Pergerakan harga Bitcoin dapat dibandingkan dengan sebuah perlombaan sprint 400 meter yang menakjubkan. Saat perlombaan dimulai, para peserta selalu berlari dengan sekuat tenaga, menunjukkan kecepatan dan daya ledak yang paling kuat. Ini mirip dengan Bitcoin di awal bull run, di mana harga sering kali menunjukkan tren naik yang tajam.

Seiring berjalannya pertandingan hingga pertengahan, sekitar 200 meter, para peserta mulai merasakan kelelahan, dan kecepatan mereka tidak dapat dihindari menurun. Tahap ini mirip dengan resistensi dan penyesuaian yang dihadapi Bitcoin saat mengalami kenaikan, momentum kenaikan mulai melambat.

Saat pertandingan mendekati akhir, para peserta telah menghabiskan sebagian besar tenaga mereka, kecepatan mereka jelas melambat, tetapi mereka masih berlari menuju garis finis dengan tekad yang kuat. Ini sama seperti kondisi pasar Bitcoin saat ini, meskipun kecepatan naiknya telah melambat, tetapi masih perlahan dan pasti naik.

Saat ini, kenaikan harga Bitcoin memang menunjukkan tren yang semakin melambat, seperti pelari sprint yang mendekati garis finish namun kehabisan tenaga. Namun, seperti para pelari yang berlari menuju garis finish dengan keyakinan yang kuat, kepercayaan para peserta pasar terhadap Bitcoin juga mendukung kenaikan harganya yang terus berlanjut.

Analogi ini tidak hanya hidup dan jelas, tetapi juga mengungkapkan hukum umum dari siklus pasar. Baik dalam lomba lari pendek maupun pasar koin, kekuatan ledakan awal selalu yang terkuat, tetapi daya dorong yang berkelanjutan adalah kunci untuk menentukan keberhasilan atau kegagalan akhir. Bagi para investor, memahami hukum ini, menjaga rasionalitas dan kesabaran, mungkin lebih penting daripada mengejar kenaikan jangka pendek secara membabi buta.