Menyebutkan posisi dolar AS dalam keuangan internasional, yang paling intuitif tercermin dari fluktuasi indeks dolar AS. Tapi banyak investor sebenarnya tidak paham: bagaimana sebenarnya komposisi indeks dolar itu? Mengapa sebuah “indeks” bisa mempengaruhi pasar saham, valuta asing, dan pasar komoditas global?
Sabar dulu, hari ini kita akan uraikan indikator yang tampak rumit ini.
Komponen Indeks Dolar AS: Bagaimana enam mata uang menentukan kekuatan dolar
Sebelum membahas indeks dolar (USDX atau DXY), mari kita pahami apa yang diikutinya. Singkatnya, indeks dolar adalah keranjang nilai tukar dolar terhadap mata uang utama.
Keranjang ini berisi enam mata uang, yang mewakili ekonomi utama dunia:
Mata Uang
Proporsi
Ekonomi yang Diwakili
Euro (EUR)
57.6%
19 negara Eropa
Yen (JPY)
13.6%
Jepang
Poundsterling (GBP)
11.9%
Inggris
Dolar Kanada (CAD)
9.1%
Kanada
Krona Swedia (SEK)
4.2%
Swedia
Franc Swiss (CHF)
3.6%
Swiss
Ringkasan singkat: Dalam komponen indeks dolar, Euro mendominasi, dengan bobot lebih dari setengah. Artinya, jika ekonomi Eropa atau kebijakan ECB bergerak, indeks dolar langsung bereaksi.
Mengapa hanya enam ini? Logika pemilihan komponen indeks dolar
Mungkin Anda bertanya: kenapa bukan mata uang China, India, atau pasar berkembang lainnya?
Ini ada latar belakang sejarah dan pertimbangan nyata:
Indeks dolar dibuat oleh New York Intercontinental Exchange (ICE) pada 1970-an, saat sistem keuangan dan perdagangan global didominasi negara maju. Enam negara (atau wilayah) ini mewakili inti ekonomi global saat itu. Meski seiring waktu, pasar berkembang makin penting, komposisi indeks ini tidak banyak berubah.
Jadi, indeks dolar lebih mencerminkan “sudut pandang Eropa-Amerika” tentang kekuatan dolar, bukan gambaran global secara keseluruhan. Makanya, Federal Reserve juga memperhatikan indikator lain—indeks perdagangan dolar yang mencakup lebih dari 20 mata uang, termasuk China, Taiwan, Korea, Meksiko, dan lain-lain.
Tapi bagi kebanyakan investor, komponen indeks dolar meskipun tidak lengkap, sudah cukup intuitif.
Saat indeks dolar berfluktuasi, siapa yang paling terpengaruh?
Ketika mata uang utama dalam indeks mengalami perubahan besar, pasar keuangan global pun ikut bergoyang.
Pergerakan Euro paling krusial
Karena Euro menyumbang 57.6%, kebijakan ECB dan data ekonomi zona Euro hampir bisa langsung menggerakkan indeks dolar. Contohnya, pada 2022, saat ECB mulai agresif menaikkan suku bunga, Euro menguat, langsung mendorong indeks dolar naik.
Yen sebagai indikator “sentimen risiko”
Yen sering dianggap sebagai mata uang safe haven. Saat risiko global meningkat dan investor panik, dana mengalir ke Yen, Yen menguat, dan ini biasanya mendorong indeks dolar naik. Sebaliknya, saat risiko mereda, Yen melemah, indeks dolar pun cenderung turun.
Pergerakan indeks dolar naik vs turun: aliran dana berbeda jauh
Indeks dolar naik = dolar menguat
Reaksi berantai:
Investor global membeli aset AS (obligasi, saham), dana kembali ke AS
Komoditas yang dihitung dalam dolar (minyak, emas) menjadi lebih mahal bagi pembeli internasional, permintaan turun
Ekonomi ekspor seperti Taiwan, Korea terganggu: barang jadi lebih mahal, penjualan menurun
Negara berkembang dengan utang dolar makin terbebani pembayaran utang
Indeks dolar turun = dolar melemah
Cerita berbalik:
Dana keluar dari AS, mencari aset berisiko dan imbal hasil lebih tinggi
Pasar negara berkembang dan Asia menarik dana masuk
Eksportir Taiwan bernafas lega, produk lebih kompetitif
Aset dolar berisiko mengalami kerugian nilai tukar
Empat aset global × indeks dolar: siapa yang ikut menari?
