Jika kamu baru masuk ke pasar saham, kamu akan segera mendengar satu kata—**本益比** (PE). Penasihat investasi seharian menyebut indikator ini, mengatakan berapa PE suatu perusahaan, berapa harga saham yang seharusnya. Sekilas terdengar misterius, tapi sebenarnya menguasainya tidak begitu rumit.
**Inti dari 本益比 sangat sederhana: Memberitahu kamu, dengan harga saham saat ini, berapa tahun diperlukan untuk menutup biaya melalui laba perusahaan.** Dengan kata lain, ini adalah ukuran untuk menilai apakah saham yang kamu beli "mahal" atau "murah" saat ini.
## PE dan EPS: Pasangan Tak Terpisahkan
Untuk memahami 本益比, kamu harus terlebih dahulu mengenal **Laba per Saham (EPS)**. Kedua indikator ini seperti kembar identik, satu mewakili kemampuan perusahaan menghasilkan uang, satu lagi mencerminkan kelayakan harga saham.
Cara menghitung 本益比 sangat sederhana:
**本益比 = Harga Saham ÷ EPS**
Atau dengan cara lain:
**本益比 = Kapitalisasi Pasar ÷ Laba Bersih**
Contohnya, misalnya sebuah perusahaan saat ini dihargai 100 rupiah per saham, tahun lalu laba per saham adalah 5 rupiah, maka PE-nya adalah 100 ÷ 5 = 20 kali. Ini berarti, dengan kecepatan laba saat ini, kamu membutuhkan 20 tahun untuk mendapatkan kembali uang yang diinvestasikan di saham tersebut.
## Tiga Jenis 本益比, Investor Pemula Harus Pahami
Ada jebakan di sini: **PE dari perusahaan yang sama, dihitung dengan EPS yang berbeda, bisa berbeda pula.**
**1. Rasio PE Statis (PE Historis)**
Ini menggunakan **EPS dari tahun lalu**, rumus paling sederhana:
**PE = Harga Saham ÷ EPS Tahunan**
Karakteristiknya stabil tapi tertinggal. Selama laporan tahunan terbaru belum keluar, angka ini tidak berubah, yang berubah hanyalah harga sahamnya.
**2. Rasio PE Berjalan (TTM)**
Ini versi yang diperbaiki, menggunakan **jumlah EPS dari empat kuartal terakhir** agar datanya lebih segar:
**PE (TTM) = Harga Saham ÷ Jumlah EPS 4 Kuartal Terakhir**
Metode ini mengatasi masalah keterlambatan PE statis, tapi tetap tidak bisa memprediksi masa depan.
**3. Rasio PE Dinamis (Perkiraan PE)**
Ini yang paling imajinatif, menggunakan **perkiraan EPS masa depan dari lembaga analisis**:
**PE = Harga Saham ÷ Perkiraan EPS Tahunan**
Terdengar indah, tapi ada masalah besar—berbagai lembaga memiliki perkiraan yang berbeda-beda, ada yang optimis, ada yang pesimis, akurasi sebenarnya diragukan. Banyak investor mengalami kerugian karena percaya pada data perkiraan ini.
## Berapa PE yang dianggap "Murah"? Masalah ini Lebih Rumit dari yang Kamu Bayangkan
Setelah mendapatkan angka PE sebuah perusahaan, pertanyaan berikutnya adalah: **Apakah PE ini tinggi atau rendah?**
### Perbandingan antar industri adalah metode paling praktis
Perbedaan PE antar industri sangat besar. Saham teknologi biasanya PE sangat tinggi (karena potensi pertumbuhan besar), industri manufaktur tradisional biasanya lebih rendah. Kamu tidak bisa membandingkan PE perusahaan teknologi dengan perusahaan pelayaran secara langsung, itu tidak ada artinya.
**Cara paling andal adalah mencari perusahaan seindustri dan sejenis, melihat berapa PE mereka, lalu menilai PE perusahaan target berada di level apa.**
### Melihat tren historis secara vertikal
Bandingkan PE saat ini dengan tren PE perusahaan selama beberapa tahun terakhir, juga bisa memberi petunjuk. Jika PE saat ini jauh di bawah rata-rata 5 tahun terakhir, mungkin saham ini undervalued; sebaliknya, bisa jadi overvalued.
**Tapi hati-hati:** PE rendah secara historis bisa berarti perusahaan sedang mengalami masalah, bukan berarti murah. Underestimasi dan kemunduran kadang hanya berbeda satu garis saja.
