Potensi besar pasangan mata uang Euro/Yen Jepang: Mengapa para trader semua memperhatikan pasangan mata uang ini?

Dalam pasar valuta asing, prediksi tren euro sering kali fokus pada langsung dolar AS, tetapi trader yang berpengalaman sejak lama mengamati cross pair EUR/JPY. Mengapa? Karena peluang trading yang ditawarkan jauh lebih kaya daripada langsung.

Mengapa EUR/JPY Menjadi Perhatian

EUR/JPY adalah salah satu pasangan mata uang cross yen dengan volume transaksi tertinggi, dengan volatilitas yang biasanya lebih besar, sehingga lebih mudah menghasilkan keuntungan berlebih.

Sebagai contoh, kenaikan suku bunga Bank Sentral Eropa pada Maret 2023, setelah pengumuman kenaikan 0.5%, mengejutkan pasar dengan sikap hawkish. Euro memang menguat, tetapi karena suku bunga AS tetap lebih tinggi dari zona euro, kenaikan EURUSD terbatas. Sebaliknya, EUR/JPY berbeda — karena Jepang masih menjalankan kebijakan suku bunga nol, ditambah dorongan dari spread trading, setelah keputusan tersebut EUR/JPY naik 1.1% dalam waktu 4 jam saja, lebih dari 8 kali lipat kenaikan langsung.

Inilah daya tarik dari cross pair.

Faktor Utama Penggerak Prediksi Tren Euro 2022

Pergerakan EUR/JPY di masa depan akan dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:

Faktor Ekonomi: GDP zona euro, tingkat inflasi, data pengangguran akan langsung mempengaruhi arah kebijakan Bank Sentral Eropa. Jika data zona euro terus membaik sementara ekonomi Jepang stagnan, euro akan relatif menguat, mendorong EUR/JPY melonjak.

Kebijakan Moneter: Ini adalah penggerak utama. ECB cenderung hawkish dalam menaikkan suku bunga, sementara Bank Jepang mempertahankan kebijakan longgar. Semakin besar perbedaan kebijakan, semakin besar ruang kenaikan EUR/JPY. Perlu diperhatikan juga apakah gubernur baru Bank Jepang akan mematahkan tradisi longgar selama ini — jika kebijakan berubah, spread trading bisa langsung terbalik, yen melonjak, dan EUR/JPY turun.

Geopolitik: Perang dagang, pemilihan umum, konflik geopolitik akan mengubah preferensi risiko investor, mempengaruhi permintaan yen sebagai mata uang safe haven.

Apa yang Dikatakan Sejarah Tren

Sejak euro beredar secara nyata pada 2002, EUR/JPY mengalami beberapa titik balik:

• 2002-2007: Ekonomi zona euro melampaui Jepang, euro mendekati puncak tertinggi 170
• 2008-2009: Krisis keuangan, dana mengalir ke yen safe haven, EUR/JPY turun ke 112
• 2010-2012: Krisis utang Eropa, nilai tukar turun ke 94
• 2012-2016: Jepang menerapkan “Abenomics” dengan pelonggaran kuantitatif, yen melemah, EUR/JPY rebound ke 149
• 2016-2020: ECB mulai pelonggaran kuantitatif, euro melemah
• 2020-2023: Setelah pandemi, pelonggaran global dan meningkatnya spread trading, EUR/JPY secara keseluruhan melonjak

Sejarah menunjukkan, periode perbedaan kebijakan adalah masa-masa besar EUR/JPY.

Sinyal Trading dari Analisis Teknikal

Untuk trader jangka pendek, indikator teknikal memberikan referensi masuk dan keluar yang praktis:

Strategi RSI Overbought dan Rebound: Ketika RSI menembus 70 ke atas dan kemudian kembali di bawah 70, biasanya menandakan koreksi jangka pendek. Contohnya, pada 2021, dari titik jual ke posisi beli, keuntungan mencapai 2.875 yen/euro, dengan perhitungan satu lot 1 juta euro, keuntungan sekitar 28.75 juta yen.

Strategi Golden/Death Cross MACD: Saat MACD menunjukkan golden cross, beli; saat death cross, jual. Pada periode Maret-April 2022, keuntungan per lot mencapai 5.89 yen/euro, sekitar 58.9 juta yen.

Strategi ini sederhana, tetapi kuncinya adalah menggunakannya bersamaan dengan kondisi makro dan fundamental.

Apakah Akan Melanjutkan Melonjak? Pandangan Jangka Pendek, Menengah, Panjang

Jangka Pendek (1-3 bulan ke depan): Sikap ECB lebih hawkish, analisis Citibank memperkirakan kecepatan pengetatan ECB akan melebihi Federal Reserve. Dalam konteks ini, EUR/JPY berpeluang besar terus melonjak, berpotensi mencapai puncak 148.4 bulan Oktober lalu.

Jangka Menengah (3-6 bulan): Fokus utama pada arah harga minyak. Pemangkasan produksi OPEC mendorong harga minyak melonjak, meningkatkan tekanan inflasi global, memaksa Bank Jepang meninjau kembali kebijakan longgar. Jika kebijakan berubah, spread trading akan menutup posisi secara besar-besaran, menyebabkan yen menguat tajam, dan EUR/JPY berpotensi koreksi.

Jangka Panjang (lebih dari 6 bulan): Jika Bank Jepang benar-benar mengubah kebijakan, EUR/JPY bisa memasuki tren turun jangka panjang, ini akan menjadi peluang shorting dalam dekade ini.

Cara Mengambil Momentum Beli/Jual

Langkah pertama: Pantau kalender ekonomi. Perhatikan data CPI, GDP, pengangguran di zona euro dan Jepang. Data yang lebih baik dari perkiraan biasanya mendorong mata uang tersebut menguat.

Langkah kedua: Monitor pernyataan bank sentral. Ucapan pejabat ECB dan BOJ sering menjadi sinyal perubahan kebijakan. Kenaikan suku bunga atau penyesuaian kebijakan longgar adalah indikator penting.

Langkah ketiga: Gabungkan alat analisis teknikal. Gunakan garis tren, moving average, RSI, MACD untuk mengonfirmasi titik masuk dan keluar.

Saran praktis: Untuk jangka pendek, bisa mengikuti trading di timeframe harian — saat harga menyentuh resistance channel dan RSI overbought atau MACD death cross, jual. Referensi bisa dari RSI di tengah atau high 146.76 bulan Desember lalu. Untuk jangka menengah dan panjang, fokus pada inflasi Jepang dan pernyataan pejabat bank sentral. Jika kebijakan berubah, peluang short akan muncul.

Perdagangan valuta asing tidak memiliki kepastian naik atau turun, hanya fundamental dan teknikal yang terus berubah. Menguasai logika penggerak EUR/JPY adalah kunci agar bisa terus meraih keuntungan dari cross pair ini.