The Federal Reserve mengganti kepala, siklus penurunan suku bunga, dan kenaikan suku bunga Bank of Japan—tata letak keuangan global tahun 2026 sedang mengalami perubahan besar, apa artinya ini untuk aset seperti BTC, ZEC, BIFI dan lainnya?

**Titik balik kebijakan moneter AS**

Trump mengumumkan bahwa ia akan memilih ketua Federal Reserve yang baru pada awal Januari, Menteri Keuangan Bessant memimpin proses seleksi kandidat, dan mendorong agenda penurunan suku bunga yang agresif serta reformasi sistem bank sentral. Ini bukan hanya perubahan personal, tetapi juga bisa menandai perubahan besar dalam kebijakan moneter AS—dari ketat ke longgar. Jika Bessant dapat menemukan ketua yang "kooperatif", ruang kebijakan Federal Reserve akan terbuka lebar.

Sementara itu, dalam pidatonya saat Natal, Trump menekankan kenaikan pasar saham yang mencatat rekor, lonjakan pengembalian akun 401K, pertumbuhan PDB mencapai 4,3%, dan memuji kebijakan tarif yang akan membawa "pertumbuhan triliunan dollar". Tapi pertanyaannya adalah: akankah kemakmuran "tanpa inflasi" ini bertahan? Apakah kebijakan agresif ini menyembunyikan risiko ekonomi?

**Tabrakan bank sentral global**

Pergerakan Federal Reserve tidak berdiri sendiri. Gubernur Bank of Japan Ueda Kazuo telah memberi sinyal bahwa jika ekonomi dan harga terus membaik, siklus kenaikan suku bunga mungkin akan berlanjut. Ini berarti kita menghadapi situasi langka: AS mungkin menurunkan suku bunga, Jepang mungkin terus menaikkannya.

Arah kebijakan kedua bank sentral yang berlawanan ini akan mempengaruhi likuiditas global seperti apa? Apakah pola perdagangan arbitrase akan berubah? Ke mana aliran dana akan mengarah? Semua ini adalah tantangan nyata yang harus dihadapi pasar.

**Tiga ujian yang dihadapi aset kripto**

Pertama, jika Federal Reserve mempercepat penurunan suku bunga, dolar yang selama ini dianggap kuat mungkin akan menghadapi tekanan, yang biasanya menguntungkan performa BTC dan aset risiko lainnya. Kedua, selisih suku bunga Jepang dan AS yang melebar akan memicu gelombang perdagangan arbitrase baru, dan pola alokasi dana bisa mengalami penyesuaian besar. Ketiga, kombinasi kebijakan "Trump 2.0"—stimulus fiskal + kebijakan tarif + pelonggaran moneter—terlihat mengkilap di permukaan, tetapi pasar mungkin terlalu meremehkan risiko volatilitas di dalamnya.

Pertanyaan utama adalah: Setelah pergantian kepala Federal Reserve, kebijakan selanjutnya akan terus "kebijakan dovish" atau akan berbalik cepat saat inflasi kembali naik? Jawaban ini akan menentukan arah pasar kripto tahun 2026.