## Grafik Sungai PE: Melihat Harga Saham Secara Visual Apakah Wajar
Ingin menilai harga saham secara lebih intuitif? **Grafik Sungai PE** adalah alat yang bagus. Grafik ini menggambar 5-6 garis di atas grafik candlestick, masing-masing mewakili "harga wajar" di berbagai tingkat PE.
Rumusnya: **Harga Saham = EPS × PE**
Garis paling atas dihitung dengan PE tertinggi dalam sejarah, garis paling bawah dengan PE terendah. Jika harga saham saat ini berada di bagian atas kanal ini, kemungkinan overvalued; di bagian bawah, mungkin undervalued.
Ketika harga saham turun ke "sungai" bagian bawah, biasanya menarik perhatian pemburu diskon. Tapi **jangan terbuai oleh alat ini**—meskipun indikator teknikal menunjukkan undervalued, bukan berarti harga pasti akan naik.
## Semakin Rendah PE Semakin Baik? Jangan Berangan-angan
Ini adalah kesalahpahaman yang paling umum. **PE rendah tidak selalu berarti untung, PE tinggi tidak selalu berarti rugi.**
Beberapa perusahaan PE-nya tinggi karena pasar sangat optimis terhadap prospek pertumbuhan mereka, bersedia membayar premi untuk "masa depan". Banyak unicorn teknologi yang seperti ini, PE-nya tinggi tapi harga saham tetap naik.
Beberapa perusahaan PE-nya rendah karena:
- Perusahaan sedang mengalami kesulitan, laba masa depan mungkin terus menurun - Industri sedang dalam masa resesi, siklus rendah - Pasar tidak percaya pada prospek perusahaan
Jadi, **jangan terlalu percaya pada angka PE saja, pahami apa yang ada di balik angka tersebut.**
## Tiga Kelemahan Fatal dari 本益比
### 1. Mengabaikan masalah utang
PE hanya melihat nilai ekuitas, tidak mempertimbangkan utang perusahaan. Dua perusahaan bisa punya PE sama, tapi satu dikelola dengan dana sendiri, satu lagi penuh utang, risikonya sangat berbeda. Saat ekonomi melambat atau suku bunga naik, perusahaan berutang besar akan lebih tertekan.
### 2. Sulit menentukan "tinggi" dan "rendah" secara pasti
Ini bukan masalah matematika sederhana. PE tinggi bisa karena laba yang rendah akibat kesulitan jangka pendek, padahal perusahaan sehat; bisa juga karena pasar sangat optimis terhadap pertumbuhan jangka panjang; atau bisa juga karena hype berlebihan. **Perlu analisis kontekstual untuk menilai.**
### 3. Tidak berguna untuk perusahaan yang rugi
Perusahaan startup, biotech, dan lain-lain yang tidak menghasilkan laba, EPS-nya negatif atau nol, sehingga PE tidak bisa dihitung. Dalam kasus ini, indikator lain seperti **rasio harga terhadap nilai buku (PB)** atau **rasio harga terhadap pendapatan (PS)** harus digunakan.
## EPS, PE, PB, PS: Empat Indikator yang Punya Fungsi
| Indikator | Pengertian | Rumus | Kapan Digunakan | |------------|------------|--------|----------------| | EPS | Laba per saham | Laba bersih ÷ jumlah saham | Mengukur kemampuan menghasilkan laba perusahaan | | PE (本益比) | Rasio harga terhadap EPS | Harga saham ÷ EPS atau Kapitalisasi pasar ÷ laba bersih | Perusahaan matang dan stabil laba | | PB | Rasio harga terhadap nilai buku | Harga saham ÷ nilai buku per saham | Industri siklik, perusahaan berbasis aset | | PS | Rasio harga terhadap pendapatan | Harga saham ÷ pendapatan per saham | Perusahaan yang belum profit atau rugi |
## Ringkasan Singkat
**PE adalah alat cepat untuk menilai valuasi saham, tapi bukan satu-satunya indikator.** Menggunakannya untuk menyaring saham yang jelas overvalued atau undervalued sangat membantu, tapi untuk pengambilan keputusan investasi yang matang, perlu memperhatikan fundamental perusahaan, potensi pertumbuhan, prospek industri, dan faktor lain. Gunakan PE sebagai alat, bukan sebagai kepercayaan mutlak.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
##炒股必知:本益比(PE)究竟在说什么?