Emas: nasibnya berlawanan
Emas dan indeks dolar biasanya seperti “timbangan”. Saat dolar menguat, biaya membeli emas dalam dolar naik, permintaan turun, harga emas tertekan. Sebaliknya, saat dolar melemah, harga emas cenderung naik.
Namun, harga emas juga dipengaruhi geopolitik, inflasi, dan suku bunga riil, jadi jangan hanya bergantung pada indeks dolar saja.
Minyak: dolar kuat adalah batu besar di kepala
Minyak dihitung dalam dolar. Saat indeks dolar naik, daya beli menurun, permintaan melemah, harga minyak biasanya ikut turun.
Pasar saham AS: hubungan rumit, tidak sesederhana itu
Dolar menguat tidak selalu menguntungkan pasar saham AS. Kadang, dolar yang kuat berarti pendapatan ekspor berkurang saat dikonversi ke dolar, menekan laba perusahaan AS. Tapi di waktu lain, dolar menguat menandakan dana melimpah dan risiko yang sedang diambil, sehingga pasar saham bisa ikut naik.
Makanya, saat krisis global Maret 2020, pasar saham anjlok, tapi indeks dolar malah naik ke 103—pasar mencari perlindungan.
Pasar saham Taiwan & NTD: aliran dana adalah kunci
Logika sederhananya: indeks dolar turun → dana masuk Asia → pasar saham Taiwan berpotensi naik, NTD menguat. Sebaliknya juga berlaku.
Tapi, “logika sederhana” ini sering tidak berlaku di pasar keuangan. Kadang, optimisme global membuat indeks dolar, pasar saham AS, dan pasar Taiwan naik bersamaan; di saat lain, kejadian tak terduga bisa membuat semua aset jatuh bersamaan.
Siapa yang mengendalikan bobot komponen indeks dolar?
Bobot enam mata uang dalam indeks dolar bukan dibagi rata, melainkan dihitung berdasarkan ukuran ekonomi, volume perdagangan internasional, dan skala pasar modal masing-masing negara, menggunakan metode “rata-rata geometrik berbobot”.
Karena ekonomi zona Euro besar (19 negara) dan pasar modal Eropa maju, bobot Euro paling tinggi. Yen kedua, karena ekonomi Jepang besar dan likuiditas Yen tinggi, sering dipakai sebagai safe haven internasional.
Bobot ini tidak statis. Secara teori, jika pola perdagangan global berubah besar (misalnya pasar berkembang benar-benar menguasai ekonomi dunia), komposisi indeks dolar akan disesuaikan. Tapi untuk waktu dekat, Euro tetap akan mendominasi.
Indeks dolar vs Indeks perdagangan dolar: mana yang lebih nyata?
Selain indeks dolar (DXY), ada indikator lain yang disebut “Indeks perdagangan dolar”, yang sering dipantau oleh Federal Reserve.
Apa bedanya?
Indeks dolar (DXY): enam mata uang, nuansa Eropa kental, paling umum dan sering dilaporkan media.
Indeks perdagangan dolar: lebih dari 20 mata uang, termasuk China, Taiwan, Meksiko, Korea, Thailand, dan mitra dagang utama AS lainnya. Lebih mencerminkan kondisi global saat ini, dan lebih sering dipakai Fed dalam pengambilan kebijakan.
Bagi investor, indeks dolar sudah cukup. Tapi jika ingin memahami logika kebijakan Fed, indeks perdagangan lebih relevan.
Apa yang mempengaruhi indeks dolar? Empat pendorong utama
Kebijakan suku bunga Fed
Naikkan suku bunga → daya tarik dolar meningkat → indeks dolar naik. Turunkan suku bunga, sebaliknya. Setiap rapat Fed selalu penuh ketegangan karena ini.
Data ekonomi AS
Data ketenagakerjaan, CPI, GDP—kalau bagus, dolar menguat; kalau lemah, dolar tertekan.
Konflik geopolitik
Perang, krisis politik, saat terjadi, dana global mengalir ke “pelabuhan aman” dolar. Semakin kacau, semakin menguat, meski terdengar kontradiktif.
Pergerakan mata uang lain
Kebijakan ECB tiba-tiba berubah, data ekonomi Jepang mengecewakan, mata uang negara ini melemah, meski dolar tidak bergerak, indeks dolar otomatis naik.
Kesimpulan: logika keuangan global di balik komposisi indeks dolar
Indeks dolar pada dasarnya adalah “perbandingan kekuatan dolar terhadap mata uang negara maju lainnya”. Dibentuk dari enam mata uang, dengan Euro sebagai penguasa utama, sehingga mencerminkan sudut pandang Eropa-Amerika.
