Stabilitas pasar stablecoin begitu terjerumus ke dalam krisis sistemik, kemampuan bertahan proyek tergantung pada seberapa kokoh desain pertahanannya. Mengapa USDD mampu melewati beberapa gelombang fluktuasi pasar? Itu berkat tiga lapisan pertahanan yang dimilikinya.

Pertama adalah yang paling dasar—jaminan berlebih. Banyak stablecoin bergantung pada aset tunggal atau hanya algoritma untuk menjaga kestabilan, sementara pendekatan USDD sangat berbeda. Ia menuntut agar aset cadangan di belakangnya selalu melebihi total penerbitan, ini bukan sekadar permainan angka. Dalam gelombang badai pasar tahun 2022, rasio jaminan USDD sempat melonjak di atas 300%, dengan cadangan yang berisi aset likuid tinggi seperti Bitcoin, USDT, USDC. Dengan kata lain, bahkan jika beberapa aset dalam jaminan mengalami penurunan nilai, sistem secara keseluruhan masih memiliki ruang buffer yang cukup. Yang lebih penting, proses likuidasi sepenuhnya otomatis—ketika rasio jaminan menyentuh garis risiko, kontrak pintar akan langsung melakukan likuidasi paksa untuk melindungi nilai tukar yang dipatok, meminimalkan faktor manusia.

Selanjutnya adalah saluran darurat. Saat pasar panik dan melakukan penjualan besar-besaran, likuiditas adalah tali penyelamat. USDD dilengkapi dengan modul PSM, memungkinkan pengguna untuk menukar langsung USDC atau USDT dengan rasio 1:1, tanpa slippage, dan dana langsung masuk ke akun. Keunggulan mekanisme ini adalah, ia menanamkan alat arbitrase internal ke dalam pasar, yang dapat menstabilkan kepercayaan saat panik melanda.

Arsitektur pertahanan berlapis ini adalah keunggulan kompetitif USDD dibandingkan stablecoin lainnya.