Steak ‘n Shake membatalkan rencana untuk menerima Ether setelah reaksi keras dari komunitas Bitcoin

Rantai makanan cepat saji Steak 'n Shake telah membalikkan keputusan untuk menguji penerimaan pembayaran menggunakan Ether setelah menghadapi gelombang penolakan yang kuat dari komunitas Bitcoin.

Sebelumnya, Steak 'n Shake telah mengadakan jajak pendapat di X (Twitter) yang menanyakan kepada 468.800 pengikut apakah mereka harus menerima Ether, berkomitmen untuk "mematuhi hasil pemungutan suara". Meskipun 53% dari total 48.815 suara memilih "Setuju", jajak pendapat tersebut dihentikan hanya setelah empat jam karena reaksi negatif.

“Survei ditangguhkan. Loyalitas kami milik para Bitcoiners. Kalian telah bersuara,” Steak ‘n Shake mengumumkan di X.

Sejak tanggal 16/5, jaringan ini telah menerima pembayaran menggunakan Bitcoin di semua toko yang diizinkan oleh hukum, termasuk Amerika, Prancis, Monaco, dan Spanyol. Pada kuartal III, penjualan di toko-toko dalam sistem yang sama meningkat 15% dibandingkan tahun lalu, sebagian berkat dukungan dari komunitas Bitcoin.

Namun, banyak orang yang mengikuti paham "Bitcoin murni" telah mengkritik Steak ‘n Shake yang mempertimbangkan untuk memperluas ke Ether. Adam Simecka – pengembang dompet Bitcoin Manna – menyatakan: “Jika kalian menerima ETH, saya tidak akan pernah makan di restoran kalian lagi.”

Banyak Bitcoiners lainnya berpendapat bahwa hanya dengan membuat survei sudah merusak reputasi merek.

Menariknya, Vitalik Buterin – salah satu pendiri Ethereum – justru bersuara membela Steak ‘n Shake, berpendapat bahwa bisnis yang menerima crypto harus “terikat dengan suku” mereka sendiri daripada mencoba untuk menyenangkan semua orang.

“Kita perlu orang-orang yang teguh, percaya pada idealisme mereka dan melihat pekerjaan sebagai pengabdian karena cinta untuk komunitas,” tulis Buterin.

Steak ‘n Shake juga mengumumkan akan meluncurkan menu “Bitcoin Steakburger” pada tanggal 16/10 untuk merayakan penerimaan pembayaran dengan Bitcoin.