi di balik pola ini?
## Mengapa Yuan Diprediksi Menguat Signifikan? ANZ Ramal Naik ke 6.95 pada 2026
Di tengah volatilitas jangka pendek mata uang Asia, laporan riset menarik dari ANZ menyoroti pandangan penting: **Yuan terhadap dolar AS diperkirakan akan naik ke 6.95 akhir tahun depan**, dan menegaskan bahwa ruang penguatan tidak akan secara signifikan melemahkan daya saing ekspor China.
Alur logika laporan ini jelas dan kuat:
Pertama, **perubahan dalam pola selisih suku bunga**. Diperkirakan Bank Sentral China akan menurunkan suku bunga lebih sedikit dibanding Federal Reserve tahun depan, sehingga tekanan selisih suku bunga AS-China berkurang, mematahkan dominasi dolar AS yang telah berlangsung lama.
Kedua, **fundamental ekonomi stabil**. Laporan ini berpendapat bahwa risiko penurunan ekonomi China dapat dikendalikan, ditambah situasi perdagangan AS-China yang diharapkan akan membaik secara bertahap, memberikan dukungan kuat terhadap nilai tukar Yuan.
Selanjutnya, **nilai tukar undervalued memiliki ruang untuk rebound**. Dikatakan bahwa nilai tukar efektif Yuan masih undervalued, dan apresiasi moderat tidak hanya akan meningkatkan daya beli masyarakat dan merangsang konsumsi, tetapi juga relatif terbatas dampaknya terhadap ekspor.
Terakhir, **gelombang pembelian valuta asing mungkin akan muncul**. Jika dolar AS terus melemah, eksportir China memiliki insentif untuk menukar pendapatan devisa mereka ke Yuan, menciptakan kekuatan dukungan nilai tukar tambahan.
ANZ bahkan menyarankan investor untuk menggunakan strategi **menjual forward USD terhadap off-shore RMB selama 6 bulan**, meskipun harus menanggung biaya selisih suku bunga, karena mereka optimis bahwa RMB memiliki potensi penguatan yang kuat dalam enam bulan ke depan.
## Tiga Tantangan Utama yang Membuat TWD Sendiri Lemah: Aliran Dana Asing, Data Tidak Jelas, Exportir Diam Saja
Berbeda dengan kilau Yuan yang bersinar, TWD justru terjebak dalam "tiga tantangan besar".
**Tantangan pertama berasal dari pengaturan aliran dana asing**. Sejak November, kekhawatiran terhadap gelembung saham AI meningkat, dan investor asing memanfaatkan situasi ini untuk mengatur ulang portofolio mereka di pasar saham Taiwan, dengan penjualan bersih selama bulan tersebut mencapai lebih dari 4000 miliar dolar Taiwan. Arus keluar uang ini langsung menekan nilai tukar TWD, yang bulan lalu melemah 6.59 sen, dari angka 30-an ke sekitar 31.4. Data dari pasar valuta asing menunjukkan volume transaksi di Taipei hanya sebesar 5.07 miliar dolar AS, menunjukkan likuiditas yang menurun secara signifikan.
**Tantangan kedua berasal dari dukungan sementara dolar AS**. Meski pasar telah mengantisipasi penurunan suku bunga Fed pada Desember, data minggu ini termasuk data ketenagakerjaan non-pertanian, inflasi, dan pernyataan terbuka Jerome Powell sebelum masa diam Fed, tetap mempengaruhi sentimen dana global. Sebelum data jelas, dolar AS mendapatkan dukungan tertentu, yang kemudian membatasi performa keseluruhan mata uang Asia.
**Tantangan ketiga terkait kekurangan pembelian jangka pendek**. Memasuki awal bulan, eksportir tidak terburu-buru menukar devisa mereka, sehingga tren jangka pendek TWD hampir sepenuhnya bergantung pada sentimen keluar masuk dana asing. Tanpa adanya pembelian nyata, nilai tukar cenderung melemah dan berfluktuasi mengikuti arus keluar dana asing.
Sebaliknya, performa TWD terhadap Won Korea juga tidak optimis, keduanya menghadapi tekanan dari dolar AS yang kuat dan penarikan dana asing secara bersamaan.
## Tiga Pengamatan Kunci untuk Masa Depan: 31.5 adalah Batas Perlindungan Jangka Pendek
Dalam memproyeksikan tren TWD ke depan, pelaku pasar umumnya fokus pada tiga variabel utama berikut.
**Arah aliran dana asing menentukan kenaikan atau penurunan**. Jika tekanan jual di pasar saham Taiwan berkurang dan dana asing mulai masuk, TWD berpeluang kembali menguat. Ini adalah faktor paling langsung untuk membalikkan keadaan.
**Efek pemimpin di antara mata uang Asia**. Jika Yen terus menguat karena ekspektasi kenaikan suku bunga, ini bisa memicu sentimen penguatan di beberapa mata uang Asia lainnya, tetapi TWD dan Won Korea tetap harus memperbaiki fundamental mereka sendiri agar bisa mengikuti secara efektif.
**31.5 adalah level psikologis jangka pendek**. Secara umum, pasar valuta memperkirakan TWD akan berfluktuasi di antara 31.3 dan 31.5, dengan 31.5 sebagai level support dan resistance penting. Jika melewati level ini ke bawah, tekanan depresiasi lebih lanjut mungkin akan terjadi.
## Bagaimana Strategi Investasi? Kerangka Tiga Tipe Investor
Menghadapi pola pasar valuta yang kompleks, investor harus menerapkan strategi berbeda sesuai karakter mereka.
**Investor yang memegang aset dolar AS** harus memantau pernyataan Jerome Powell dan data ekonomi, terutama indikator ketenagakerjaan dan inflasi. Jika ekspektasi penurunan suku bunga kembali meningkat akibat data, dolar bisa melemah, dan saat itu menyesuaikan posisi akan menjadi pilihan yang lebih rasional.
**Lembaga yang peka terhadap tren pasar negara berkembang** dapat memperhatikan peluang Yuan. Jika mengikuti analisis ANZ, mereka bisa menggunakan rekening valuta asing bank atau produk keuangan terkait untuk secara bertahap menempatkan posisi Yuan, guna menangkap potensi penguatan jangka menengah-panjang. Strategi ini cocok untuk investor yang memiliki ekspektasi penguatan Yuan dalam waktu menengah.
**Perusahaan ekspor-impor dan investor harian** harus memanfaatkan karakter fluktuasi interval TWD terhadap dolar AS. Saat mendekati 31.5, melakukan penukaran devisa saat harga rendah bisa menjadi momen yang baik untuk operasional ekspor-impor atau investasi jangka menengah, sekaligus mengunci posisi rendah dan menghindari risiko depresiasi lebih lanjut.
## Penutup: Pasar Valuta Selalu Menguji Kemampuan Manajemen Ekspektasi
Inti dari pasar valuta adalah "perdagangan berdasarkan ekspektasi". Sinyal kenaikan suku bunga saja sudah cukup membuat Yen melambung, dan arus keluar dana bisa membuat TWD sendirian yang melemah. Pandangan ke depan dari institusi sudah menyiapkan skenario penguatan Yuan tahun depan. Di era di mana polaritas mata uang Asia semakin nyata, investor dan perusahaan hanya bisa tetap waspada terhadap kebijakan bank sentral, perubahan aliran dana, dan fluktuasi data ekonomi yang halus agar tetap stabil di tengah gelombang pasar valuta global.