Banyak orang bingung antara Market Price (harga pasar) dan Market Value (nilai pasar). Mereka mengira keduanya sama, tetapi sebenarnya kedua istilah ini memiliki arti yang sangat berbeda, dan memahami perbedaan ini akan sangat membantu pengambilan keputusan investasi Anda menjadi lebih baik.
Pengertian yang Perlu Diketahui Sebelum
Market Price (harga pasar) adalah harga yang terbentuk dari tawar-menawar antara pembeli dan penjual dalam periode tertentu. Jika sisi pembeli lebih banyak, harga akan naik. Jika sisi penjual lebih banyak, harga akan turun. Harga ini berubah setiap detik, setiap menit, sesuai suasana pasar.
Market Value (nilai pasar) adalah penilaian terhadap berapa nilai sebenarnya perusahaan tersebut saat ini. Dihitung berdasarkan rumus:
Nilai pasar = Harga saham saat ini × Jumlah saham beredar total
Contohnya, perusahaan AAA memiliki 300 juta saham, harga saham saat ini 1,50 Baht, maka Market Value dari AAA adalah 450 juta Baht.
Market Price Berubah Setiap Saat, Tapi Market Value Lebih Stabil
Perbedaan utama adalah jangka waktu. Market Price tidak berhenti bergerak, naik turun mengikuti permainan pull back dan push up pasar. Misalnya, Apple membeli saham seharga 150 dolar di pagi hari, bisa menjadi 148 dolar di sore hari.
Sedangkan Market Value lebih stabil. Investor menggunakannya untuk analisis jangka panjang, melihat seberapa berharga perusahaan tersebut sebenarnya dalam 1-3 tahun ke depan, bukan hari ini atau besok.
Siapa yang Berminat Pada Apa?
Trader jangka pendek (Day Traders) fokus pada Market Price sepanjang hari, berusaha menangkap momen beli rendah dan jual tinggi untuk keuntungan cepat.
Investor jangka panjang (Value Investors) bersikap tenang, lebih memandang Market Value. Mereka bertanya pada diri sendiri: “Apakah harga perusahaan ini mahal atau murah?” “Dari nilai sebenarnya, apakah saya mendapatkan harga yang baik?”
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Market Value
Meskipun Market Value lebih stabil, ia tidak akan diam saja. Hal-hal berikut ini bisa mengubahnya:
Kinerja perusahaan - Jika perusahaan meningkatkan laba, penjualan meningkat, Market Value akan naik.
Kondisi ekonomi - Jika ekonomi negara baik, pelanggan punya lebih banyak uang, perusahaan bisa menjual lebih banyak.
Kepercayaan dan kepemimpinan - Manajemen yang memiliki visi akan membuat investor percaya pada masa depan.
Kualitas produk dan layanan - Pelanggan puas, penjualan pasti meningkat.
Kemampuan membayar utang - Jika perusahaan punya kas cukup dan utang tidak banyak, investor akan lebih tenang.
Market Value Bisa Ditampilkan Dalam Berapa Bentuk?
Jenis 1: Market Value Perusahaan
Digunakan untuk perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di pasar modal, dihitung dari: seluruh saham yang beredar × harga penutupan. Angka ini menunjukkan “pasar menilai perusahaan ini bernilai berapa rupiah.”
Jenis 2: Market Value Aset
Untuk aset yang tidak diperdagangkan di pasar modal, seperti properti atau dokumen hak lainnya, harus menggunakan metode penilaian khusus. Biasanya memerlukan penilaian dari ahli agar nilainya mendekati kenyataan.
Market Cap Juga Berkaitan
Market Capitalization (nilai kapitalisasi pasar) atau disebut juga Market Cap adalah total nilai dari saham yang beredar dari perusahaan. Angka ini menunjukkan berapa nilai yang diperkirakan pasar terhadap keseluruhan perusahaan.
Contohnya, Apple Inc. pada akhir tahun 2023 memiliki Market Cap hingga 3 triliun dolar AS. Angka ini menunjukkan ukuran dan potensi perusahaan.
Market Value dan Book Value: Ayah dan Anak
Book Value (nilai buku) adalah aset bersih, dihitung dari rumus:
Nilai buku = Total aset - Total utang
Contohnya, perusahaan BBB memiliki aset 500 juta dan utang 250 juta, maka Book Value = 250 juta Baht. Angka ini menunjukkan berapa yang akan diterima pemilik saham jika perusahaan dilikuidasi dan aset dijual untuk melunasi utang.
Sedangkan Market Value diukur dari pandangan pasar, melihat ke depan. Kadang Market Value jauh lebih tinggi dari Book Value karena pasar melihat potensi pertumbuhan perusahaan di masa depan.
Kesimpulan:
Market Value: cepat, menyesuaikan kondisi pasar, digunakan investor untuk menilai peluang.
Book Value: kasar, berdasarkan dokumen akuntansi, digunakan untuk menilai risiko.
Kekurangan Mengandalkan Market Value Saja
Naik turun mengikuti tren - Harga saham berubah, Market Value mengikuti, kadang naik turun tanpa kaitan dengan kinerja nyata perusahaan.
Tidak mencakup semuanya - Market Value dihitung dari harga saham, bisa melewatkan detail penting seperti laba bersih sebenarnya, struktur biaya, atau kualitas manajemen.
