Kementerian Dalam Negeri Rusia telah menangkap empat warga Surgut yang diduga mencuci uang sekitar 100 juta rubel melalui transaksi cryptocurrency ilegal dan penggunaan kartu bank yang dibeli dalam kejahatan keuangan.
Kartu Bank Ilegal Digunakan untuk Operasi Crypto
Menurut penyelidikan, tersangka memperoleh beberapa kartu bank dari warga Rusia sebagai imbalan uang tunai, kemudian mengalirkan dana ilegal melalui akun-akun ini. Individu-individu ini, yang dikenal secara lokal sebagai “droppers”, bertindak sebagai perantara, membantu memindahkan dana tanpa kaitan langsung dengan penipuan.
Dana yang dicuci tersebut diubah menjadi cryptocurrency dan dipindahkan ke kolaborator kriminal yang disebut “curators.” Tersangka mengenakan komisi sebesar 3% hingga 15% untuk layanan mereka.
Satu bursa crypto yang tidak disebutkan namanya melaporkan bahwa volume transaksi kelompok tersebut melebihi 94 juta rubel. Tiga orang kini dalam tahanan, sementara yang keempat dikenai larangan bepergian.
Tindakan Hukum Berdasarkan Pasal 187
Otoritas membuka kasus pidana berdasarkan Pasal 187, Bagian 5 dari KUHP Rusia, menargetkan perdagangan alat pembayaran secara ilegal. Pejabat mengatakan bahwa kartu bank yang dibeli juga digunakan untuk pencurian jarak jauh dan penipuan online.
Serangan Hibrida terhadap Pemilik Crypto: Peretas dan Ancaman Fisik Digabungkan
Pada paruh kedua tahun 2025, para ahli keamanan siber Rusia memperingatkan tentang peningkatan tajam dalam serangan hibrida yang menargetkan pemilik cryptocurrency. Korban menghadapi gangguan digital dan intimidasi fisik yang bertujuan mencuri kunci pribadi, dompet, dan data pribadi mereka.
Alexander Gostev, Chief Technology Officer di Kaspersky Lab, menyatakan bahwa peretas telah menyusun profil terperinci pengguna crypto menggunakan informasi bocoran dari platform KYC online dan media sosial.
Dimensi Internasional: Penangkapan di Georgia dan Thailand
Georgia Menutup Operasi Crypto Ilegal
Kementerian Keuangan Georgia melaporkan penangkapan lima warga Rusia yang menjalankan pertukaran aset digital tidak terdaftar, diduga mencuci puluhan juta dolar. Otoritas menyita lebih dari $721.000 dalam bentuk tunai beserta dokumen dan perangkat keras TI. Para tersangka menghadapi hukuman hingga 12 tahun penjara karena kegiatan bisnis ilegal dan pencucian uang.
Bangkok Menangkap Warga Rusia di Balik Jaringan Narkoba Berbasis AI
Polisi Thailand menangkap Ivan Volnov (34) dan Mark Maolopuro (35) di dua hotel mewah di Bangkok. Pasangan ini dituduh mengoperasikan jaringan distribusi narkoba yang menggunakan kecerdasan buatan, stiker kode QR, dan pembayaran kripto untuk menjual narkotika.
Penangkapan tersebut mengikuti penyelidikan multi-agensi yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Teeradej Thamsuthee, kepala satuan tugas narkotika Bangkok. Kasus ini muncul setelah iklan narkoba berkode QR ditemukan di sebuah halaman Facebook pada bulan November, yang kemudian mengarahkan penyelidik ke sebuah saluran Telegram yang mempromosikan narkoba seperti MDMA, meth, dan kokain.
Kesimpulan
Peristiwa-peristiwa ini menegaskan bagaimana cryptocurrency terus dieksploitasi oleh kejahatan terorganisir untuk pencucian uang, penipuan, dan perdagangan narkoba. Otoritas global semakin meningkatkan upaya untuk memberantas penyalahgunaan crypto, mendesak bursa dan platform untuk memperketat kepatuhan AML/KYC.
Tetap selangkah di depan – ikuti profil kami dan tetap informasi tentang segala hal penting di dunia cryptocurrency!
Peringatan:
,Informasi dan pandangan yang disajikan dalam artikel ini ditujukan semata-mata untuk tujuan edukasi dan tidak boleh dianggap sebagai saran investasi dalam situasi apa pun. Konten dari halaman ini tidak boleh dianggap sebagai saran keuangan, investasi, atau bentuk saran lainnya. Kami memperingatkan bahwa berinvestasi dalam cryptocurrency dapat berisiko dan dapat menyebabkan kerugian keuangan.“
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Otoritas Rusia Gagalkan Sindikat Crypto atas Pencucian Uang $1M Ruble dan Koneksi Kejahatan Global
Kementerian Dalam Negeri Rusia telah menangkap empat warga Surgut yang diduga mencuci uang sekitar 100 juta rubel melalui transaksi cryptocurrency ilegal dan penggunaan kartu bank yang dibeli dalam kejahatan keuangan.