Jika kamu baru masuk ke pasar saham, kamu akan segera mendengar satu kata—**本益比** (PE). Penasihat investasi seharian menyebut indikator ini, mengatakan berapa PE suatu perusahaan, berapa harga saham yang seharusnya. Sekilas terdengar misterius, tapi sebenarnya menguasainya tidak begitu rumit.
**Inti dari 本益比 sangat sederhana: Memberitahu kamu, dengan harga saham saat ini, berapa tahun diperlukan untuk menutup biaya melalui laba perusahaan.** Dengan kata lain, ini adalah ukuran untuk menilai apakah saham yang kamu beli "mahal" atau "murah" saat ini.
## PE dan EPS: Pasangan Tak Terpisahkan
Untuk memahami 本益比, kamu harus terlebih dahulu mengenal **Laba per Saham (EPS)**. Kedua indikator ini seperti kembar identik, satu mewakili kemampuan perusahaan menghasilkan uang, satu lagi mencerminkan kelayakan harga saham.
Cara menghitung 本益比 sangat sederhana:
**本益比 = Harga Saham ÷ EPS**
Atau dengan cara lain:
**本益比 = Kapitalisasi Pasar ÷ Laba Bersih**
Contohnya, misalnya sebuah perusahaan saat ini dihargai 100 rupiah per saham, tahun lalu laba per saham adalah 5 rupiah, maka PE-nya adalah 100 ÷ 5 = 20 kali. Ini berarti, dengan kecepatan laba saat ini, kamu membutuhkan 20 tahun untuk mendapatkan kembali uang yang diinvestasikan di saham tersebut.
## Tiga Jenis 本益比, Investor Pemula Harus Pahami
Ada jebakan di sini: **PE dari perusahaan yang sama, dihitung dengan EPS yang berbeda, bisa berbeda pula.**
**1. Rasio PE Statis (PE Historis)**
Ini menggunakan **EPS dari tahun lalu**, rumus paling sederhana:
**PE = Harga Saham ÷ EPS Tahunan**
Karakteristiknya stabil tapi tertinggal. Selama laporan tahunan terbaru belum keluar, angka ini tidak berubah, yang berubah hanyalah harga sahamnya.
**2. Rasio PE Berjalan (TTM)**
Ini versi yang diperbaiki, menggunakan **jumlah EPS dari empat kuartal terakhir** agar datanya lebih segar:
**PE (TTM) = Harga Saham ÷ Jumlah EPS 4 Kuartal Terakhir**
Metode ini mengatasi masalah keterlambatan PE statis, tapi tetap tidak bisa memprediksi masa depan.
**3. Rasio PE Dinamis (Perkiraan PE)**
Ini yang paling imajinatif, menggunakan **perkiraan EPS masa depan dari lembaga analisis**:
**PE = Harga Saham ÷ Perkiraan EPS Tahunan**
Terdengar indah, tapi ada masalah besar—berbagai lembaga memiliki perkiraan yang berbeda-beda, ada yang optimis, ada yang pesimis, akurasi sebenarnya diragukan. Banyak investor mengalami kerugian karena percaya pada data perkiraan ini.
## Berapa PE yang dianggap "Murah"? Masalah ini Lebih Rumit dari yang Kamu Bayangkan
Setelah mendapatkan angka PE sebuah perusahaan, pertanyaan berikutnya adalah: **Apakah PE ini tinggi atau rendah?**
### Perbandingan antar industri adalah metode paling praktis
Perbedaan PE antar industri sangat besar. Saham teknologi biasanya PE sangat tinggi (karena potensi pertumbuhan besar), industri manufaktur tradisional biasanya lebih rendah. Kamu tidak bisa membandingkan PE perusahaan teknologi dengan perusahaan pelayaran secara langsung, itu tidak ada artinya.
**Cara paling andal adalah mencari perusahaan seindustri dan sejenis, melihat berapa PE mereka, lalu menilai PE perusahaan target berada di level apa.**
### Melihat tren historis secara vertikal
Bandingkan PE saat ini dengan tren PE perusahaan selama beberapa tahun terakhir, juga bisa memberi petunjuk. Jika PE saat ini jauh di bawah rata-rata 5 tahun terakhir, mungkin saham ini undervalued; sebaliknya, bisa jadi overvalued.
**Tapi hati-hati:** PE rendah secara historis bisa berarti perusahaan sedang mengalami masalah, bukan berarti murah. Underestimasi dan kemunduran kadang hanya berbeda satu garis saja.