Bagi investor, memahami logika komposisi indeks dolar membantu Anda:
Mengapa berita Eropa paling berpengaruh terhadap dolar
Memprediksi aliran dana dan performa relatif pasar negara berkembang dan AS
Menemukan titik masuk yang lebih akurat dalam trading valuta asing
Melindungi aset dolar dari risiko nilai tukar
Entah Anda trading dolar, emas, atau mengikuti pergerakan pasar saham Taiwan, komponen indeks dolar dan volatilitasnya adalah indikator yang tidak boleh diabaikan. Kuncinya adalah memahami logikanya, bukan sekadar terpaku pada angka-angka di permukaan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Panduan Arah Aliran Dana Global: Komposisi Indeks Dolar AS dan Dampaknya yang Mendalam terhadap Pasar Investasi
Menyebutkan posisi dolar AS dalam keuangan internasional, yang paling intuitif tercermin dari fluktuasi indeks dolar AS. Tapi banyak investor sebenarnya tidak paham: bagaimana sebenarnya komposisi indeks dolar itu? Mengapa sebuah “indeks” bisa mempengaruhi pasar saham, valuta asing, dan pasar komoditas global?
Sabar dulu, hari ini kita akan uraikan indikator yang tampak rumit ini.
Komponen Indeks Dolar AS: Bagaimana enam mata uang menentukan kekuatan dolar
Sebelum membahas indeks dolar (USDX atau DXY), mari kita pahami apa yang diikutinya. Singkatnya, indeks dolar adalah keranjang nilai tukar dolar terhadap mata uang utama.
Keranjang ini berisi enam mata uang, yang mewakili ekonomi utama dunia:
Ringkasan singkat: Dalam komponen indeks dolar, Euro mendominasi, dengan bobot lebih dari setengah. Artinya, jika ekonomi Eropa atau kebijakan ECB bergerak, indeks dolar langsung bereaksi.
Mengapa hanya enam ini? Logika pemilihan komponen indeks dolar
Mungkin Anda bertanya: kenapa bukan mata uang China, India, atau pasar berkembang lainnya?
Ini ada latar belakang sejarah dan pertimbangan nyata:
Indeks dolar dibuat oleh New York Intercontinental Exchange (ICE) pada 1970-an, saat sistem keuangan dan perdagangan global didominasi negara maju. Enam negara (atau wilayah) ini mewakili inti ekonomi global saat itu. Meski seiring waktu, pasar berkembang makin penting, komposisi indeks ini tidak banyak berubah.
Jadi, indeks dolar lebih mencerminkan “sudut pandang Eropa-Amerika” tentang kekuatan dolar, bukan gambaran global secara keseluruhan. Makanya, Federal Reserve juga memperhatikan indikator lain—indeks perdagangan dolar yang mencakup lebih dari 20 mata uang, termasuk China, Taiwan, Korea, Meksiko, dan lain-lain.
Tapi bagi kebanyakan investor, komponen indeks dolar meskipun tidak lengkap, sudah cukup intuitif.
Saat indeks dolar berfluktuasi, siapa yang paling terpengaruh?
Ketika mata uang utama dalam indeks mengalami perubahan besar, pasar keuangan global pun ikut bergoyang.
Pergerakan Euro paling krusial
Karena Euro menyumbang 57.6%, kebijakan ECB dan data ekonomi zona Euro hampir bisa langsung menggerakkan indeks dolar. Contohnya, pada 2022, saat ECB mulai agresif menaikkan suku bunga, Euro menguat, langsung mendorong indeks dolar naik.
Yen sebagai indikator “sentimen risiko”
Yen sering dianggap sebagai mata uang safe haven. Saat risiko global meningkat dan investor panik, dana mengalir ke Yen, Yen menguat, dan ini biasanya mendorong indeks dolar naik. Sebaliknya, saat risiko mereda, Yen melemah, indeks dolar pun cenderung turun.
Pergerakan indeks dolar naik vs turun: aliran dana berbeda jauh
Indeks dolar naik = dolar menguat
Reaksi berantai:
Indeks dolar turun = dolar melemah
Cerita berbalik:
Empat aset global × indeks dolar: siapa yang ikut menari?
Emas: nasibnya berlawanan
Emas dan indeks dolar biasanya seperti “timbangan”. Saat dolar menguat, biaya membeli emas dalam dolar naik, permintaan turun, harga emas tertekan. Sebaliknya, saat dolar melemah, harga emas cenderung naik.
Namun, harga emas juga dipengaruhi geopolitik, inflasi, dan suku bunga riil, jadi jangan hanya bergantung pada indeks dolar saja.