Kartu Bank Ilegal Digunakan untuk Operasi Crypto Menurut penyelidikan, tersangka memperoleh beberapa kartu bank dari warga Rusia sebagai imbalan uang tunai, kemudian mengalirkan dana ilegal melalui akun-akun ini. Individu-individu ini, yang dikenal secara lokal sebagai “droppers”, bertindak sebagai perantara, membantu memindahkan dana tanpa kaitan langsung dengan penipuan. Dana yang dicuci tersebut diubah menjadi cryptocurrency dan dipindahkan ke kolaborator kriminal yang disebut “curators.” Tersangka mengenakan komisi sebesar 3% hingga 15% untuk layanan mereka. Satu bursa crypto yang tidak disebutkan namanya melaporkan bahwa volume transaksi kelompok tersebut melebihi 94 juta rubel. Tiga orang kini dalam tahanan, sementara yang keempat dikenai larangan bepergian.
Tindakan Hukum Berdasarkan Pasal 187 Otoritas membuka kasus pidana berdasarkan Pasal 187, Bagian 5 dari KUHP Rusia, menargetkan perdagangan alat pembayaran secara ilegal. Pejabat mengatakan bahwa kartu bank yang dibeli juga digunakan untuk pencurian jarak jauh dan penipuan online.
Serangan Hibrida terhadap Pemilik Crypto: Peretas dan Ancaman Fisik Digabungkan Pada paruh kedua tahun 2025, para ahli keamanan siber Rusia memperingatkan tentang peningkatan tajam dalam serangan hibrida yang menargetkan pemilik cryptocurrency. Korban menghadapi gangguan digital dan intimidasi fisik yang bertujuan mencuri kunci pribadi, dompet, dan data pribadi mereka. Alexander Gostev, Chief Technology Officer di Kaspersky Lab, menyatakan bahwa peretas telah menyusun profil terperinci pengguna crypto menggunakan informasi bocoran dari platform KYC online dan media sosial.
Dimensi Internasional: Penangkapan di Georgia dan Thailand Georgia Menutup Operasi Crypto Ilegal Kementerian Keuangan Georgia melaporkan penangkapan lima warga Rusia yang menjalankan pertukaran aset digital tidak terdaftar, diduga mencuci puluhan juta dolar. Otoritas menyita lebih dari $721.000 dalam bentuk tunai beserta dokumen dan perangkat keras TI. Para tersangka menghadapi hukuman hingga 12 tahun penjara karena kegiatan bisnis ilegal dan pencucian uang.
Bangkok Menangkap Warga Rusia di Balik Jaringan Narkoba Berbasis AI Polisi Thailand menangkap Ivan Volnov (34) dan Mark Maolopuro (35) di dua hotel mewah di Bangkok. Pasangan ini dituduh mengoperasikan jaringan distribusi narkoba yang menggunakan kecerdasan buatan, stiker kode QR, dan pembayaran kripto untuk menjual narkotika. Penangkapan tersebut mengikuti penyelidikan multi-agensi yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Teeradej Thamsuthee, kepala satuan tugas narkotika Bangkok. Kasus ini muncul setelah iklan narkoba berkode QR ditemukan di sebuah halaman Facebook pada bulan November, yang kemudian mengarahkan penyelidik ke sebuah saluran Telegram yang mempromosikan narkoba seperti MDMA, meth, dan kokain.
Kesimpulan Peristiwa-peristiwa ini menegaskan bagaimana cryptocurrency terus dieksploitasi oleh kejahatan terorganisir untuk pencucian uang, penipuan, dan perdagangan narkoba. Otoritas global semakin meningkatkan upaya untuk memberantas penyalahgunaan crypto, mendesak bursa dan platform untuk memperketat kepatuhan AML/KYC.
#CryptoCrime , #rusia , #MoneyLaundering , #bitcoin , #CryptoFraud
Tetap selangkah di depan – ikuti profil kami dan tetap informasi tentang segala hal penting di dunia cryptocurrency! Peringatan: ,Informasi dan pandangan yang disajikan dalam artikel ini ditujukan semata-mata untuk tujuan edukasi dan tidak boleh dianggap sebagai saran investasi dalam situasi apa pun. Konten dari halaman ini tidak boleh dianggap sebagai saran keuangan, investasi, atau bentuk saran lainnya. Kami memperingatkan bahwa berinvestasi dalam cryptocurrency dapat berisiko dan dapat menyebabkan kerugian keuangan.“