Dari sudut pandang fundamental, tren kebijakan Federal Reserve baru-baru ini menjadi kekuatan pendorong utama harga emas. Pasar secara umum memperkirakan Federal Reserve akan memulai dua kali pemangkasan suku bunga tahun depan, yang memberikan ruang imajinasi yang cukup besar bagi logam mulia. Sementara itu, ketidakpastian geopolitik juga turut memperkuat sentimen pasar, lebih lanjut menstabilkan ekspektasi terhadap siklus pelonggaran berikutnya, sehingga harga emas rebound dan menguat serta menutup dengan candle bullish.

Perlu dicatat bahwa koreksi jangka pendek yang terjadi bukanlah sinyal pembalikan tren. Dari sudut pandang perdagangan, titik terendah dari pengambilan keuntungan ini justru menciptakan peluang masuk yang lebih baik untuk posisi bullish di masa mendatang.

Dari pengamatan pada kerangka waktu bulanan, harga emas terus rebound dan mencapai level tertinggi sejarah. Jika bulan ini mampu mempertahankan posisi ini, bukan hanya akan menghilangkan ekspektasi puncak tertinggi pada bulan Oktober yang didasarkan pada pola candle long upper shadow, tetapi juga akan membuka ruang pasar bullish yang lebih luas. Dari sudut pandang jangka menengah, target di atas 5000 dolar AS dapat menjadi fokus perhatian.

Pada grafik harian, meskipun terjadi pola puncak dalam bentuk pola konsolidasi di hari Rabu, yang mengindikasikan adanya risiko koreksi pada rebound jangka pendek, secara keseluruhan tren tetap berada dalam tren kenaikan jangka pendek. Banyak garis moving average di bawahnya memberikan dukungan, dan jika terjadi koreksi, posisi garis-garis ini akan menjadi titik masuk penting untuk posisi bullish.

Saran operasional secara teknikal: fokus utama di bawah pada support di sekitar 4430 dolar AS atau 4400 dolar AS; di atas, perlu waspada terhadap resistance di sekitar 4500 dolar AS atau 4530 dolar AS.