Minyak: dolar kuat adalah batu besar di kepala
Minyak dihitung dalam dolar. Saat indeks dolar naik, daya beli menurun, permintaan melemah, harga minyak biasanya ikut turun.
Pasar saham AS: hubungan rumit, tidak sesederhana itu
Dolar menguat tidak selalu menguntungkan pasar saham AS. Kadang, dolar yang kuat berarti pendapatan ekspor berkurang saat dikonversi ke dolar, menekan laba perusahaan AS. Tapi di waktu lain, dolar menguat menandakan dana melimpah dan risiko yang sedang diambil, sehingga pasar saham bisa ikut naik.
Makanya, saat krisis global Maret 2020, pasar saham anjlok, tapi indeks dolar malah naik ke 103—pasar mencari perlindungan.
Pasar saham Taiwan & NTD: aliran dana adalah kunci
Logika sederhananya: indeks dolar turun → dana masuk Asia → pasar saham Taiwan berpotensi naik, NTD menguat. Sebaliknya juga berlaku.
Tapi, “logika sederhana” ini sering tidak berlaku di pasar keuangan. Kadang, optimisme global membuat indeks dolar, pasar saham AS, dan pasar Taiwan naik bersamaan; di saat lain, kejadian tak terduga bisa membuat semua aset jatuh bersamaan.
Siapa yang mengendalikan bobot komponen indeks dolar?
Bobot enam mata uang dalam indeks dolar bukan dibagi rata, melainkan dihitung berdasarkan ukuran ekonomi, volume perdagangan internasional, dan skala pasar modal masing-masing negara, menggunakan metode “rata-rata geometrik berbobot”.
Karena ekonomi zona Euro besar (19 negara) dan pasar modal Eropa maju, bobot Euro paling tinggi. Yen kedua, karena ekonomi Jepang besar dan likuiditas Yen tinggi, sering dipakai sebagai safe haven internasional.
Bobot ini tidak statis. Secara teori, jika pola perdagangan global berubah besar (misalnya pasar berkembang benar-benar menguasai ekonomi dunia), komposisi indeks dolar akan disesuaikan. Tapi untuk waktu dekat, Euro tetap akan mendominasi.
Indeks dolar vs Indeks perdagangan dolar: mana yang lebih nyata?
Selain indeks dolar (DXY), ada indikator lain yang disebut “Indeks perdagangan dolar”, yang sering dipantau oleh Federal Reserve.
Apa bedanya?
Indeks dolar (DXY): enam mata uang, nuansa Eropa kental, paling umum dan sering dilaporkan media.
Indeks perdagangan dolar: lebih dari 20 mata uang, termasuk China, Taiwan, Meksiko, Korea, Thailand, dan mitra dagang utama AS lainnya. Lebih mencerminkan kondisi global saat ini, dan lebih sering dipakai Fed dalam pengambilan kebijakan.
Bagi investor, indeks dolar sudah cukup. Tapi jika ingin memahami logika kebijakan Fed, indeks perdagangan lebih relevan.
Apa yang mempengaruhi indeks dolar? Empat pendorong utama
Kebijakan suku bunga Fed
Naikkan suku bunga → daya tarik dolar meningkat → indeks dolar naik. Turunkan suku bunga, sebaliknya. Setiap rapat Fed selalu penuh ketegangan karena ini.
Data ekonomi AS
Data ketenagakerjaan, CPI, GDP—kalau bagus, dolar menguat; kalau lemah, dolar tertekan.
Konflik geopolitik
Perang, krisis politik, saat terjadi, dana global mengalir ke “pelabuhan aman” dolar. Semakin kacau, semakin menguat, meski terdengar kontradiktif.
Pergerakan mata uang lain
Kebijakan ECB tiba-tiba berubah, data ekonomi Jepang mengecewakan, mata uang negara ini melemah, meski dolar tidak bergerak, indeks dolar otomatis naik.
Kesimpulan: logika keuangan global di balik komposisi indeks dolar
Indeks dolar pada dasarnya adalah “perbandingan kekuatan dolar terhadap mata uang negara maju lainnya”. Dibentuk dari enam mata uang, dengan Euro sebagai penguasa utama, sehingga mencerminkan sudut pandang Eropa-Amerika.
Bagi investor, memahami logika komposisi indeks dolar membantu Anda:
Entah Anda trading dolar, emas, atau mengikuti pergerakan pasar saham Taiwan, komponen indeks dolar dan volatilitasnya adalah indikator yang tidak boleh diabaikan. Kuncinya adalah memahami logikanya, bukan sekadar terpaku pada angka-angka di permukaan.