Beberapa perusahaan tidak ada Market Value-nya - Perusahaan yang tidak diperdagangkan di pasar modal tidak punya cara mudah menilai Market Value.
Pasar tidak selalu seimbang - Kadang pasar terlalu optimis atau pesimis, misalnya saat gelembung dot-com, pasar memberi harga yang tidak sesuai dengan nilai sebenarnya.
Kunci Penting bagi Investor
Jika ingin menggunakan Market Value untuk analisis sekuritas, kombinasikan dengan indikator lain seperti P/E ratio, ROE, atau intuisi tentang perusahaan. Jangan hanya bergantung pada satu angka.
Market Value memberi gambaran apa yang dipikirkan pasar, tetapi tugas investor adalah “berpikir berbeda” dan “berpikir lebih dalam” selalu.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Market Price tidak sama dengan Market Value: investor harus mengetahui perbedaan ini
Banyak orang bingung antara Market Price (harga pasar) dan Market Value (nilai pasar). Mereka mengira keduanya sama, tetapi sebenarnya kedua istilah ini memiliki arti yang sangat berbeda, dan memahami perbedaan ini akan sangat membantu pengambilan keputusan investasi Anda menjadi lebih baik.
Pengertian yang Perlu Diketahui Sebelum
Market Price (harga pasar) adalah harga yang terbentuk dari tawar-menawar antara pembeli dan penjual dalam periode tertentu. Jika sisi pembeli lebih banyak, harga akan naik. Jika sisi penjual lebih banyak, harga akan turun. Harga ini berubah setiap detik, setiap menit, sesuai suasana pasar.
Market Value (nilai pasar) adalah penilaian terhadap berapa nilai sebenarnya perusahaan tersebut saat ini. Dihitung berdasarkan rumus:
Nilai pasar = Harga saham saat ini × Jumlah saham beredar total
Contohnya, perusahaan AAA memiliki 300 juta saham, harga saham saat ini 1,50 Baht, maka Market Value dari AAA adalah 450 juta Baht.
Market Price Berubah Setiap Saat, Tapi Market Value Lebih Stabil
Perbedaan utama adalah jangka waktu. Market Price tidak berhenti bergerak, naik turun mengikuti permainan pull back dan push up pasar. Misalnya, Apple membeli saham seharga 150 dolar di pagi hari, bisa menjadi 148 dolar di sore hari.
Sedangkan Market Value lebih stabil. Investor menggunakannya untuk analisis jangka panjang, melihat seberapa berharga perusahaan tersebut sebenarnya dalam 1-3 tahun ke depan, bukan hari ini atau besok.
Siapa yang Berminat Pada Apa?
Trader jangka pendek (Day Traders) fokus pada Market Price sepanjang hari, berusaha menangkap momen beli rendah dan jual tinggi untuk keuntungan cepat.
Investor jangka panjang (Value Investors) bersikap tenang, lebih memandang Market Value. Mereka bertanya pada diri sendiri: “Apakah harga perusahaan ini mahal atau murah?” “Dari nilai sebenarnya, apakah saya mendapatkan harga yang baik?”
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Market Value
Meskipun Market Value lebih stabil, ia tidak akan diam saja. Hal-hal berikut ini bisa mengubahnya:
Market Value Bisa Ditampilkan Dalam Berapa Bentuk?
Jenis 1: Market Value Perusahaan
Digunakan untuk perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di pasar modal, dihitung dari: seluruh saham yang beredar × harga penutupan. Angka ini menunjukkan “pasar menilai perusahaan ini bernilai berapa rupiah.”
Jenis 2: Market Value Aset
Untuk aset yang tidak diperdagangkan di pasar modal, seperti properti atau dokumen hak lainnya, harus menggunakan metode penilaian khusus. Biasanya memerlukan penilaian dari ahli agar nilainya mendekati kenyataan.
Market Cap Juga Berkaitan
Market Capitalization (nilai kapitalisasi pasar) atau disebut juga Market Cap adalah total nilai dari saham yang beredar dari perusahaan. Angka ini menunjukkan berapa nilai yang diperkirakan pasar terhadap keseluruhan perusahaan.
Contohnya, Apple Inc. pada akhir tahun 2023 memiliki Market Cap hingga 3 triliun dolar AS. Angka ini menunjukkan ukuran dan potensi perusahaan.
Market Value dan Book Value: Ayah dan Anak
Book Value (nilai buku) adalah aset bersih, dihitung dari rumus:
Nilai buku = Total aset - Total utang
Contohnya, perusahaan BBB memiliki aset 500 juta dan utang 250 juta, maka Book Value = 250 juta Baht. Angka ini menunjukkan berapa yang akan diterima pemilik saham jika perusahaan dilikuidasi dan aset dijual untuk melunasi utang.
Sedangkan Market Value diukur dari pandangan pasar, melihat ke depan. Kadang Market Value jauh lebih tinggi dari Book Value karena pasar melihat potensi pertumbuhan perusahaan di masa depan.
Kesimpulan:
Kekurangan Mengandalkan Market Value Saja
Kunci Penting bagi Investor
Jika ingin menggunakan Market Value untuk analisis sekuritas, kombinasikan dengan indikator lain seperti P/E ratio, ROE, atau intuisi tentang perusahaan. Jangan hanya bergantung pada satu angka.
Market Value memberi gambaran apa yang dipikirkan pasar, tetapi tugas investor adalah “berpikir berbeda” dan “berpikir lebih dalam” selalu.