## Grafik Sungai PE: Melihat Harga Saham Secara Visual Apakah Wajar
Ingin menilai harga saham secara lebih intuitif? **Grafik Sungai PE** adalah alat yang bagus. Grafik ini menggambar 5-6 garis di atas grafik candlestick, masing-masing mewakili "harga wajar" di berbagai tingkat PE.
Rumusnya: **Harga Saham = EPS × PE**
Garis paling atas dihitung dengan PE tertinggi dalam sejarah, garis paling bawah dengan PE terendah. Jika harga saham saat ini berada di bagian atas kanal ini, kemungkinan overvalued; di bagian bawah, mungkin undervalued.
Ketika harga saham turun ke "sungai" bagian bawah, biasanya menarik perhatian pemburu diskon. Tapi **jangan terbuai oleh alat ini**—meskipun indikator teknikal menunjukkan undervalued, bukan berarti harga pasti akan naik.
## Semakin Rendah PE Semakin Baik? Jangan Berangan-angan
Ini adalah kesalahpahaman yang paling umum. **PE rendah tidak selalu berarti untung, PE tinggi tidak selalu berarti rugi.**
Beberapa perusahaan PE-nya tinggi karena pasar sangat optimis terhadap prospek pertumbuhan mereka, bersedia membayar premi untuk "masa depan". Banyak unicorn teknologi yang seperti ini, PE-nya tinggi tapi harga saham tetap naik.
Beberapa perusahaan PE-nya rendah karena:
- Perusahaan sedang mengalami kesulitan, laba masa depan mungkin terus menurun
- Industri sedang dalam masa resesi, siklus rendah
- Pasar tidak percaya pada prospek perusahaan
Jadi, **jangan terlalu percaya pada angka PE saja, pahami apa yang ada di balik angka tersebut.**
## Tiga Kelemahan Fatal dari 本益比
### 1. Mengabaikan masalah utang
PE hanya melihat nilai ekuitas, tidak mempertimbangkan utang perusahaan. Dua perusahaan bisa punya PE sama, tapi satu dikelola dengan dana sendiri, satu lagi penuh utang, risikonya sangat berbeda. Saat ekonomi melambat atau suku bunga naik, perusahaan berutang besar akan lebih tertekan.
### 2. Sulit menentukan "tinggi" dan "rendah" secara pasti
Ini bukan masalah matematika sederhana. PE tinggi bisa karena laba yang rendah akibat kesulitan jangka pendek, padahal perusahaan sehat; bisa juga karena pasar sangat optimis terhadap pertumbuhan jangka panjang; atau bisa juga karena hype berlebihan. **Perlu analisis kontekstual untuk menilai.**
### 3. Tidak berguna untuk perusahaan yang rugi
Perusahaan startup, biotech, dan lain-lain yang tidak menghasilkan laba, EPS-nya negatif atau nol, sehingga PE tidak bisa dihitung. Dalam kasus ini, indikator lain seperti **rasio harga terhadap nilai buku (PB)** atau **rasio harga terhadap pendapatan (PS)** harus digunakan.
## EPS, PE, PB, PS: Empat Indikator yang Punya Fungsi
| Indikator | Pengertian | Rumus | Kapan Digunakan |
|------------|------------|--------|----------------|
| EPS | Laba per saham | Laba bersih ÷ jumlah saham | Mengukur kemampuan menghasilkan laba perusahaan |
| PE (本益比) | Rasio harga terhadap EPS | Harga saham ÷ EPS atau Kapitalisasi pasar ÷ laba bersih | Perusahaan matang dan stabil laba |
| PB | Rasio harga terhadap nilai buku | Harga saham ÷ nilai buku per saham | Industri siklik, perusahaan berbasis aset |
| PS | Rasio harga terhadap pendapatan | Harga saham ÷ pendapatan per saham | Perusahaan yang belum profit atau rugi |
## Ringkasan Singkat
**PE adalah alat cepat untuk menilai valuasi saham, tapi bukan satu-satunya indikator.** Menggunakannya untuk menyaring saham yang jelas overvalued atau undervalued sangat membantu, tapi untuk pengambilan keputusan investasi yang matang, perlu memperhatikan fundamental perusahaan, potensi pertumbuhan, prospek industri, dan faktor lain. Gunakan PE sebagai alat, bukan sebagai kepercayaan mutlak.