Belakangan ini, terjadi perbedaan mencolok di bidang kebijakan moneter Amerika Serikat, dengan perdebatan terbuka antara Menteri Keuangan dan The Federal Reserve (FED) yang memicu kekhawatiran tentang independensi Bank Sentral.
Menteri Keuangan secara terbuka mengkritik posisi kabur Ketua The Federal Reserve (FED) terkait kebijakan suku bunga, mendesak penurunan suku bunga besar-besaran sebesar 100 hingga 150 basis poin sebelum akhir tahun, agar suku bunga kembali ke tingkat netral. Pernyataan ini kontras tajam dengan sikap hati-hati 'risiko dua arah' yang sebelumnya ditekankan oleh Ketua The Federal Reserve (FED), menyoroti perbedaan kebijakan antara pemerintah dan Bank Sentral.
Pada 17 September, The Federal Reserve (FED) mengumumkan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin, mengubah kisaran target suku bunga dana federal menjadi 4,00%-4,25%. Perlu dicatat bahwa anggota dewan The Federal Reserve (FED) yang baru memberikan suara menentang dalam rapat, mendukung pemotongan suku bunga yang lebih agresif sebesar 50 basis poin, dan posisi ini mendapatkan pujian dari Menteri Keuangan.
Sementara itu, proses pergantian kepemimpinan di The Federal Reserve (FED) telah dimulai. Menteri Keuangan mengungkapkan bahwa mereka sedang mewawancarai 11 kandidat ketua The Federal Reserve (FED), dan berencana menyelesaikan putaran wawancara pertama pada awal Oktober. Waktu ini mendekati waktu rapat kebijakan berikutnya dari The Federal Reserve (FED), yang memicu spekulasi pasar tentang kemungkinan pemerintah berusaha mempengaruhi keputusan The Federal Reserve (FED).
Para analis percaya bahwa perdebatan seputar suku bunga telah melampaui ranah ekonomi murni, berkembang menjadi permainan politik yang kompleks. Independensi The Federal Reserve (FED) sedang menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan hasil dari perdebatan ini akan memiliki dampak yang mendalam pada pasar keuangan.
Seiring dengan arah pengambilan keputusan ekonomi Amerika Serikat yang memengaruhi pasar global, para investor sedang memantau perkembangan persaingan kebijakan moneter ini dengan saksama. Arah kebijakan The Federal Reserve (FED) di masa depan serta pemeliharaan independensinya akan menjadi salah satu faktor kunci yang memengaruhi pergerakan pasar.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Belakangan ini, terjadi perbedaan mencolok di bidang kebijakan moneter Amerika Serikat, dengan perdebatan terbuka antara Menteri Keuangan dan The Federal Reserve (FED) yang memicu kekhawatiran tentang independensi Bank Sentral.
Menteri Keuangan secara terbuka mengkritik posisi kabur Ketua The Federal Reserve (FED) terkait kebijakan suku bunga, mendesak penurunan suku bunga besar-besaran sebesar 100 hingga 150 basis poin sebelum akhir tahun, agar suku bunga kembali ke tingkat netral. Pernyataan ini kontras tajam dengan sikap hati-hati 'risiko dua arah' yang sebelumnya ditekankan oleh Ketua The Federal Reserve (FED), menyoroti perbedaan kebijakan antara pemerintah dan Bank Sentral.
Pada 17 September, The Federal Reserve (FED) mengumumkan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin, mengubah kisaran target suku bunga dana federal menjadi 4,00%-4,25%. Perlu dicatat bahwa anggota dewan The Federal Reserve (FED) yang baru memberikan suara menentang dalam rapat, mendukung pemotongan suku bunga yang lebih agresif sebesar 50 basis poin, dan posisi ini mendapatkan pujian dari Menteri Keuangan.
Sementara itu, proses pergantian kepemimpinan di The Federal Reserve (FED) telah dimulai. Menteri Keuangan mengungkapkan bahwa mereka sedang mewawancarai 11 kandidat ketua The Federal Reserve (FED), dan berencana menyelesaikan putaran wawancara pertama pada awal Oktober. Waktu ini mendekati waktu rapat kebijakan berikutnya dari The Federal Reserve (FED), yang memicu spekulasi pasar tentang kemungkinan pemerintah berusaha mempengaruhi keputusan The Federal Reserve (FED).
Para analis percaya bahwa perdebatan seputar suku bunga telah melampaui ranah ekonomi murni, berkembang menjadi permainan politik yang kompleks. Independensi The Federal Reserve (FED) sedang menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan hasil dari perdebatan ini akan memiliki dampak yang mendalam pada pasar keuangan.
Seiring dengan arah pengambilan keputusan ekonomi Amerika Serikat yang memengaruhi pasar global, para investor sedang memantau perkembangan persaingan kebijakan moneter ini dengan saksama. Arah kebijakan The Federal Reserve (FED) di masa depan serta pemeliharaan independensinya akan menjadi salah satu faktor kunci yang memengaruhi pergerakan pasar.