Pasar logam mulia saat ini sangat panas, emas menembus di atas 4400 dolar AS, perak juga mendekati 70 dolar AS. Melihat seluruh tahun 2025, emas pasti menjadi bintang di pasar modal, kenaikannya sangat kuat dan menakutkan.
Namun masalahnya—apakah momentum ini akan berlanjut hingga tahun depan? Mari kita lihat apa yang dikatakan oleh berbagai lembaga.
**Mengapa emas tahun ini naik begitu pesat?**
Ini bukan tanpa alasan, ada empat kekuatan yang mendorong:
Pertama adalah bank sentral di seluruh dunia yang sedang mengakumulasi emas secara gila-gilaan. Untuk mendiversifikasi risiko dan mengatur portofolio secara multinasional, bank-bank sentral terus membeli emas, yang memberikan dasar yang kokoh bagi harga emas.
Kedua, ETF emas mulai menarik dana. Antusiasme investasi kembali meningkat, dana mengalir kembali ke dana emas, dan arus dana ini mendorong harga naik.
Selain itu, Federal Reserve memulai siklus penurunan suku bunga. Penurunan suku bunga berarti biaya peluang memegang emas berkurang, yang sangat menguntungkan harga emas.
Terakhir, dolar AS juga tidak sekuat dulu. Kepercayaan terhadap dolar dipertanyakan, nilai tukar melemah, malah meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven.
**Apakah keempat faktor ini akan tetap berpengaruh tahun depan?**
Kesepakatan pasar adalah: iya. Faktor-faktor pendukung ini kemungkinan besar tidak akan hilang hingga 2026, jadi logika bullish jangka panjang untuk emas tetap berlaku.
**Bagaimana pandangan lembaga terhadap harga spesifik?**
Penilaian dari berbagai pihak berbeda-beda. JPMorgan memperkirakan harga rata-rata kuartal keempat 2026 bisa mencapai 5055 dolar AS, dan jika terjadi penyesuaian struktural dalam alokasi dana, bahkan bisa menembus 6000 dolar AS. Goldman Sachs masih menilai target dasar, tetapi secara keseluruhan tetap optimis.
Pada akhirnya, tren besar pasar logam mulia tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda pembalikan, hanya saja bagaimana pergerakannya dan ke mana arahnya, pandangan dari berbagai lembaga memang berbeda-beda.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
FOMOrektGuy
· 9jam yang lalu
Bank sentral mengumpulkan emas dengan gila-gilaan, sementara kita investor ritel masih menunggu dan melihat, jaraknya jauh sekali
Lihat AsliBalas0
BankruptcyArtist
· 9jam yang lalu
Bank sentral mengumpulkan emas dengan gila-gilaan, aku juga ingin mengumpulkan tapi tidak punya uang haha
Lihat AsliBalas0
SmartContractPlumber
· 9jam yang lalu
Bank sentral mengumpulkan emas secara gila-gilaan, kepercayaan dolar AS runtuh... logika ini terdengar akrab, tapi masalahnya—siapa yang akan mengaudit model prediksi lembaga-lembaga ini? JPMorgan hingga asumsi $6000 seperti kontrak yang memiliki celah.
Lihat AsliBalas0
HappyToBeDumped
· 9jam yang lalu
Bank sentral sedang mengumpulkan emas dengan gila-gilaan, aku juga ingin mengumpulkannya, hanya saja kantong tidak mengizinkan.
Lihat AsliBalas0
Liquidated_Larry
· 9jam yang lalu
Bank sentral mengumpulkan emas secara gila-gilaan, kita investor ritel harus ikut-ikutan menunggu dan tidak berbuat apa-apa
Lihat AsliBalas0
MevHunter
· 9jam yang lalu
Bank sentral mengumpulkan emas dengan gila-gilaan, sekarang emas stabil, prediksi lembaga mencapai 6000 dolar saya percaya
Pasar logam mulia saat ini sangat panas, emas menembus di atas 4400 dolar AS, perak juga mendekati 70 dolar AS. Melihat seluruh tahun 2025, emas pasti menjadi bintang di pasar modal, kenaikannya sangat kuat dan menakutkan.
Namun masalahnya—apakah momentum ini akan berlanjut hingga tahun depan? Mari kita lihat apa yang dikatakan oleh berbagai lembaga.
**Mengapa emas tahun ini naik begitu pesat?**
Ini bukan tanpa alasan, ada empat kekuatan yang mendorong:
Pertama adalah bank sentral di seluruh dunia yang sedang mengakumulasi emas secara gila-gilaan. Untuk mendiversifikasi risiko dan mengatur portofolio secara multinasional, bank-bank sentral terus membeli emas, yang memberikan dasar yang kokoh bagi harga emas.
Kedua, ETF emas mulai menarik dana. Antusiasme investasi kembali meningkat, dana mengalir kembali ke dana emas, dan arus dana ini mendorong harga naik.
Selain itu, Federal Reserve memulai siklus penurunan suku bunga. Penurunan suku bunga berarti biaya peluang memegang emas berkurang, yang sangat menguntungkan harga emas.
Terakhir, dolar AS juga tidak sekuat dulu. Kepercayaan terhadap dolar dipertanyakan, nilai tukar melemah, malah meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven.
**Apakah keempat faktor ini akan tetap berpengaruh tahun depan?**
Kesepakatan pasar adalah: iya. Faktor-faktor pendukung ini kemungkinan besar tidak akan hilang hingga 2026, jadi logika bullish jangka panjang untuk emas tetap berlaku.
**Bagaimana pandangan lembaga terhadap harga spesifik?**
Penilaian dari berbagai pihak berbeda-beda. JPMorgan memperkirakan harga rata-rata kuartal keempat 2026 bisa mencapai 5055 dolar AS, dan jika terjadi penyesuaian struktural dalam alokasi dana, bahkan bisa menembus 6000 dolar AS. Goldman Sachs masih menilai target dasar, tetapi secara keseluruhan tetap optimis.
Pada akhirnya, tren besar pasar logam mulia tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda pembalikan, hanya saja bagaimana pergerakannya dan ke mana arahnya, pandangan dari berbagai lembaga memang berbeda-beda.